Ibu hamil dapat terserang HIV juga. Gejala HIV pada ibu hamil yang dapat diwaspadai yaitu batuk kering, demam, berkeringat pada malam hari, kelelahan yang tak wajar.
4.2
(5)
3 Jun 2019
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Pengenalan tanda-tanda HIV pada ibu hamil dan pengecekan sangatlah penting untuk dilakukan
Siapa yang tidak kenal dengan penyakit HIV/AIDS. Pada tahun 2017 saja, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa penyakit mematikan ini telah memakan korban lebih dari 900.000 jiwa di dunia.
Advertisement
HIV merupakan virus yang mengakibatkan penyakit AIDS. AIDS sendiri adalah fase lanjutan di mana sistem imun penderita sudah sangat lemah, sehingga rentan terkena berbagai infeksi dan komplikasi. Mengenali tanda-tanda HIV serta melakukan pengecekan dan penanganan yang tepat bisa mencegah transisi infeksi HIV menjadi AIDS, termasuk pada ibu hamil.
HIV sangat berbahaya karena virus ini dapat menyerang semua kalangan. Tapi mungkinkah ibu hamil terinfeksi HIV?
Jawabannya, sangat mungkin. Beberapa penularan umumnya terjadi sebelum masa kehamilan, misalnya kaum hawa yang tidak menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi HIV. Cara penularan HIV dapat melalui darah dan cairan tubuh lainnya misalnya berupa sperma, serta penularan dapat terjadi dari ibu ke janin.
Di Indonesia sendiri, kelompok terbanyak yang menderita AIDS adalah kalangan ibu rumah tangga. Data ini merupakan hasil penelitian Departemen Kesehatan Indonesia yang dilakukan dari tahun 2005 hingga 2017.
Melihat data tersebut, mungkin tidak berlebihan jika kita menyimpulkan bahwa HIV dan AIDS termasuk penyakit yang cukup dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Oleh sebab itu, penting untuk mengenali tanda-tanda HIV sejak dini, termasuk ibu hamil.
Pengamatan yang cermat terhadap tanda-tanda tersebut serta melakukan tes akan menyelamatkan dua nyawa sekaligus, yakni ibu dan calon bayi yang dikandungnya.
Baca Juga
Beberapa ibu hamil mungkin tidak menyadari tanda-tanda HIV pada dirinya. Pasalnya, gejala penyakit ini mungkin saja berbeda pada tiap penderita. Walau begitu, tetap ada gejala umum yang sebaiknya dicatat oleh para wanita yang sedang hamil.
Fase awal biasanya berlangsung dari dua hingga empat minggu setelah tertular virus HIV. Pada fase ini, ibu hamil mungkin mengalami tanda-tanda yang meliputi demam, sakit kepala, kelelahan, muncul ruam, pembengkakan kelenjar getah bening, serta sakit pada tenggorokan.
Karena gejala di atas begitu umum dan kerap mirip dengan indikasi penyakit lain, ibu hamil sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter bila mengalaminya. Meski gejala terasa ringan, jangan disepelekan demi keselamatan Anda dan calon buah hati.
Setelah fase awal di atas, tubuh akan bereaksi terhadap infeksi HIV yang masuk. Reaksi tersebut akan memunculkan serangkaian tanda-tanda lain yang dialami oleh ibu hamil yang positif HIV. Beberapa gejala fase lanjutan HIV bisa berupa:
Kembali digarisbawahi, bahwa tanda-tanda di atas dapat pula menjadi gejala gangguan kesehatan lain. Segera temui dan berkonsultasi dengan dokter guna memastikan penyebab di balik kondisi yang Anda alami. Dengan ini, deteksi dan penanganan dini pun bisa dilakukan.
Cara paling efektif untuk mengetahui status HIV seseorang adalah dengan melakukan tes HIV. Karena sangat mungkin beberapa ibu hamil tidak mengalami tanda-tanda di atas. namun sebenarnya sudah terinfeksi virus mematikan ini. Karena itu, pemeriksaan kesehatan lengkap pada awal kehamilan sangat dibutuhkan.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Gejala infeksi saluran reproduksi perlu disadari sedini mungkin. Pada wanita, kondisi ini umumnya ditandai dengan, keputihan abnormal, gatal pada kelamin, nyeri perut bagian bawah, nyeri menstruasi, ruam di selangkangan.
Hamil bukan alasan untuk berhenti aktif bergerak, terutama berolahraga. Bahkan, olahraga squat saat hamil aman dilakukan. Justru, senam ibu hamil dan prenatal yoga dengan gerakan squat bisa membantu memperkuat otot dasar panggul.
Kabar kehamilan adalah hal yang membahagiakan, namun wajar saja Anda disertai rasa khawatir apabila muncul tanda-tanda kehamilan di usia 47 tahun. Secara medis, ketika seorang perempuan hamil pada usia di atas 35 tahun (kehamilan geriatri) risiko kehamilannya memang lebih tinggi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Pany
Dijawab oleh dr. Sri Wulantini
Dijawab oleh dr. Aisyah Nur Ramadhani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved