Orang yang belum dewasa cenderung tidak bisa mempertanggungjawabkan dan mengontrol emosi mereka. Beberapa sikap dan perilaku yang menjadi tandanya, antara lain berperilaku impulsif, haus perhatian, hingga tidak mau mengakui kesalahan.
2023-03-30 05:55:56
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Haus perhatian menjadi salah satu tanda seseorang belum dewasa
Table of Content
Beberapa orang seringkali menilai tingkat kedewasaan seseorang berdasarkan usia. Padahal, usia dan tingkat kedewasaan tidak selalu berbanding lurus.
Advertisement
Sering kita temui orang yang sebenarnya masuk dalam kategori usia dewasa, tetapi bersikap dan berperilaku layaknya anak-anak. Orang yang belum dewasa secara emosional umumnya masih mengalami kesulitan dalam mengontrol dan mempertanggungjawabkan emosi mereka.
Saat seseorang sudah dewasa, ia akan memiliki kemampuan untuk mempertanggungjawabkan dan mengendalikan emosinya. Ketika emosi mereka terkendali dengan baik, sikap dan perilaku mereka akan ikut terkontrol.
Sebaliknya, orang yang sifatnya masih kekanak-kanakan belum memiliki kemampuan tersebut. Beberapa sikap dan perilaku yang menjadi tanda belum dewasa secara emosional, antara lain:
Orang yang belum dewasa cenderung sering berperilaku impulsif. Sebagai contoh, mereka akan berbicara tidak pada gilirannya, masuk ke dalam situasi yang bukan ranahnya, hingga berkata tanpa memikirkan bagaimana ucapannya dapat memengaruhi orang lain.
Haus perhatian menjadi salah satu tanda seseorang belum dewasa. Mereka akan berusaha untuk menarik fokus orang lain, bahkan melalui tindakan-tindakan yang negatif. Contohnya, Anda sengaja membuat lelucon yang tidak pantas hanya untuk mendapatkan perhatian.
Orang yang sudah dewasa tentu bisa bertanggung jawab dengan keputusannya. Jika Anda belum dapat melakukannya, hal tersebut menjadi tanda belum dewasa. Orang yang belum dewasa cenderung tidak mau mengambil keputusan yang penuh tanggung jawab, misalnya berkomitmen dalam hubungan.
Hanya peduli dengan diri sendiri adalah salah satu pertanda bahwa Anda belum matang secara emosional. Mereka belum mempunyai kemampuan untuk memikirkan kebutuhan dan perasaan orang lain. Orang yang belum dewasa juga tak suka berkompromi dan ingin melakukan segala sesuatunya dengan cara mereka sendiri.
Apabila mendapatkan kritikan dari orang lain, terutama ketika berbuat salah, orang yang belum dewasa secara emosional cenderung bersikap defensif. Meski kritik yang diberikan sebenarnya membangun, mereka tidak mau menerima hal tersebut.
Orang yang belum dewasa biasanya tidak mau mengakui kesalahan mereka. Alih-alih bersikap bijaksana dan mengakui kesalahan, mereka akan menyalahkan orang lain atau keadaan ketika berbuat salah.
Berhadapan dengan orang yang belum dewasa tentu akan menguras tenaga dan emosi. Untuk mencegah tindakan mereka berpengaruh terhadap kesehatan mental Anda, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
Cobalah untuk berbicara jujur dengan orang yang bersangkutan soal ketidakdewasaan mereka. Sampaikan pengaruh tindakan mereka terhadap diri Anda. Anda juga dapat mencoba meminta mereka untuk lebih sensitif terhadap orang lain ke depannya.
Jangan lelah untuk mengingatkan mereka untuk bersikap dewasa. Sejumlah orang memerlukan waktu untuk menghilangkan sikap kekanak-kanakannya dan mempelajari pola emosi baru.
Pada saat-saat tertentu, beberapa orang mungkin akan bersikap lebih dewasa dari biasanya. Ketika situasi tersebut terjadi, berikanlah apresiasi terhadap orang tersebut. Pujian yang Anda berikan dapat menjadi dorongan untuk terus bersikap lebih baik dan dewasa.
Tidak semua orang bisa berubah, tapi cara Anda dalam menanggapi orang yang belum dewasa dapat diubah. Cobalah untuk mempelajari pola perilaku bermasalah mereka. Kemudian, carilah cara untuk mengatasinya.
Baca Juga
Orang yang belum dewasa cenderung tidak bisa mempertanggungjawabkan dan mengontrol emosi mereka. Beberapa sikap dan perilaku yang menjadi tandanya, antara lain berperilaku impulsif, haus perhatian, hingga tidak mau mengakui kesalahan.
Jika berhadapan dengan orang yang belum dewasa sampai menguras energi Anda secara fisik dan emosional, cobalah untuk berkonsultasi dengan profesional. Langkah ini perlu diambil agar kondisi Anda tidak bertambah parah.
Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Terkadang saat banyak hal yang mengalihkan perhatian, sulit untuk berkonsentrasi. Namun ada beberapa cara melatih fokus yang layak dicoba mulai dari menulis jurnal hingga digital detox.
Tes MBTI dibuat agar orang yang menjalaninya bisa mengerti apa yang disukai, kekuatan, kelemahan, jalur karier, hingga cara berinteraksi dengan orang lain.
Cara hidup bahagia bisa diterapkan dengan mudah. Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan agar pikiran senantiasa sehat dan waras, di antaranya rutin berolahraga, tidur dengan cukup, meluangkan waktu untuk me time, dan refleksi diri.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved