Tanda miom keluar adalah gumpalan darah saat menstruasi, apakah benar? Berikut ini penjelasannya secara medis.
2023-03-30 14:10:58
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Gumpalan darah ketika menstruasi tak selalu jadi tanda miom keluar
Table of Content
Tanda miom keluar sering disamakan sebagai gumpalan darah saat menstruasi. Oleh karena itu, tidak sedikit wanita yang beranggapan bahwa fibroid rahim alias miom atau myoma dapat keluar dengan sendirinya berbarengan dengan darah menstruasi. Lantas, bagaimana penjelasannya secara medis?
Advertisement
Fibroid rahim adalah tumor jinak yang tumbuh di dalam atau sekitar rahim wanita. Meski tidak bersifat kanker, tumor ini bisa membesar sehingga mengakibatkan munculnya rasa sakit di perut, apalagi saat Anda menstruasi.
Sebuah penelitian mengungkap bahwa sekitar 80% wanita di dunia bisa mengidap myoma saat berusia 50 tahun. Kendati demikian, sebagian besar pengidap miom tidak merasakan gejala apapun dan baru menyadari ada tumor jinak di rahim saat pemeriksaan rutin, seperti saat memeriksakan kehamilan.
Ternyata, gumpalan darah saat haid tidak selalu merupakan tanda miom keluar dari rahim. Gumpalan darah saat haid adalah hal yang normal terjadi pada setiap wanita, terutama ketika mereka sedang memasuki puncak masa menstruasi, yakni pada hari kedua atau ketiga datang bulan.
Bahkan pada wanita yang telah divonis mengidap fibroid rahim, keluarnya gumpalan darah saat haid lebih lumrah lagi. Pasalnya, daging yang tumbuh di rahim akan mengganggu kontraksi rahim untuk mengeluarkan darah. AKibatnya, darah lebih lama tertahan dan akhirnya menggumpal di dalam tubuh.
Tumor pada rahim juga akan mengakibatkan darah yang keluar dari vagina lebih banyak dan deras. Selain itu, pengidap miom akan merasakan gejala lain, seperti:
Dalam teori kedokteran, miom tidak mungkin keluar bersamaan dengan darah haid, apalagi pada wanita yang masih berusia produktif. Fibroid rahim hanya bisa mengecil atau hilang dengan sendirinya ketika Anda memasuki usia menopause atau diangkat dengan jalan operasi.
Meskipun demikian, sebuah riset mengungkap bahwa seorang wanita berusia 22 tahun pernah mengalami miom yang keluar dari rahim secara spontan lewat vagina. Tanda miom keluar dari rahim yang dialami wanita ini antara lain keluarnya gumpalan darah yang disertai:
Keluarnya bongkahan miom secara spontan pada wanita muda ini merupakan kasus yang langka dan hingga kini belum diketahui penyebabnya. Salah satu teori paling masuk akal adalah jaringan miom yang sudah mati sehingga mekanisme tubuh otomatis menganggapnya sebagai sisa metabolisme yang harus dikeluarkan.
Alasan lain yang mungkin mengakibatkan miom keluar adalah:
Meskipun demikian, gumpalan myoma yang keluar itu hanyalah sebagian. Wanita tersebut tetap harus menjalani perawatan dokter untuk mengeluarkan seluruh jaringan tumor mati di dalam tubuhnya agar tidak berubah menjadi infeksi yang membahayakan nyawanya.
Perawatan yang dilakukan dokter ialah memberi obat percepatan pengeluaran gumpalan myoma dari rahim, injeksi obat, dan pemantauan intensif. Dalam 7 minggu, tumor rahim akhirnya mengecil (tinggal 28 mm), tanda miom keluar dari rahim pun tidak lagi muncul sehingga dokter memutuskan untuk tidak melakukan operasi pengangkatan miom.
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Miom dan Kista yang Wajib Diketahui
Ada banyak pilihan perawatan bagi penderita miom. Untuk menentukan perawatan yang cocok bagi Anda, konsultasikanlah bersama dokter.
Beberapa metode yang bisa dilakukan untuk mengatasi miom antara lain:
Obat yang digunakan ialah jenis gonadotropin-releasing hormone (GnRH) agonis yang akan membuat level hormon estrogen dan progesterone di dalam tubuh berkurang. Penurunan level hormon ini akan menghentikan menstruasi sekaligus membuat ukuran miom mengecil.
Dokter juga mungkin meresepkan Anda obat GnRH antagonis yang juga dapat mengecilkan ukuran fibroid rahim. Prinsip kerja obat yang berbentuk injeksi maupun oral ini adalah menghentikan produksi follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH).
Opsi lain yang mungkin diberikan kepada Anda adalah obat anti-inflamatori non-steriod (OAINS), pil KB, hingga pemasangan KB spiral yang melepas hormon progestin. Obat-obatan ini tidak dapat mengecilkan ukuran miom, tapi dapat mengurangi gejala yang menyertainya, seperti sakit perut dan menstruasi berat.
Jika ukuran miom Anda terlalu besar atau berjumlah banyak, dokter akan menyarankan operasi pengangkatan myoma (myomektomi). Operasi ini bisa dilakukan dengan menyayat perut kemudian mengangkat tumor, ataupun dengan laparoskopi menggunakan alat khusus yang dimasukkan lewat sayatan kecil ke dalam rahim.
Meskipun demikian, miom mungkin akan tumbuh lagi setelah Anda melakukan operasi, kecuali Anda melakukan histerektomi alias pengangkatan rahim. Namun ketika rahim sudah diangkat, Anda tidak mungkin lagi hamil dan memiliki keturunan biologis.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang cara mengatasi miom, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Empat hormon menstruasi adalah estrogen, progesteron, follicle stimulating hormon (FSH), dan luteinizing hormone (LH). Keempat hormon tersebut memiliki peran dalam fase siklus menstruasi, mulai dari fase ovulasi sampai fase folikular.
Tahukah Anda bahwa peran dan fungsi endometrium pada tubuh wanita sangat penting karena berkaitan erat dengan proses reproduksi? Baca selengkapnya di sini!
Darah haid hitam bisa disebabkan oleh kondisi medis yang beragam. Kenali penyebab darah haid berwarna hitam agar terhindar dari penyakit serius.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved