Meski diizinkan, ibu hamil wajib tahu tanda kapan ia harus membatalkan puasanya. Salah satunya bisa dilihat dari frekuensi buang air kecil yang semakin sedikit.
23 Mar 2023
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Tubuh lemas bisa menjadi tanda ibu hamil harus membatalkan puasa
Table of Content
Ibu hamil boleh berpuasa selama kondisi tubuhnya sehat dan sudah diperbolehkan dokter. Namun, ibu juga perlu mengetahui tanda yang mengharuskan kamu membatalkan puasa.
Advertisement
Ini dilakukan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi, serta mencegah terjadinya risiko komplikasi kehamilan. Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.
Ada beberapa kelompok orang yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa saat bulan Ramadan, salah satunya ibu hamil dan menyusui. Namun, kalau merasa sehat dan telah disetujui, dokter ibu hamil juga boleh berpuasa.
Dengan catatan, tidak memaksakan diri dan perhatikan kondisi tubuh jika merasa lemas.
Agar tidak kebablasan dan memaksakan diri, ada beberapa tanda ibu hamil harus membatalkan puasa, yaitu:
Ada kalanya sebagian besar orang merasa lemas saat puasa. Namun, saat ibu hamil merasa pusing, lemah, kelelahan, dan merasa ingin pingsan ini adalah tanda ia harus segera membatalkan puasanya.
Biasanya, ini terjadi pada ibu yang berpuasa saat hamil muda karena masih beradaptasi dengan perubahan tubuh, seperti morning sickness, tubuh lemas, dan lain-lainnya.
Segera berbuka puasa dengan mengonsumsi air putih, makanan manis, dan makanan asin.
Puasa di bulan Ramadan membuat seseorang harus menahan haus dan lapar sampai waktunya berbuka.
Namun, saat ibu hamil merasa sangat haus, lebih jarang buang air kecil, urine berwarna gelap, mulut kering, serta timbul gejala dehidrasi lainnya, ini adalah sinyal untuk membatalkan puasanya.
Apabila memaksakan diri untuk tetap menjalani puasa, ini bisa meningkatkan risiko infeksi saluran kemih atau komplikasi kehamilan lainnya.
Sebaiknya, persiapkan diri dengan mengatur jumlah asupan cairan saat berbuka puasa dan waktu sahur, untuk mencegah dehidrasi saat puasa di bulan Ramadan.
Baca Juga
Mimisan saat hamil adalah kondisi yang umum terjadi. Ini bisa disebabkan oleh perubahan hormon, peningkatan volume darah, atau mengalami alergi.
Namun, apabila mimisan terjadi saat puasa, terus-menerus, disertai kelelahan ekstrem, pingsan, dan kulit pucat, kamu harus segera membatalkan puasa.
Alasannya, karena hal tersebut bisa menjadi gejala anemia pada ibu hamil atau bahkan dehidrasi.
Penurunan berat badan pada trimester pertama kehamilan sebenarnya hal yang normal ketika hamil.
Akan tetapi, apabila pada saat trimester kedua atau ketiga kehamilan terjadi penurunan berat badan yang signifikan pada ibu yang berpuasa, ini adalah tanda untuk segera membatalkan puasa.
Kondisi ini bisa menyebabkan bayi dalam kandungan tidak mendapatkan nutrisi yang cukup. Akibatnya, perkembangan bayi di dalam kandungan berisiko kurang optimal.
Berat badan lahir bayi yang rendah juga bisa terjadi apabila ibu memaksakan puasa padahal berat badan sudah turun di trimester kedua atau ketiga.
Sakit perut saat hamil yang tidak kunjung sembuh, menusuk, atau kram juga menjadi tanda ibu harus membatalkan puasa. Begitu juga saat sakit perut parah disertai perdarahan, pusing, muntah, dan demam.
Sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter kandungan, untuk mencegah komplikasi kehamilan seperti kehamilan ektopik, solusio plasenta, preeklamsia, hingga keguguran.
Setiap kehamilan berisiko bagi ibu dan bayi dalam kandungan. Termasuk saat ibu mempunyai faktor seperti obesitas, diabetes, diabetes gestasional, penyakit autoimun, hipertensi, dan lain-lainnya.
Namun, dalam kondisi tertentu ibu hamil berisiko tinggi juga bisa saja diperbolehkan berpuasa oleh dokter. Dengan catatan, ibu harus membatalkan puasa jika muncul gejala, seperti:
Baca Juga: Apakah Hamil Muda Boleh Puasa? Ini Penjelasannya
Setiap orang mempunyai kondisi kesehatan dan kehamilan yang berbeda-beda. Maka dari itu, keputusan untuk berpuasa saat hamil tetap perlu dipikirkan dengan matang.
Mengutip Pregnancy, Birth, and Baby, penelitian telah menunjukkan bahwa puasa saat hamil tidak memengaruhi berat lahir bayi dan tidak meningkatkan risiko lahir prematur.
Namun, hal ini tidak bisa disamaratakan karena tergantung dari kondisi kesehatan ibu dan bayi. Apalagi, penelitian yang ada pada ibu hamil juga masih sangat sedikit.
Jangan lupa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter jika ingin puasa. Pastikan kondisi kesehatan ibu dan bayi juga terus dipantau oleh dokter selama berpuasa.
Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai tanda ibu hamil harus batal puasa dan kemungkinan risiko komplikasi kehamilan? Tanyakan langsung di Klinik Online Spesialis Kehamilan dan Persalinan melalui aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.
Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Sakit perut sebelah kiri saat hamil muda bisa disebabkan oleh konstipasi hingga keguguran. Cara mengatasinya adalah dengan antibiotik, kuret, hingga dengan cara alami.
Bayi beda golongan darah dengan ibu adalah kondisi yang berbahaya. Jika tidak ditangani, bayi di dalam kandungan bisa mengalami berbagai komplikasi berbahaya seperti jaundice dan pembesaran organ hati.
Penyakit TORCH merupakan penyakit yang berbahaya jika diderita oleh ibu hamil. Saat terinfeksi virus TORCH, organ tubuh bayi dalam kandungan tidak akan berkembang dengan baik dan bisa mengalami berbagai masalah kesehatan saat lahir.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved