logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Parenting

Tanda Fobia Balon (Globophobia) pada Anak dan Cara Mengatasinya

open-summary

Fobia balon atau globophobia adalah ketakutan akan balon. Kondisi ini umumnya terjadi pada anak-anak, dan bisa berlangsung hingga dewasa.


close-summary

2 Agt 2022

| Dina Rahmawati

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Fobia balon atau globophobia umumnya terjadi pada anak-anak

Fobia balon atau globophobia bisa menyebabkan anak ketakutan

Table of Content

  • Apa itu fobia balon?
  • Penyebab globophobia
  • Tanda fobia balon pada anak
  • Cara mengatasi fobia balon

Anak-anak umumnya senang bermain balon karena bentuk dan warnanya yang beragam. Namun, jika mereka terlihat takut atau gugup saat berada di dekat balon, waspadai fobia balon atau globophobia pada anak. 

Advertisement

Kondisi ini bahkan bisa terbawa hingga dewasa sehingga membuat penderitanya terlihat aneh saat berada di dekat balon. Ketahui lebih jauh mengenai tanda-tanda hingga cara mengatasi fobia balon pada anak.

Apa itu fobia balon?

Fobia balon atau globophobia adalah ketakutan terhadap balon. Orang yang mengalami fobia ini biasanya takut dengan suara balon pecah. Fobia balon umumnya terjadi pada anak-anak dan dapat bertahan hingga dewasa.

Walaupun takut akan balon kedengarannya konyol, fobia ini bisa menimbulkan kecemasan dan stres bagi penderitanya, bahkan mungkin mempengaruhi kehidupan sehari-hari.

Sebagian besar penderita globophobia mengakui bahwa ketakutan mereka memang tidak rasional. Namun, terlepas dari hal tersebut, ketakutan ini bisa terus terjadi hingga terasa mengganggu.

Penyebab globophobia

Umumnya, penyebab fobia balon adalah peristiwa traumatis yang dialami anak, seperti balon meletus di dekat telinga atau wajahnya secara tiba-tiba. 

Hal ini membuat mereka mengkhawatirkan pengalaman buruk tersebut akan terulang sehingga semakin takut.

Ketika melihat balon, otak orang dengan globophobia akan mengaitkan peristiwa traumatis sebelumnya, kemudian tubuhnya merespons dengan mengaktifkan mode lawan atau lari (fight or flight) karena merasa terancam.

Kondisi inilah yang membuat mereka merasa panik. Otak pun memerlukan waktu untuk memberi tahu tubuh jika kondisinya sudah aman. 

Tanda fobia balon pada anak

anak fobia balon
Anak dengan fobia balon akan bersembunyi agar tidak berada dekat balon

Globophobia tidak terdaftar dalam Panduan Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5). Namun, psikolog atau psikiater dapat mendiagnosis penderitanya dengan jenis fobia spesifik.

Berikut adalah sejumlah gejala fobia balon yang dapat terjadi.

  • Menghindari pesta atau perayaan karena biasanya ada balon
  • Menangis, bersembunyi, atau berlari agar tidak berada dekat balon 
  • Mengalami serangan panik
  • Tidak bisa merasa tenang
  • Merasa pusing
  • Lemas
  • Mulut kering
  • Jantung berdegup kencang
  • Badan gemetar
  • Keringat berlebih
  • Sesak napas.

Fobia jenis ini menjadi ketakutan yang nyata untuk anak, bahkan tidak terkendali, sehingga bisa mengambil alih pikiran mereka yang mengarah pada tindakan ekstrem untuk menghindarinya, misalnya melompat dari ketinggian atau berlari di jalan yang padat kendaraan.

Usaha mengamankan diri ini juga dapat memperkuat fobia, alih-alih mengendalikannya. Sebagai solusnya, Anda dapat membawa anak ke psikolog untuk mendapat penanganan yang tepat.

BACA JUGA: Fobia Ketinggian (Akrofobia) - Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Cara mengatasi fobia balon

Sebagian besar orang yang menderita globophobia merasa terbantu dengan psikoterapi. 

Salah satu jenis psikoterapi yang digunakan sebagai cara mengatasi phobia adalah terapi perilaku kognitif (cognitive behavioral therapy).

Terapi perilaku kognitif adalah jenis konseling yang dapat membantu mengubah cara berpikir dan berperilaku seseorang untuk mengatasi fobianya. 

Salah satu bagian dari proses CBT dalam mengatasi fobia adalah melibatkan paparan bertahap terhadap apa yang ditakuti (desensitisasi) sehingga bisa mengurangi kecemasan. 

Misalnya, jika anak takut balon, terapis akan meminta mereka untuk melihat gambar, memegang, atau menyentuh balon kempes. 

Jika sudah terbiasa, terapis akan meminta anak memainkan balon yang sudah ditiup dan memecahkannya.

Terapi ini memungkinkan anak mengendalikan fobianya secara bertahap. Ketika perawatan berlangsung, kecemasan mereka terhadap fobia balon akan berkurang. 

Oleh sebab itu, konsultasikan pada psikolog jika anak membutuhkan terapi ini.

Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar fobia balon, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.

Advertisement

gangguan kecemasanfobia

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved