Dermatophagia merupakan kelainan yang membuat seseorang sering menggigit, menggerogoti, mengunyah, dan memakan kulit mereka sendiri. Cara mengatasinya antara lain terapi, konsumsi obat-obatan, pengobatan kulit, hingga perawatan holistik.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
29 Mei 2021
Penderita dermatophagia seringkali menggigit atau mengunyah kulit hingga terluka bahkan infeksi
Table of Content
Menggigit kuku adalah salah satu kebiasaan buruk yang cukup sering dilakukan oleh orang- orang. Beberapa di antaranya bahkan sampai menggigit dan mengunyah kulit yang ada di sekitar kuku mereka hingga habis.
Advertisement
Kebiasaan tersebut tak hanya dapat menyebabkan perdarahan, melainkan juga berpotensi memicu infeksi. Jika Anda termasuk salah satu orang yang mempunyai kebiasaan tersebut, waspadalah karena perilaku itu bisa menjadi tanda dermatophagia.
Dermatophagia adalah sebuah kondisi psikologis yang membuat seseorang secara kompulsif menggigit, menggerogoti, mengunyah, atau memakan kulit mereka sendiri. Kulit yang biasanya menjadi sasaran umumnya berada di sekitar jari dan bisa berkembang ke bagian tubuh lainnya.
Kondisi ini bukanlah kebiasaan, melainkan kelainan. Orang yang menderita dermatophagia seringkali menggigit atau mengunyah kulit mereka hingga terluka, berdarah, dan mengalami infeksi.
Menurut TLF Foundation for Body-Focused Repetitive Behaviors, beberapa ahli kesehatan mental mengaitkan dermatophagia dengan gangguan obsesif kompulsif (OCD). Itu artinya, penderita kondisi ini punya pikiran dan perilaku tak terkendali secara berulang, yang terjadi secara terus-menerus.
Tanda-tanda dermatophagia dapat dilihat dari perilaku sehari-hari. Jika Anda sering menggigit kulit sekitar jari tangan, terlebih hingga mengakibatkan luka atau perdarahan, perilaku tersebut bisa saja menjadi tanda kondisi ini.
Anda mungkin sadar bahwa apa yang dilakukan tidak baik, namun merasa tidak mempunyai kemampuan untuk mengendalikannya. Bagi beberapa penderitanya, dermatophagia dapat menyebabkan stres dan mengganggu mereka untuk beraktivitas.
Hingga saat ini, penyebab seseorang menderita dermatophagia tidak diketahui secara pasti. Namun, ada sejumlah faktor yang disebut turut berkontribusi dalam berkembangnya kondisi ini. Faktor-faktor tersebut, di antaranya:
Apabila tidak segera mendapat penanganan, dermatophagia berpotensi memicu infeksi pada bagian tubuh yang terdampak. Dalam beberapa kasus, perilaku ini juga dapat menyebabkan munculnya rasa malu, rendah harga diri, dan depresi.
Beragam cara dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi ini. Beberapa tindakan perawatan yang bisa dijadikan pilihan, antara lain:
Terapi perilaku kognitif bisa membantu mengatasi dermatophagia. Lewat terapi ini, Anda akan diajak mengidentifikasi pola pikir dan perilaku negatif. Setelah teridentifikasi, terapis kemudian akan mengajarkan Anda cara untuk menanggapinya secara positif.
Tidak ada obat-obatan pasti yang ditujukan sebagai pengobatan dermatophagia. Pemberian obat dimaksudkan untuk mengurangi gejala penyakit yang menyertainya seperti kecemasan dan depresi.
Beberapa obat yang bisa dijadikan pilihan antara lain SSRIs dan clomipramine. Apabila Anda hendak mengonsumsi obat-obatan tertentu, jangan lupa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Perawatan tubuh secara alami (holistik) dapat membantu mengurangi gejala dermatophagia. Beberapa tindakan yang bisa dilakukan, meliputi:
Dermatophagia dapat menyebabkan infeksi pada bagian tubuh terdampak. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, bersihkan area tempat Anda menggigit kulit dengan benar. Setelah itu, tutup dengan plester luka hingga kondisinya membaik.
Dalam beberapa kasus, obat antibiotik mungkin diperlukan untuk mengatasi atau mencegah infeksi pada area tempat Anda menggigit kulit. Jangan mengonsumsi obat antibiotik tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Baca Juga
Dermatophagia adalah kelainan yang membuat seseorang sering menggigit, menggerogoti, mengunyah, dan memakan kulit mereka. Kondisi ini tidak hanya dapat memicu infeksi, tetapi juga memberi pengaruh buruk pada kesehatan mental jika tidak segera diatasi.
Beberapa tindakan perawatan yang bisa dijadikan pilihan antara lain terapi, konsumsi obat-obatan tertentu, pengobatan kulit, hingga perawatan holistik. Jangan lupa berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu apabila Anda hendak mengonsumsi atau menggunakan obat-obatan tertentu.
Untuk berdiskusi lebih lanjut terkait kondisi ini dan cara mengatasinya, tanyakan langsung ke dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Bayu Galih Permana
Referensi
Artikel Terkait
Cara meditasi yangb baik dan benar perlu dilakukan dengan membuat posisi tubuh yang nyaman. Lalu, tutup mata dan mulailah mengatur napas hingga tubuh menjadi rileks.
9 Mar 2022
Cara mengontrol emosi harus dimulai dengan mengetahui penyebab dan apa yang dirasakan. Berikan waktu untuk menenangkan diri dengan mengatur napas di tempat tenang.
14 Mar 2022
Patologis adalah perilaku menilai atau mendiagnosis orang lain bahwa ia menderita masalah kesehatan mental tertentu berdasar sudut pandang sendiri. Dampak perilaku ini dapat berpengaruh pada mental korbannya.
20 Okt 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved