Daddy issues adalah kondisi yang terjadi saat seseorang mempunyai hubungan tidak sehat atau tak merasakan kehadiran sosok ayah dalam hidupnya. Meski bukan tergolong sebagai masalah kesehatan mental, kondisi ini memerlukan penanganan apabila memberi pengaruh buruk pada fisik, psikologis, dan aktivitas penderitanya.
20 Jul 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Ketidakhadiran sosok ayah atau hubungan yang rumit dengan ayah membuat Anda mendambakan sosok penggantinya
Table of Content
Istilah daddy issues selama ini seringkali digunakan untuk menggambarkan ketertarikan wanita terhadap pria dengan usia yang lebih dewasa. Wanita yang mempunyai pola perilaku rebel atau pemberontak juga kerap dikaitkan dengan istilah ini.
Advertisement
Lantas, apa makna sebenarnya dari daddy issues? Benarkah kondisi ini masuk dalam masalah kesehatan mental?
Daddy issues adalah kondisi yang terjadi saat seseorang mempunyai hubungan tidak sehat dengan ayahnya. Kondisi ini juga dapat terjadi ketika Anda tidak merasakan kehadiran sosok ayah dalam hidup.
Sebagai contoh, anak yang mengalami daddy issues mungkin akan berperilaku kasar terhadap pasangannya ketika sudah dewasa. Pola perilaku ini muncul karena ia kerap melihat sang ayah bertindak kasar terhadap ibunya semasa kecil.
Sementara itu, daddy issues yang muncul karena ketidakhadiran sosok ayah dalam hidupnya bisa membuat seseorang kesulitan untuk percaya atau berkomitmen dengan orang lain. Misal, seorang ayah pergi meninggalkan istrinya yang sedang hamil untuk bersama wanita lain. Saat sang anak lahir, ia akan sulit menjalin hubungan atau berkomitmen dengan lawan jenis karena takut mengalami hal serupa.
Hingga kini, kondisi ini belum dikategorikan sebagai masalah kesehatan mental. Meski begitu, daddy issues dapat memberikan dampak buruk terhadap kondisi psikologis orang-orang yang mengalaminya.
Daddy issues seringkali memengaruhi cara seseorang dalam bersikap dan perilaku. Beberapa sikap dan perilaku yang menjadi tandanya, antara lain:
Ketidakhadiran sosok ayah atau hubungan yang rumit dengan ayah membuat Anda mendambakan sosok penggantinya. Anda mungkin merindukan sosok lebih tua untuk memberikan kasih sayang dan cinta, yang tidak didapatkan semasa anak-anak. Kerinduan itu pun kemudian membuat Anda cenderung lebih tertarik pada orang dengan usia lebih tua.
Daddy issues terkadang membuat orang yang mengalaminya khawatir akan ditinggalkan oleh pasangan. Kekhawatiran tersebut kemudian membuat Anda sering cemburu dan melakukan tindakan-tindakan overprotektif, salah satunya sering memeriksa isi ponsel pasangan.
Orang yang mengalami daddy issues seringkali merasa tidak aman dalam hubungan. Kondisi ini membuat Anda secara terus-menerus membutuhkan jaminan cinta serta kasih sayang dari pasangan. Seiring berjalannya waktu, tuntutan tersebut pada akhirnya hanya akan membuat pasangan menjauh dan meninggalkan Anda.
Daddy issues umumnya membuat orang dengan kondisi ini takut akan kesendirian. Meskipun begitu, ketakutan berkomitmen membuat mereka lebih suka berganti-ganti pasangan maupun menjalin hubungan disfungsional (penuh dengan konflik) daripada melanjutkannya ke arah yang serius.
Tanda-tanda daddy issues pada masing-masing orang mungkin akan berbeda satu sama lain. Jika tanda-tanda yang dirasakan mulai mengganggu fisik, psikologis, maupun aktivitas Anda sehari-hari, segeralah berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.
Untuk mengatasi kondisi ini, Anda disarankan untuk segera berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Nantinya, terapis akan membantu mengidentifikasi masalah dan menyembuhkan luka keterikatan dengan ayah Anda di masa lalu.
Penanganan bisa dilakukan lewat terapi atau konsumsi obat-obatan tertentu untuk mengatasi gejala kecemasan yang Anda rasakan. Pahitnya masa lalu memang tak dapat diubah. Namun, cara memandang diri, masa depan, serta orang-orang baru yang ditarik atau hendak masuk ke dalam hidup Anda bisa diubah.
Kebanyakan orang mengira daddy issues sebagai kondisi yang sama dengan electra complex. Kedua kondisi ini memang membuat orang yang mengalaminya tertarik pada orang dengan usia lebih tua.
Bedanya, electra complex membuat penderitanya mengalami ketertarikan, termasuk secara seksual, kepada ayahnya. Sementara itu, ketertarikan penderita daddy issues dengan orang yang lebih dewasa terjadi karena perlakuan buruk atau kerinduan akan kehadiran sosok ayah dalam hidupnya.
Baca Juga
Daddy issues adalah kondisi yang terjadi saat seseorang mempunyai hubungan tidak sehat atau tak merasakan kehadiran sosok ayah dalam hidupnya. Meski bukan tergolong sebagai masalah kesehatan mental, kondisi ini memerlukan penanganan apabila memberi pengaruh buruk pada fisik, psikologis, dan aktivitas penderitanya.
Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Menciptakan keluarga harmonis membutuhkan peran seluruh anggota keluarga. Mulailah dengan saling menghormati, bertukar cerita, meluangkan waktu bersama, dan menjalin komunikasi yang baik.
Sikap defensif bisa membuat seseorang merasa tak cocok dengan siapapun dan justru menutup diri.
Gambaran keluarga ideal dan penuh cinta kasih sayangnya tidak berlaku bagi semua orang. Pada beberapa kasus, ada juga yang merasa terjebak dalam keluarganya sendiri karena dianggap toxic family. Penyebabnya bisa dari ikatan emosilnal yang buruk hingga perbedaan prinsip.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved