Gejala Parkinson terjadi secara bertahap sehingga sering tidak disadari kemunculannya. Tremor adalah salah satu gejala Parkinson yang paling mudah untuk dikenali
25 Apr 2023
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Gejala Parkinson yang paling terlihat adalah tangan tremor
Table of Content
Penyakit parkinson merupakan penyakit yang menyerang sistem saraf dan secara bertahap bertambah parah. Penyakit parkinson belum ada obatnya dan gejala Parkinson biasanya tidak terlalu terlihat karena merupakan penyakit yang muncul secara bertahap.
Advertisement
Meskipun sulit terlihat, tetapi terdapat beberapa gejala penyakit Parkinson pada tahapan awal yang dapat dialami oleh penderita. Deteksi dini dapat membantu penderita untuk mendapatkan penanganan akan gejala parkinson yang dialami.
Gejala Parkinson yang paling dikenal adalah tremor di tangan atau jemari, tetapi sebenarnya masih ada beberapa gejala parkinson lainnya pada tahapan awal yang dapat dideteksi selain gejala tremor di tangan atau jemari, yaitu:
Penyakit parkinson mengakibatkan gangguan pada saraf yang mengontrol pergerakan. Hal tersebut menimbulkan gejala parkinson dalam bentuk kekakuan dan kelambanan saat bergerak (bradykinesia) yang terjadi secara terus-menerus.
Penderita mungkin akan mengalami sentakan-sentakan saat berjalan atau bergerak dalam pola yang tidak terkoordinasi. Selain dari segi pergerakan tubuh, penyakit parkinson juga memengaruhi keseimbangan tubuh.
Penderita parkinson mungkin membutuhkan terapi dan perawatan yang lebih banyak untuk dapat mengembalikan keseimbangannya.
Fenomena masking merupakan salah satu gejala Parkinson yang cukup terlihat. Penderita akan kesulitan dalam mengontrol dan menggerakkan otot-otot wajahnya. Fenomena ini membuat penderita terlihat tidak memiliki emosi dan datar.
Selain itu, gejala penyakit Parkinson lain yang berhubungan dengan fenomena masking adalah kelambanan penderita dalam mengedipkan mata.
Dilansir dari Mayo Clinic, Tremor merupakan gejala parkinson yang paling terlihat. Tremor mungkin hanya berawal dari getaran pada satu jari atau tangan dan akhirnya makin bertambah parah dan dapat dilihat oleh orang lain. Tremor juga dapat dialami saat penderita sedang beristirahat.
Postur tubuh penderita parkinson akan berubah secara bertahap. Secara perlahan penderita akan menjadi bungkuk. Postur tubuh yang bungkuk diakibatkan oleh berkurangnya koordinasi dan keseimbangan tubuh.
Gangguan saraf akibat dari penyakit parkinson membuat penderita sulit untuk menulis. Gejala Parkinson dapat membuat tulisan tangan penderita menjadi kecil dan sulit untuk dibaca.
Gejala Parkinson lainnya adalah gangguan tidur berupa insomnia, narkolepsi, sleep apnea, dan sebagainya.
Suara yang dikeluarkan oleh penderita saat berbicara makin lama makin mengecil atau nada suara yang dihasilkan menjadi monoton. Pada kasus yang parah, penderita akan kesulitan berbicara.
Selain tremor, menurunnya fungsi penciuman atau hyposmia merupakan salah satu ciri-ciri Parkinson yang paling terlihat. Penderita mungkin dapat mengalami kesulitan dalam mendeteksi, mengidentifikasi, dan membedakan bau.
Sembelit alias susah buang air besar juga dapat dialami oleh penderita parkinson dan biasanya kondisi ini merupakan salah satu gejala parkinson yang muncul sebelum gejala yang berefek pada fungsi motorik muncul.
Penyakit parkinson dapat menurunkan tingkatan dopamin dalam tubuh dan berefek pada suasana hati dan perilaku. Gangguan psikologis yang mungkin dialami oleh penderita adalah depresi, psikosis, kecemasan, dan sebagainya.
Baca Juga
Dalam mendeteksi sindrom Parkinson seseorang, ada lima stadium yang diketahui:
Dalam tahap ini, penderita hanya mengalami gangguan ringan di satu sisi tubuh seperti lengan atau kaki. Terkadang, satu sisi wajah juga bisa terkena gejalanya, sangat mirip dengan gejala stroke.
Bedanya, gangguan ini sangat ringan dan hampir tidak terasa. Contoh, seseorang ternyata tidak mengayunkan tangan kirinya secara maksimal saat berjalan. Atau kaki kanan yang cenderung lebih lemas.
Beberapa bulan atau tahun kemudian, penderita sindrom Parkinson bisa berlanjut ke stadium 2. Gejala yang tadinya hanya terasa di satu sisi tubuh mulai terasa di sisi pasangannya.
Selain itu, dalam tahap ini penderita bergerak dengan lebih kaku dan lambat. Terkadang, volume suara bisa berubah drastis dari keras menjadi pelan dan tak terdengar.
Hal lain yang bisa dilihat pada tahap ini adalah postur tubuh yang cenderung membungkuk. Meski demikian, tidak semua gejala dalam stadium 2 sindrom Parkinson ini terlihat dengan jelas.
Pada stadium 3, penderita semakin kehilangan keseimbangan. Hal yang paling berbahaya dari sindrom Parkinson stadium 3 adalah mereka tak bisa mengantisipasi saat akan terjatuh.
Meski demikian, orang yang berada di fase ini masih bisa beraktivitas secara mandiri. Contohnya saat berpakaian, membersihkan diri, makan, dan aktivitas lainnya.
Transisi dari tahap 3 ke tahap 4 ditandai dengan ketidakmampuan orang tersebut untuk beraktivitas secara mandiri. Memang penderitanya bisa berdiri dan berjalan sendiri, namun tidak seleluasa itu untuk aktivitas lainnya.
Di tahap ini, penderita sindrom Parkinson sangat membutuhkan bantuan orang lain dan tidak bisa ditinggalkan seorang diri.
Di stadium paling tinggi sindrom Parkinson, penderitanya tidak lagi bisa berdiri atau berjalan tanpa alat bantu. Selain itu, tremor yang dirasakan juga semakin parah.
Penyakit parkinson belum diketahui secara pasti, tetapi sel-sel saraf penderita parkinson akan secara perlahan rusak dan mati. Gejala-gejala parkinson muncul karena aktivitas otak yang terganggu akibat kadar dopamin yang rendah. Kadar dopamin menurun karena rusaknya sel-sel saraf yang menghasilkan senyawa dopamin.
Beberapa faktor yang mungkin berperan sebagai penyebab dari penyakit parkinson adalah:.
Peneliti telah mengidentifikasi adanya mutasi genetik yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit Parkinson.
Paparan bahan beracun yang berasal dari lingkungan, meningkatkan risiko terjadinya penyakit parkinson.
Semakin tua usia, semakin tinggi risiko terkena penyakit Parkinson.
Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit Parkinson, meningkatkan risiko terhadap penyakit tersebut.
Pria memiliki faktor risiko tinggi mengidap penyakit Parkinson, dibandingkan wanita.
Peneliti menduga adanya korelasi genetik antara penyakit Parkinson dan penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis.
Baca Juga
Jika Anda atau orang-orang sekitar Anda mengalami gejala Parkinson, segera konsultasikanlah dengan dokter. Penanganan yang cepat dan tepat dapat mengurangi keparahan dari gejala.
Selain itu, gejala parkinson di atas bisa jadi gejala dari penyakit medis lainnya. Oleh karenanya, Anda perlu untuk berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh yang akurat.
Gunakan layanan live chat di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ untuk berkonsultasi dengan dokter seputar gangguan medis yang Anda alami. Download aplikasi SehatQ sekarang juga di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Depresi pada lansia adalah kondisi yang perlu mendapat perhatian khusus. Ketahui apa saja penyebab, gejala, dan cara mengatasi lansia stres maupun depresi berikut ini.
Jenis olahraga untuk lansia antara lain jogging, bersepeda, berenang, dansa, yoga, tai chi, hingga pilates. Manfaat olahraga untuk lansia adalah mencegah penyakit jantung, diabetes, dan stroke, melancarkan peredaran darah, memperkuat otot tubuh, mencegah pikun, dan meredakan stres.
Christine Hakim tampil memukau di serial “Last of Us”. Tidak begadang, hindari makan malam, serta olahraga teratur membuatnya tetap sehat dan aktif di usia 66 tahun.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved