logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kesehatan Mental

Hati-Hati, Ini 8 Ciri Anda Berteman dengan Social Climber atau Panjat Sosial

open-summary

Panjat sosial atau social climber adalah istilah yang merujuk pada orang yang menggunakan pertemanannya dengan orang lain untuk meningkatkan status sosialnya. Umumnya, hubungan dialami oleh perempuan.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

21 Jan 2020

Panjat sosial atau social climber dalam pertemanan

Bergaul dengan orang-orang yang terlihat glamor adalah contoh orang yang ingin panjat sosial 

Table of Content

  • Arti panjat sosial atau social climber
  • Apa yang menyebabkan seseorang menjadi social climber?
  • Kenali ciri-ciri orang panjat sosial
  • Catatan dari SehatQ

Hubungan pertemanan seharusnya dilandasi oleh perasaan yang tulus tanpa ada maksud dan tujuan tertentu. Namun, dalam sebuah pertemanan nyatanya ada yang cenderung didasari oleh keinginan untuk meningkatkan status mereka sendiri.

Advertisement

Jika demikian, sudah bukan rahasia lagi apabila tipe orang seperti itu mendekati orang lain hanya untuk mendapatkan koneksi terhadap orang-orang yang lebih bergengsi. Orang seperti itu dikenal dengan social climber atau panjat sosial, atau dikenal pula dengan istilah pansos.

Nah, agar terhindar dari rasa sakit hati akibat menjalani hubungan dengan orang yang tidak tulus, sebaiknya kenali ciri-ciri orang panjat sosial di bawah ini.

Arti panjat sosial atau social climber

Social climber atau panjat sosial adalah sebuah istilah yang merujuk kepada orang yang menggunakan pertemanannya dengan orang lain guna meningkatkan status sosialnya. Anda atau mereka akan berteman dengan orang yang diyakini memiliki status sosial yang cenderung populer.  

Sebenarnya, fenomena seperti ini sudah banyak ditemui di Indonesia, terutama di dunia maya.

Kebiasaan orang yang memamerkan suatu kondisi atau barang tertentu, seperti mengunggah konten makan di restoran mewah, liburan ke luar negeri, atau bergaul dengan orang-orang yang terlihat glamor adalah beberapa contoh orang yang ingin pansos. 

Umumnya, pertemanan pansos lebih sering ditemui pada pertemanan perempuan dibandingkan dengan pertemanan laki-laki.

Apa yang menyebabkan seseorang menjadi social climber?

Perilaku panjat sosial umumnya berasal dari rasa kurang percaya diri dan tendensi ekstrem untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

Meski dari luar seorang panjat sosial tampak atraktif dan mudah bersosialisasi dengan orang lain, sebenarnya mereka cenderung tidak percaya diri dan merasa dirinya kurang apabila dibandingkan dengan orang lain.

Orang pansos akan selalu melihat orang lain lebih baik dari diri mereka dalam hal karir, penampilan, serta karakter diri. Mengingat social climber adalah tipe orang yang kurang percaya diri, mereka akan menggunakan eksistensi orang lain guna meningkatkan rasa percaya diri.

Inilah yang menjadi alasan mereka tidak tertarik membangun hubungan pertemanan yang tulus. Pasalnya, jika teman-teman di sekelilingnya memiliki status sosial yang lebih rendah maka tidak akan dapat memuaskan kebutuhan mereka.

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Georgia State University, fenomena seseorang menjadi social climber merupakan bentuk perubahan cara bekerja otak seseorang. Meski demikian, studi mengenai kasus ini masih terbatas pada hewan, dan bukan pada manusia.

Hasil penelitian membuktikan bahwa sel saraf menjadi lebih responsif terhadap serotonin pada hewan yang terbiasa menjadi “pemenang” di kalangannya dibandingkan dengan hewan yang biasa-biasa saja.

Kenali ciri-ciri orang panjat sosial

Memang tidak semua orang panjat sosial memiliki pola yang sama, tetapi biasanya mereka dapat dikenali melalui ciri-cirinya. Anda pasti mengenal satu-dua orang yang seperti ini dalam pergaulan, atau mungkin justru Andalah yang menjadi seorang pemanjat sosial tanpa disadari?

Maka dari itu, mari kenali ciri-ciri orang panjat sosial berikut ini:

1. Berteman karena status sosial

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, seorang panjat sosial biasanya akan berteman dengan orang lain hanya berdasarkan status sosial. Mereka akan menyaring teman berdasarkan apa yang orang tersebut gunakan, lakukan, atau miliki. 

Misalnya, orang itu menggunakan barang-barang mewah, atau orang tersebut memiliki jabatan, aset, harta, fisik, sehingga Anda atau ia akan mendekatinya guna memperoleh status sosial lebih tinggi.

2. Berteman dengan orang-orang ‘penting’

Orang panjat sosial umumnya tidak tahan untuk memberi tahu mengenai orang-orang penting yang mereka kenal atau orang penting yang diketahui oleh temannya.

Selain itu, mereka juga akan mencari tahu apakah Anda juga punya kenalan terhadap orang-orang penting lainnya yang dapat didekati atau tidak.

3. Peduli terhadap penampilan

Ciri-ciri orang pansos lainnya adalah peduli terhadap penampilan. Ya, mereka mungkin akan berusaha sangat keras agar penampilannya dilihat layaknya orang dari kalangan status sosial yang tinggi.

Mereka juga memastikan bahwa teman-teman lainnya juga memiliki penampilan yang sama mewahnya dengannya. Misalnya, mereka akan dengan bangga memamerkan pakaian mahal dari desainer ternama dan aksesori yang menarik perhatian orang banyak.

Penampilan atau pencitraan tersebut akan dibentuk sedemikian rupa agar status sosialnya dinilai orang lain setara, atau bahkan lebih tinggi.

4. Selektif dalam memilih teman

Demi mendapatkan pengakuan sosial, orang panjat sosial akan berusaha untuk ikut masuk ke dalam lingkaran pertemanan yang mereka inginkan.

Dalam perjalanan mendapatkan pengakuan sosial, mereka tentu akan selektif dalam memilih teman dan tidak ingin berbasa-basi atau menghabiskan waktu dengan orang lain yang mereka anggap berstatus sosial lebih rendah.

5. Senang memanfaatkan teman

Salah satu ciri orang panjat sosial berikutnya adalah senang memanfaatkan teman. Biasanya mereka mencoba menggunakan prestasi, ketenaran, dan koneksi orang lain untuk keuntungan dirinya sendiri.

Bahkan, tak jarang cara dan intensitas mereka dalam mendekati Anda, atau sebaliknya, sangat berlebihan dan cenderung kurang sopan.

6. Kurang empati

Orang panjat sosial biasanya memiliki teman yang sangat banyak. Akan tetapi, sangat sedikit yang benar-benar dekat atau mereka kenal secara intim.

Secara umum, orang panjat sosial cenderung narsis dan egois sehingga tidak terlalu peduli untuk mengenal orang lain lebih dekat. Ini karena hubungan pertemanan yang mereka jalin hanya demi keuntungan dirinya sendiri.

7. Tidak dapat dipercaya

Sering membatalkan janji di detik-detik terakhir apabila mendapatkan ‘tawaran’ lain yang lebih menjanjikan adalah salah satu ciri social climber.

Pasalnya, mereka akan melakukan segala cara untuk selalu berada di puncak. Dengan demikian, jika seseorang dianggap sebagai penghalang atau penghambat, mereka tak segan-segan untuk meninggalkannya.

Apakah Anda salah satu orang dengan ciri seperti ini?

8. Memegang kendali dalam kelompok pertemanan

Dalam sebuah kelompok pertemanan, orang panjat sosial cenderung mencoba mengendalikan lingkaran sosial dan tidak ragu untuk membuang, mengganti, dan mengecualikan teman dari kelompok.

Terutama apabila ada teman yang dianggap merugikan atau tidak dapat membantu meningkatkan status sosialnya.

Baca Juga

  • Jangan Asal Percaya, Ini Mitos dan Fakta Penyebab ADHD pada Anak
  • Gangguan Narsistik Hingga Skizofrenia, Macam-Macam Gangguan Psikologis Paling Umum Terjadi
  • Ini Dia Ciri-ciri Toxic People yang Harus Anda Hindari

Catatan dari SehatQ

Hingga saat ini belum ada diagnosis medis yang berhasil mengindikasikan bahwa social climber dikategorikan sebagai salah satu jenis gangguan kejiwaan. Kendati demikian, apa pun yang berlebihan itu tentu tidak baik, termasuk memanfaatkan orang lain guna meningkatkan status sosial.

Menjadi orang pansos bisa berdampak pada berbagai aspek hidup pelakunya. Misalnya, karena ingin terus tampil glamor padahal uang yang dimiliki tak seberapa maka bukan tak mungkin dapat memengaruhi kehidupan keuangan dan akhirnya dapat menyebabkan stres.

Dengan demikian, bukan tak mungkin apabila panjat sosial dapat berdampak pada kualitas hidup pelakunya.

Advertisement

kesehatan mental

Ditulis oleh Annisa Amalia Ikhsania

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved