Thalassophobia adalah fobia terhadap laut. Cara mengatasi kondisi ini bisa dilakukan dengan menjalani terapi perilaku kognitif, terapi pemaparan, dan konsumsi obat sesuai resep dokter.
9 Agt 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Pemandangan laut dapat membuat pengidap thalassophobia cemas
Table of Content
Sebagian besar orang mungkin senang menikmati waktu dengan bermain atau melakukan olah raga air di kolam atau laut biru. Namun, ternyata tidak semua orang menyukai hal tersebut.
Advertisement
Pasalnya, ada sebagian orang yang justru merasa cemas dan khawatir atau menimbulkan reaksi yang lebih serius lainnya jika berhadapan dengan air laut. Ya, kondisi ini bisa dikatakan sebagai thalassophobia (ketakutan berlebihan terhadap air laut).
Thalassophobia adalah salah satu jenis fobia yang mengakibatkan penderitanya merasakan ketakutan atau kecemasan ekstrem terhadap laut yang besar dan dalam. Phobia laut sedikit berbeda dengan aquaphobia. Pada penderita aquaphobia, ia hanya memiliki kecemasan sekaligus ketakutan pada air.
Sementara itu, orang dengan fobia laut mempunyai ketakutan berlebih pada air yang cenderung luas, dalam, gelap, dan berbahaya. Tak hanya masuk ke dalam air, ketakutan yang dirasakan juga berlaku pada makhluk laut, seperti ubur-ubur, hiu, gurita, dan berbagai spesies ikan lainnya.
Hal itu membuat thalassophobia juga dikenal dengan sebutan phobia laut dalam atau phobia kedalaman laut. Kondisi ini adalah salah satu bentuk gangguan kecemasan karena tergolong sebagai fobia spesifik. Apabila tidak mendapatkan penanganan, jenis fobia ini dapat memberi pengaruh buruk pada kesehatan mental penderitanya.
Seseorang yang mengalami thalassophobia dapat memengaruhi aktivitas yang dijalaninya. Pasalnya, gejala fobia laut kurang lebih sama dengan yang biasa dialami pada orang-orang dengan gangguan kecemasan.
Secara umum, beberapa gejala fisik yang mungkin muncul, di antaranya:
Orang yang memiliki rasa takut berlebih atau fobia biasanya merasa panik apabila harus menghadapi objek ketakutan mereka. Pada penderita thalassophobia, ia mulai merasa panik apabila berada di sekitar pantai, melihat genangan air yang besar, atau berkendara yang melewati laut.
Hal tersebut juga termasuk apabila Anda terbang di atas laut menggunakan pesawat atau naik kapal feri dan melakukan jenis perjalanan laut lainnya.
Jika tingkat keparahannya sudah cukup serius, Anda mungkin akan mulai panik dan cemas saat melihat gambar lautan, atau bahkan mendengar kata “lautan”.
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang mengalami fobia laut. Namun, penyebab utama dari jenis fobia biasanya termasuk dalam salah satu dari ketiga kategori berikut ini:
Genetik menjadi salah satu faktor pemicu berkembangnya fobia laut dalam diri seseorang. Jika ada kerabat atau anggota keluarga yang memiliki ketakutan berlebih pada laut, Anda cenderung lebih berisiko mengalami phobia laut dalam.
Salah satu faktor yang paling sering menjadi pemicu fobia yaitu pengalaman traumatis di masa lalu. Apabila Anda pernah mempunyai semacam pengalaman traumatis, seperti tenggelam di laut, risiko menderita fobia ini juga akan semakin besar.
Perkembangan otak menjadi salah satu faktor yang dapat menyebakan munculnya fobia ini dalam diri Anda. Jika bagian otak yang berfungsi merespons rasa takut belum berkembang dengan baik, risiko Anda mengalami fobia akan semakin meningkat.
Jika Anda mengalami tanda atau gejala yang menandakan adanya fobia laut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan segera. Dokter akan menggunakan berbagai alat ukur untuk mendiagnosisnya.
Biasanya dokter akan menentukan apa penyebab kecemasan atau serangan panik yang Anda alami. Pada beberapa kasus, ada penyebab fisik yang dapat meningkatkan kecemasan, seperti irritable bowel syndrome atau gangguan saraf tertentu.
Jika dokter tidak menemukan adanya penyebab fisik yang membuat Anda mengalami fobia laut, maka Anda mungkin diminta untuk melakukan tes. Kriteria diagnosis tes fobia ini, meliputi:
Mengatasi phobia laut dapat diobati dengan jenis terapi yang tepat. Salah satu jenis terapi yang disarankan adalah terapi perilaku kognitif (cognitive behavioral therapy/CBT).
Para peneliti mengemukakan bahwa terapi perilaku kognitif memberikan efek positif pada salah satu jalur saraf otak orang dengan fobia tertentu, termasuk ketakutan terhadap lautan.
Selain itu, pilihan pengobatan lain untuk mengobati thalassophobia adalah terapi paparan, yang merupakan bagian dari terapi perilaku kognitif.
Sebagian besar orang yang memiliki fobia aktif cenderung menghindari objek atau situasi yang mereka takuti sehingga dapat memperburuk kondisi fobia. Terapi pemaparan bekerja dengan memaparkan penderita pada objek yang mereka takuti melalui cara yang aman.
Bagi penderita thalassophobia, Anda mungkin akan diperlihatkan gambar atau video laut, dengan pendampingan psikolog, psikiater, atau pakar kesehatan mental lainnya.
Kemudian, secara bertahap, Anda mungkin akan mengunjungi pantai dan mencelupkan tangan atau kaki ke air laut, didampingi oleh psikolog. Seiring berjalannya waktu, ketakutan Anda terhadap laut pun akan berkurang.
Untuk obat-obatan tidak selalu dianjurkan bagi orang-orang dengan ketakutan berlebih terhadap laut. Pasalnya beberapa terapi memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi untuk mengobati jenis fobia ini.
Meski demikian, pada orang dengan gejala kecemasan tertentu dan ingin sembuh dalam waktu singkat, obat-obatan mungkin dapat diberikan oleh psikiater.
Apabila Anda atau kerabat Anda memiliki gangguan thalassophobia, jangan malu dan ragu untuk mengunjungi psikolog atau psikiater untuk menjalani pemeriksaan dan pemberian penanganan yang sesuai dengan kondisi.
Jika ingin berkonsultasi langsung dengan dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Berkebun telah dikenal menjadi terapi, untuk mengatasi gangguan psikologis. Salah satu alasannya, kegiatan bercocok tanam membuat Anda bersentuhan dengan tanah, yang memiliki manfaat positif untuk jiwa. Manfaat tanah tersebut, termasuk untuk redakan stres, karena sifat antidepresan yang dimilikinya.
Ekspresi marah terdiri atas 4 tipe, yakni kemarahan yang bisa dibenarkan, jengkel, kemarahan agresif, hingga tantrum. Bagaimana cara mengendalikannya?
Fandom adalah komunitas berisi para fans berat yang benar-benar merasa memiliki kedekatan emosional dengan sang idola. Apakah Anda salah satunya?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved