Bakteri adalah mikroorganisme dengan sel tunggal yang sangat kecil sehingga tidak bisa dilihat oleh mata telanjang. Bakteri bisa membuat tubuh sakit sekaligus menyehatkan tubuh.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
19 Nov 2022
Tidak selalu buruk, ada juga bakteri yang menyehatkan tubuh
Table of Content
Ketika mendengar kata bakteri sebagian besar dari Anda pasti langsung mengidentifikasikannya dengan sesuatu yang berbahaya. Ya, bakteri memang memiliki reputasi yang buruk, dan ini bukanlah tanpa alasan.
Advertisement
Bakteri merupakan biang keladi dari berbagai penyakit serius. Mulai dari pneumonia, tipes, TBC, hingga meningitis. Namun, bakteri sebenarnya tak melulu merugikan. Ada juga jenis-jenis bakteri yang baik untuk kesehatan. Mari kenali lebih jauh pengertian bakteri dan fakta-fakta lainnya agar Anda tak lagi salah paham.
Bakteri adalah organisme mikroskopis yang tidak terlihat dengan mata telanjang. Mereka dapat hidup di lingkungan yang beragam, baik di dalam maupun di luar tubuh manusia (seperti tanah, air sungai, serta air laut). Ada banyak sekali jenis bakteri. Salah satu cara untuk membedakannya adalah dari bentuknya.
Bakteri dianggap sebagai organisme purba yang pertama menghuni bumi, yakni sekitar empat miliar tahun yang lalu. Secara struktur, bakteri dikategorikan sebagai prokariota yang merupakan organisme bersel tunggal. Sel bakteri terdiri dari:
Pengertian bakteri takkan lengkap tanpa mengetahui jenis-jenis bakteri. Terdapat tiga bentuk bakteri yang paling umum. Berikut penjelasannya:
Bakteri yang berbentuk bulat disebut cocci untuk penyebutan jamak atau coccus untuk penyebutan tunggalnya. Contohnya adalah S. pneumoniae.
Bakteri yang berbentuk silinder seperti kapsul dikenal sebagai bacilli untuk penyebutan jamak dan bacillus untuk penyebutan tunggalnya. Contoh bakteri silinder adalah Lactobacillus acidophilus.
Bakteri yang berbentuk spiral dikenal dengan nama spirillia untuk penyebutan jamak dan spirillium untuk penyebutan tunggalnya. Contohnya adalah Spirochete.
Selain pengertian bakteri dan pengelompokannya dari segi bentuk, bakteri juga dapat dikategorikan berdasarkan lingkungan hidup mereka. Apa sajakah itu?
Bakteri ini membutuhkan oksigen agar bisa bertahan hidup. Beberapa jenis bakteri aerob dapat memicu masalah lingkungan, seperti korosi, kekeruhan air, dan bau busuk.
Kebalikan dari bakteri aerob, bakteri ini tidak memerlukan oksigen untuk tumbuh. Pada manusia, sebagian besar bakteri anaerob terdapat di saluran pencernaan.
Bakteri anaerob berpotensi menjadi penyebab berbagai gangguan kesehatan. Mulai dari tetanus, keracunan serius, dan infeksi gigi.
Bakteri ini mampu bertahan hidup dengan atau tanpa oksigen. Mereka biasa ditemukan di tanah, air, dan tubuh manusia maupun hewan. Contohnya adalah Salmonella.
Baca juga: Macam-Macam Bakteri Baik yang Menguntungkan Manusia
Sejak tahun 1800an, Hans Christian Gram mengembangkan pewarnaan gram pada bakteri. Ilmuwan ini menggunakan empat komponen warna, yaitu violet kristal, mordan (larutan iodin), pencuci zat warna yang berupa alkohol atau aseton, dan safranin.
Pewarnaan tersebut bermanfaat untuk memudahkan penggolongan bakteri. Ketika diwarnai, akan tampak warna biru pada bakteri gram positif dan merah pada bakteri gram negatif.
Sebagai contoh, saat bakteri memiliki warna, tampak bulat di bawah mikroskop, dan berwarna biru, bakteri ini sudah bisa dipastikan sebagai Staphylococcus.
Setelah mengetahui pengertian bakteri secara detail, Anda juga perlu memahami bahwa tak semua bakteri itu jahat. Ada juga bakteri-bakteri yang menguntungkan untuk kesehatan.
Faktanya, terdapat sekitar 100 triliun bakteri baik yang menghuni tubuh manusia. Sebagain besar dari mereka tinggal dalam usus Anda.
Sebuah penelitian yang dimuat dalam American Journal of Gastroenterology, beberapa bakteri penghuni usus (seperti E. coli dan Streptococcus) dikatakan bisa membantu kesehatan pencernaan, menyerang patogen-patogen berbahaya, dan membantu dalam mengembangkan sistem kekebalan tubuh.
Tapi terkadang, Anda dapat mencelakakan bakteri-bakteri baik dalam tubuh secara tanpa disengaja. Misalnya, saat mengonsumsi antibiotik.
Obat yang digunakan untuk membunuh bakteri jahat tersebut bisa ikut melenyapkan bakteri-bakteri baik. Alhasil, terjadilah ketidakseimbangan bakteri dalam tubuh yang kemudian berujung pada gangguan pencernaan, seperti diare.
Contoh bakteri baik lainnya adalah Lactobacillus acidophilus. Bakteri ini juga hidup di sistem cerna Anda dan dapat ditemukan dalam makanan fermentasi, seperti tempe, yoghurt, serta kimchi.
Pemahaman mengenai pengertian bakteri akan lebih lengkap jika Anda tahu apa saja penyakit yang disebabkan oleh bakteri, terutama yang sering menyerang orang Indonesia. Hal ini penting agar Anda bisa lebih sadar sekaligus waspada.
Apa sajakah penyakit akibat bakteri yang sering terjadi apda orang Indonesia tersebut?
Meski umumnya tidak berbahaya, ada beberapa jenis bakteri Escherichia coli (E.coli) yang bisa memicu gangguan pencernaan. Gejala infeksi bakteri ini umumnya meliputi diare, muntah-muntah, kram perut, hingga darah pada tinja.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheria. Ciri khas difteri adalah terbentuknya selaput berwarna abu-abu yang melapisi tenggorokan dan amandel, sehingga penderita mengalami kesulitan bernapas.
Sementara gejala difteri pada tahap awal bisa berupa demam, sakit tenggorokan, serta pembengkakan pada kelenjar getah bening di leher.
Infeksi ini menyerang paru-paru atau bagian bawah kotak suara. Penyakit-penyakit yang termasuk di dalamnya adalah pneumonia, bronkitis, dan tuberkulosis.
Selain virus dan jamur, infeksi saluran pernapasan bawah juga dapat disebabkan oleh bakteri. Conothnya, Streptococcus atau Staphylococcus aureus.
Baca juga: Cara Kerja Bakteri Yogurt
Ternyata, pengertian bakteri tidak sesederhana yang kita bayangkan. Ada banyak sekali jenis bakteri, dan tak semuanya merugikan untuk kesehatan. Manusia bahkan tak dapat hidup tanpa bakteri.
Namun tetaplah waspada dengan penyakit-penyakit akibat infeksi bakteri. Cara utama untuk mencegahnya adalah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Mulai dari rutin mencuci tangan, menutup mulut jika batuk atau bersin, mengenakan masker, membersihkan dan membalut luka dengan baik, serta tidak berbagi peralatan pribadi.
Advertisement
Ditulis oleh Rieke Saraswati
Referensi
Artikel Terkait
Air kelapa untuk diare bermanfaat untuk mengatasi dehidrasi – kondisi hilangnya cairan yang berisiko terjadi saat diare. Air kelapa mengandung mineral elektrolit seperti kalium dan natrium – sehingga diyakini menjadi alternatif cairan saat diare.
28 Sep 2020
Pantangan diare dapat dihindari agar gejalanya tidak kian menyiksa. Makanan pedas, tinggi lemak, alkohol, dan kafein merupakan hal yang perlu Anda hindari.
20 Mei 2020
Penyakit menular umumnya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, jamur, atau parasit. Anda perlu berhati-hati karena ini mudah menyebar ke orang disekitar.
18 Nov 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved