logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Hidup Sehat

Tak Melulu Karena Stres, Ini Fakta Menarik Tentang Rambut Uban

open-summary

Uban muncul di usia muda bukan berarti seseorang memiliki penyakit, selama tetap aktif dan produktif. Menariknya, faktor gaya hidup dan pola makan juga berpengaruh terhadap tumbuhnya uban.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

9 Okt 2020

Faktor stres bukan penyebab timbulnya rambut uban

Uban muncul bukan hanya karena faktor stres

Table of Content

  • Fakta menarik seputar rambut uban
  • Perlukah rambut uban dicabut?

Tidak selamanya kemunculan rambut uban berarti hal buruk. Bahkan uban muncul di usia muda bukan berarti seseorang memiliki penyakit, selama tetap aktif dan produktif. Menariknya, faktor gaya hidup dan pola makan juga berpengaruh terhadap tumbuhnya uban.

Advertisement

Banyak stigma bahwa rambut uban berarti penanda seseorang telah menua. Padahal, uban bukan sekadar parameter usia saja, ada banyak hal lain di balik tumbuhnya uban.

Fakta menarik seputar rambut uban

no caption
Stres dapat memicu timbulnya uban

Beberapa fakta menarik seputar rambut uban di antaranya:

1. Faktor genetik turut berperan

Ada orang yang ubannya mulai muncul bahkan saat masih berusia 20-an bahkan sebelumnya. Jika ini yang terjadi, coba perhatikan apakah hal serupa juga terjadi pada orang terdekat. Faktor genetik juga berperan terhadap munculnya uban lebih dini.

2. Rambut uban prematur karena rokok

Ketika rambut uban muncul pada fase yang terbilang prematur, faktor lingkungan juga ikut berperan. Contoh faktor lingkungan adalah stres hingga kebiasaan buruk seperti merokok. Meski bukan sebagai perokok aktif, terus menerus terpapar asap rokok sebagai perokok pasif maupun thirdhand smoke dapat menjadi pemicu tumbuhnya uban lebih cepat.

Rokok akan membuat rambut dan kulit menjadi stres. Menurut sebuah studi, perokok 2,5 kali lebih rentan memiliki rambut beruban sebelum usia 30 tahun dibandingkan dengan orang yang tidak merokok sama sekali. Selain itu, terkadang uban perokok terlihat sedikit kekuningan.

3. Stres memicu munculnya uban

Terkait dengan stres, saat tubuh merespons pemicu stres maka akan ada sel tubuh sehat yang rusak. Dalam sebuah uji laboratorium terhadap tikus, stres terbukti merusak DNA dan terakumulasi dalam jangka panjang. Ini juga dapat memicu tumbuhnya uban lebih awal.

Memang korelasi antara stres dan uban ini tidak secara langsung, namun berdampak pada kondisi rambut dan kulit. Contohnya ketika sedang sakit, seseorang bisa mengalami kerontokan lebih banyak ketimbang biasanya.

4. Sudahkah nutrisi tercukupi?

Kurangnya asupan nutrisi juga bisa berpengaruh terhadap munculnya uban prematur. Menurut penelitian, kurangnya ferritin, kalsium, dan vitamin D-3 berpengaruh terhadap tumbuhnya uban. Fakta ini didukung pula oleh penelitian lain yang menyebut kekurangan copper, zinc, dan zat besi juga menyebabkan dampak serupa.

Jika ingin menunda tumbuhnya uban secara prematur, perbanyak konsumsi makanan yang kaya nutrisi. Utamanya, makanan yang kaya akan asam lemak omega-3 dan zinc. Ini penting untuk membuat rambut lebih kuat.

5. Menurunnya produksi melanin

Jika ada yang bertanya-tanya bagaimana proses munculnya rambut uban, kaitannya sangat erat dengan melanin. Folikel rambut memiliki sel pigmen yang memproduksi melanin. Inilah yang memberikan warna pada rambut manusia.

Ketika usia bertambah, sel-sel ini mulai mati. Tanpa adanya pigmen, rambut yang baru tumbuh akan berwarna lebih pucat mulai dari keabuan hingga akhirnya menjadi putih.

6. Aturan 50-50-50

Pemicu terbesar tumbuhnya rambut beruban adalah usia. Hampir semua orang tahu mengenai hal ini. Bagi para dokter, aturan yang umum disepakati adalah 50-50-50. Artinya, 50% populasi akan memiliki 50% rambut beruban ketika usianya menginjak 50 tahun.

Sama seperti kulit, tekstur rambut uban ini juga sedikit berbeda. Ketika disentuh, rambut uban terasa lebih tipis karena kutikelnya juga lebih tipis. Selain itu, rambut uban terkadang juga terasa lebih kering saat disentuh.

Baca Juga

  • Fungsi Gigi Taring, Ternyata Bukan Cuma Mencabik Makanan
  • 6 Cara Mengatasi Polusi Udara di dalam Ruangan
  • Jika Ada Sifat Lawan dari Egois, Altruisme Adalah Jawabannya

Perlukah rambut uban dicabut?

Ada banyak cara yang dilakukan seseorang ketika ingin menghilangkan rambut uban. Mulai dari dicabut hingga diwarnai. Faktanya, mencabut uban hanya akan menunda hal yang tak bisa dicegah, yaitu tumbuhnya kembali uban.

Selain itu, mencabut uban juga akan merusak folikel rambut. Apabila folikel bermasalah, maka pertumbuhan rambut pun akan terganggu sehingga menyebabkan kebotakan

Alternatifnya, bisa dengan mewarnai rambut dengan bahan alami agar lebih aman dari substansi kimia. Tak hanya itu, ada banyak cara styling rambut yang justru tampak lebih menarik meski ada uban. Toh, uban tak harus selalu ditutupi, bukan?

Kapan dan bagaimana seseorang beruban berkaitan erat dengan gen yang diwariskan orangtua. Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang rambut uban dan faktor pemicu munculnya uban prematur, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

kulit sehatrambut rontokhidup sehat

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved