logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kesehatan Mental

Tak Harus Ekspresif, Ini 6 Tips Menjadi Introvert yang Bahagia

open-summary

Menjadi introvert bukan berarti tidak bisa bahagia. TIp menjadi introvert adalah dengan tidak memikirkan kata orang, membangun kepercayaan diri, hingga menghubungi kawan lama.


close-summary

2023-03-30 12:31:50

| Azelia Trifiana

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Menjadi introvert yang bahagia bukan mustahil

Menjadi introvert yang bahagia bukan mustahil

Table of Content

  • Introvert dan kebahagiaan
  • Cara menjadi introvert yang bahagia
  • Catatan dari SehatQ

Ketika diminta mendeskripsikan orang bahagia, kerap kali yang muncul adalah gambaran orang ekspresif, humoris, atau luwes layaknya social butterfly. Lantas, apakah menjadi introvert yang bahagia itu mustahil? Salah besar. Orang dengan kepribadian introvert justru bisa membahagiakan dirinya tanpa perlu orang lain.

Advertisement

Mengingat sosok introvert lebih suka mengenal dirinya sendiri ketimbang stimulasi eksternal, mereka tak perlu melakukan banyak hal untuk bisa bahagia. Tak perlu bertemu dengan banyak orang, hangout ke tempat terbaru, atau menelepon orang lain untuk bisa merasa senang.

Introvert dan kebahagiaan

Memang benar ada beberapa riset yang mengklaim bahwa sistem dopamin di otak pada orang introvert dan extrovert bekerja dengan cara berbeda. Hormon dopamin adalah senyawa yang berperan dalam rasa bahagia dan bekerja di otak.

Menurut riset ini, interaksi sosial yang identik dengan orang extrovert memang lebih menimbulkan rasa bahagia. Itulah mengapa, orang yang gemar berinteraksi sosial jauh lebih mudah merasakan emosi positif.

Namun, ini bukan berarti bahwa sosok introvert tidak merasa bahagia. Setiap pilihan dan perilaku seorang individu akan berdampak secara signifikan pada dirinya. Termasuk ketika introvert lebih memilih untuk menghabiskan waktu seorang diri ketimbang berinteraksi dengan banyak orang.

Jadi, sudah saatnya tidak lagi melekatkan kebahagiaan dengan kepribadian extrovert. Stigma usang ini sudah saatnya bergeser karena bahkan orang introvert pun juga piawai menemukan sumber kebahagiaannya.

Baca Juga

  • Cara Memutuskan Pacar dengan Baik-Baik
  • Pentingnya Tahu Cara Melakukan Heimlich Maneuver di Saat Darurat
  • Ngemil di Malam Hari? Ini Jurus Jitu Mencegahnya

Cara menjadi introvert yang bahagia

Berikut ini beberapa cara menjadi introvert yang berbahagia:

1. Melihat diri secara utuh

Sebenarnya, sangat jarang seseorang memiliki sifat extrovert maupun introvert ekstrem. Sebagian besar orang berada di tengah-tengah. Artinya, kadang ingin bersosialisasi dan bergabung dalam keramaian, namun pada saat lain merasa lebih ingin sendiri. Ini adalah karakter seorang ambivert.

Oleh sebab itu, coba lihat diri secara utuh. Jangan karena merasa diri adalah seorang introvert, lantas menghapus seluruh agenda atau aktivitas yang melibatkan orang lain, padahal diri sendiri ingin melakukannya.

Dengarkan diri sendiri. Ingin datang ke sebuah acara karena temanya menarik? Bukan masalah. Datang saja, kemudian seimbangkan dengan menghabiskan waktu sendiri setelahnya untuk recharge. Hidup pasti jadi lebih bahagia, kan?

2. Tonjolkan kekuatan

Hebatnya seorang introvert adalah mereka kerap punya performa baik secara akademis, bisa mengendalikan diri, juga pengambil keputusan yang baik. Artinya, bagian otak (prefrontal cortex) yang mengatur emosi dan pengambilan keputusan pun lebih terasah.

Mereka suka berkontemplasi. Ketika berada dalam tahapan ini, tak jarang orang introvert bisa menemukan makna hidupnya. Pengambilan keputusan pun lebih matang.

Kualitas demi kualitas unggulan ini adalah strategi menjadi introvert yang bahagia. Apa yang Anda suka? Eksplorasi alam seorang diri? Mengasah sisi kreatif diri? Yang mana saja, lakukan dan jadikan kekuatan diri.

3. Tidak terpaku menjadi introvert

Ada kalanya seorang introvert merasakan keinginan untuk bersosialisasi dengan banyak orang. Mereka merasa lebih senang, bahkan mendapat energi dari aktivitas itu. Kok bisa, ya? Bukankah itu karakteristik seorang extrovert?

Lagi-lagi, tidak ada hal mutlak yang mengatur hal ini. Bukan berarti ketika Anda disebut sebagai orang introvert, lantas menjadi aneh saat bersosialisasi. Tentu bukan itu.

Ikuti saja kata hati secara natural. Tak perlu memaksakan. Nikmati momennya dengan menjadi diri sendiri. Saat ingin berinteraksi dengan orang-orang di sekitar, tak ada larangan untuk menikmatinya.

4. Bangun self-efficacy

Konsep self-efficacy adalah pembuktian pada diri bahwa Anda bisa sukses menuntaskan tugas tertentu. Ketika ini terjadi, akan muncul rasa percaya diri. Kepuasan atas apa yang telah dicapai akan menjadi pemantik munculnya rasa bahagia.

Jadi, tak perlu hidup dalam ketakutan atau kekhawatiran. Jangan takut berlebihan dengan kegiatan sosial. Tak perlu pula mendikte diri harus menjadi orang pemalu sehingga justru tidak menikmati momen.

Nah, bagaimana membangunnya? Mulailah dengan mengambil risiko-risiko sosial yang kecil terlebih dahulu. Lakukan hingga perlahan jadi terbiasa.

5. Menghubungi kawan lama

Ada rasa senang tersendiri yang muncul ketika bisa terkoneksi dengan kawan lama. Setelah lama tidak kontak, bernostalgia dengan kenangan-kenangan atau memori lucu bisa jadi cara menghangatkan hati. Tak perlu berlama-lama, beberapa menit saja juga cukup.

6. Tidak terlalu memikirkan kata orang

Komentar dari orang lain akan selalu ada, terlepas dari apapun yang Anda lakukan. Kendali bukan ada pada kemampuan Anda mengubah persepsi mereka. Tapi, Anda yang punya kendali penuh untuk mengabaikannya.

Jika ada komentar yang tidak penting namun bisa membatasi keluwesan Anda menikmati hidup, abaikan saja. Ingat, Anda-lah yang paling mengenal diri sendiri.

Namun ketika ada komentar membangun datang dari orang yang tulus, ini bisa jadi bahan evaluasi dan perbaikan diri. Bedakan, ya!

Catatan dari SehatQ

Menjadi sosok introvert bukan berarti hal mutlak bahwa Anda tak bisa menikmati hidup. Kepribadian introvert juga bisa bahagia, kok. Justru, ada kelebihan-kelebihan dari sosok introvert yang membuatnya semakin matang dalam mengambil keputusan serta berprestasi.

Tak perlu juga terkungkung dalam batasan bahwa introvert tidak boleh berinteraksi sosial. Introvert itu pemalu. Introvert itu pendiam. Itu semua adalah asumsi usang, dan bukan patokan tentang bagaimana harus bersikap.

Ketika sudah tahu cara menjadi versi terbaik diri sendiri, maka kepercayaan diri akan terbangun dengan sendirinya. Selamat menikmati hidup!

Penasaran ingin tahu bagaimana extrovert dan ambivert memaksimalkan potensi mereka juga? Anda bisa konsultasi langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.  

Advertisement

kesehatan mentalpola hidup sehat

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved