Cuka beras kerap ditambahkan ke berbagai hidangan untuk menambah rasa dan kelezatan. Akan tetapi, cuka ini juga dipercaya memiliki beragam manfaat untuk kesehatan. Apa saja?
11 Jul 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Cuka beras terbuat dari campuran beras dengan fermentasi starter
Table of Content
Cuka beras adalah cuka yang berasal dari beras fermentasi. Pembuatan cuka ini dilakukan dengan mencampurkan beras putih atau merah dengan fermentasi starter (bahan tambahan yang digunakan pada tahap awal fermentasi). Selanjutnya, terjadi proses alami yang menghasilkan cuka.
Advertisement
Cuka beras dipopulerkan di negara-negara Asia seperti Vietnam, Korea, Jepang, dan Cina. Cuka ini kaya akan bahan aktif dan senyawa yang memiliki manfaat potensial sehingga menjadikannya sangat baik sebagai tambahan untuk diet sehat.
Cuka beras telah digunakan sebagai obat alami sejak zaman dahulu. Suatu penelitian menyatakan bahwa konsumsi cuka beras banyak memiliki manfaat bagi tubuh. Lalu, cuka beras untuk apa saja?
Cuka beras memiliki rasa asam manis yang membuat makanan terasa lezat. Meski sebagian besar orang berpikir bahwa cuka beras hanya digunakan dalam masakan, namun cuka ini juga dapat memberi sejumlah manfaat untuk kesehatan. Adapun manfaat cuka beras bagi kesehatan, antara lain:
Cuka beras kaya akan asam amino yang sangat penting untuk fungsi sistem kekebalan tubuh. Kandungan tersebut dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi aktivitas radikal bebas. Hal ini membuat Anda terhindar dari stres oksidatif yang bisa memicu berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan kanker.
Cuka beras dapat dioleskan langsung pada kulit, terutama jika dicampur dengan minyak atsiri tea tree. Campuran ini dapat bertindak sebagai zat untuk mengencangkan kulit, mencegah infeksi kulit tertentu, meredakan peradangan, dan meningkatkan kecerahan kulit Anda.
Menurut sebuah artikel yang diterbitkan dalam Journal of Food Science pada tahun 2014, meski kandungan antioksidan dalam cuka beras dapat bervariasi namun sebagian mengandung senyawa fenolik yang tinggi. Meningkatkan asupan makanan yang kaya akan senyawa fenolik dapat membantu mengurangi risiko kanker, diabetes, dan osteoporosis.
Beberapa bahan aktif, seperti asam asetat, yang ditemukan dalam cuka beras mampu meredakan peradangan di usus, mendorong gerakan peristaltik (kontraksi dan relaksasi otot di saluran pencernaan untuk mendorong makanan), dan melancarkan buang air besar sehingga terhindar dari sembelit.
Cuka beras telah populer digunakan di Jepang selama berabad-abad sebagai tonik untuk hati. Cuka ini dipercaya dapat meningkatkan efek detoksifikasi hati sehingga melindungi kesehatannya dan memastikan fungsinya bekerja secara normal.
Sebagai bumbu nol kalori, cuka beras dapat membantu Anda mengurangi asupan kalori sembari menambah rasa pada makanan. Anda dapat menggunakannya sebagai pengganti saus salad biasa yang memiliki lebih banyak kalori. Dengan berkurangnya asupan kalori, maka dapat membantu menurunkan atau mempertahankan berat badan Anda.
Asam amino dan bahan aktif lain dalam cuka beras dapat membantu tubuh Anda melawan kelelahan dan meningkatkan metabolisme saat Anda membutuhkannya. Menambahkan cuka ini sebagai salad dressing di siang hari dapat memberi tambahan energi yang dibutuhkan untuk sore hari sehingga Anda masih dapat beraktivitas dengan baik.
Bukan hanya bebas kalori, cuka beras juga bebas natrium. Perlu Anda ketahui bahwa terlalu banyak mengonsumsi natrium dalam makanan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, sementara mengurangi asupan natrium dengan makanan seperti halnya cuka beras dapat membantu mengurangi tekanan darah.
Penelitian telah menunjukkan bahwa cuka beras dapat memperlambat pengendapan kolesterol di arteri dan pembuluh darah. Hal ini membantu Anda menghindari masalah kardiovaskular, seperti aterosklerosis, stroke, dan serangan jantung.
Baca Juga
Selain sebagai pengganti saus salad, Anda dapat menambahkan cuka beras ke berbagai hidangan untuk memberi sedikit rasa asam yang menyegarkan. Tak hanya itu, Anda juga bisa membuat acar sayur dan buah menggunakan cuka ini. Jika setelah mengonsumsi cuka beras timbul gejala tertentu, sebaiknya segera hentikan penggunaan dan konsultasikan pada dokter.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Buah rendah gula ternyata cukup banyak jumlahnya, mulai dari alpukat, stroberi, bahkan kiwi. Namun, pengkategorian rendah gula tersebut juga bisa bergantung pada satu sajian yang Anda konsumsi. Pada akhirnya, seperti konsumsi makanan apa pun, asupan yang tak berlebihan adalah kunci dalam menikmati buah rendah gula.
Flavonoid adalah antioksidan yang menjadi benteng perlindungan tubuh dari berbagai jenis penyakit. Senyawa ini biasanya terdapat dalam buah dan sayur.
Manfaat rimbang ternyata cukup beragam untuk kesehatan. Rimbang atau tekokak adalah tanaman belukar berbunga dengan rasa pahit yang memiliki buah kehijauan mirip kacang polong.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved