Ciri-ciri pada orang dewasa bisa bervariasi. Gejala yang muncul tergantung dengan jenis cacing penyebabnya, baik itu kremi, tambang, atau gelang.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
15 Mei 2020
Gejala cacingan pada orang dewasa tidak cuma badan kurus, tapi ada juga ciri-ciri lainnya
Table of Content
Gejala cacingan pada orang dewasa kerap kali tidak disadari. Namun, jika tidak diatasi, infeksi cacing pada orang dewasa ini akan menimbulkan bahaya yang serius.
Advertisement
Ciri-ciri cacingan kerap diidentikkan dengan adanya dengan penurunan berat badan. Sebab, cacing menyerap asupan nutrisi pada saluran pencernaan. Akibatnya, tubuh pun menjadi kurus.
Awalnya, salah satu ciri-ciri cacingan ditandai dengan diare. Selain itu, ciri ciri cacingan yang umum dirasakan adalah rasa gatal pada dubur dan dekat alat kelamin.
Namun, sebenarnya, penyakit cacingan memiliki gejala yang beragam. Dalam hal ini, ciri-ciri cacingan juga bergantung dengan jenis cacing yang menginfeksi.
Lantas, apa saja gejala cacingan pada orang dewasa berdasarkan jenis cacing yang hinggap di tubuh kita?
Sebelum mengetahui gejala cacingan pada orang dewasa, perlu diketahui, cacing tambang ditularkan melalui tanah. Cacing ini hidup di usus manusia, tepatnya di usus kecil.
Saat telur cacing tambang ini menetas, larva cacing tambang mampu menginfeksi melalui kulit. Temuan yang terbit pada jurnal Advances in Parasitology memaparkan, ketika sudah menembus kulit, larva ini beredar melalui pembuluh darah. Lalu, larva ini akan mengarah menuju saluran pencernaan dan paru-paru.
Saat sudah mencapai paru-paru, larva akan naik menuju tenggorokan. Saat batuk, larva cacing tambang terbawa menuju mulut.
Lalu, larva tertelan dan berkembang di saluran pencernaan, tepatnya usus kecil. Biasanya, terjadi jika kita tidak menggunakan alas kaki atau nyeker saat menginjak tanah.
Umumnya, gejala tidak dapat disadari saat awal terinfeksi cacing tambang.
Namun, tanda umum yang dirasakan adalah gatal dan ruam di bagian kulit tertentu. Hal ini dikarenakan anak cacing tambang sudah menembus kulit. Setelah itu, kemunculan gejala cacingan pada orang dewasa adalah:
Untuk mengetahui adanya infeksi cacing tambang, pengecekan bisa dilihat dari uji tinja. Pengujian ini dilakukan di laboratorium dengan menggunakan mikroskop.
Baca Juga
Cacing kremi merupakan cacing yang hidup di usus besar dan dubur. Cacing ini bisa hidup di tubuh manusia karena adanya perpindahan cacing dari anus ke mulut.
Sebulan hingga dua bulan setelah cacing berada di usus manusia, cacing kremi dewasa bertelur pada lipatan kulit di sekeliling anus. Biasanya, cacing kremi bertelur di anus pada saat malam hari, ketika orang dewasa sedang tidur.
Tidak hanya karena belum cuci tangan, cacing ini bisa berpindah melalui pakaian, kasur, maupun benda lain yang terdapat cacing kremi. Karena ukurannya kecil, telur cacing ini terkadang terbawa oleh udara dan tertelan saat bernapas.
Saat mengalami penyakit cacingan akibat cacing kremi, gejala cacingan pada orang dewasa yang bisa dirasakan adalah:
Untuk mengetahui ciri ciri cacingan, pemeriksaan laboratorium pun dilakukan. Caranya, dengan menempelkan selotip ke kulit dubur sesaat setelah bangun tidur. Lalu, selotip tersebut dibawa ke laboratorium.
Cacing gelang hidup di usus besar. Cacing ini bisa menginfeksi manusia melalui makanan yang kotor. Sebab, makanan kotor biasanya terkontaminasi telur cacing gelang.
Saat tertelan, telur cacing gelang menetas di usus halus. Anak cacing gelang pun berpindah bersama aliran darah menuju paru-paru.
Setelah sampai di paru-paru, larva ini pun terbawa oleh batuk dan menempel di mulut. Karena ini, larva pun tertelan dan bertumbuh menjadi dewasa di usus besar selama 6 hingga 24 bulan.
Kemunculan ciri ciri cacingan akibat cacing gelang, terbagi dua, yaitu gejala akibat infeksi di paru-paru dan usus manusia.
Tanda cacingan pada orang dewasa akibat cacing gelang di paru-paru adalah:
Sementara itu, inilah gejala cacingan pada orang dewasa akibat cacing gelang di usus besar:
Sama seperti cacing tambang, penyakit cacingan akibat cacing bisa diketahui dengan membawa sampel tinja ke laboratorium. Selain itu, jika ditemukan cacing pada tinja, cacing tersebut juga bisa diuji ke laboratorium.
Baca Juga
Infeksi cacing pita disebarkan melalui hewan. Dalam hal ini, hewan bisa terinfeksi akibat memakan rumput ataupun minum air yang terkontaminasi.
Pada manusia, infeksi cacing pita terjadi akibat konsumsi daging yang belum matang. Biasanya, daging hewan yang terdapat cacing pita adalah sapi, babi, dan ikan. Cacing pita ini hidup di usus manusia. Tanda cacingan pada orang dewasa akibat cacing pita adalah:
Dalam kasus terparah, penyakit akibat cacing pita ini mampu sebabkan kista pada organ tertentu, seperti otak, mata, dan sumsum tulang belakang. Efeknya, tubuh pun mengalami kejang, kebutaan, hingga kelumpuhan.
Penyakit cacingan akibat infeksi cacing cambuk terjadi akibat adanya parasit Trichuris trichiura menginfeksi saluran pencernaan, tepatnya usus manusia.
Infeksi cacing cambuk dapat terjadi akibat menelan air atau makanan yang terkontaminasi cacing cambuk. Bisa juga, seseorang terkena penyakit cacingan akibat cacing cambuk karena makan sayur yang belum dicuci, dikupas, maupun dimasak.
Penyebaran cacing cambuk juga bisa terjadi akibat sentuhan tangan yang kotor. Penyakit cacingan ini kerap terjadi di daerah dengan iklim panas dan lembap serta lingkungan yang tidak bersih.
Saat cacing cambuk berada di usus kecil, cacing ini bertelur. Ketika sudah dewasa, anak cacing cambuk ini hidup di usus besar. Biasanya, cacing betina menyimpan telur di tubuh manusia selama dua hingga tiga bulan.
Inilah tanda cacingan pada orang dewasa yang terjadi akibat cacing cambuk:
Infeksi cacing pada orang dewasa perlu segera ditangani. Saat muncul penyakit cacingan, segera konsultasikan pada dokter. Gejala seperti munculnya darah di feses, muntah berkali-kali, suhu tubuh naik, hingga dehidrasi berat harus segera mendapatkan penanganan medis.
Apabila tidak terdeteksi telur atau cacing, dokter akan meminta pemeriksaan darah untuk tahu apakah ada reaksi antibodi karena terinfeksi parasit. Selain itu, dokter juga akan melakukan tes pemindaian dengan X-Ray atau CT-scan bergantung pada kondisi pasien.
Bergantung pada ciri-ciri cacingan yang terjadi, dokter akan memberikan beberapa opsi obat cacing dewasa untuk mengatasinya. Ragam jenis cacing pun memengaruhi cara minum obat cacing dewasa.
Menurut peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), inilah aturan pakai obat cacing dewasa berdasarkan jenis cacing yang menginfeksi guna meredakan gejala cacingan pada orang dewasa:
Inilah cara pakai mebendazole untuk kurangi ciri ciri cacingan:
Obat cacing dewasa ini berguna untuk atasi ciri ciri cacingan akibat cacing pita. Inilah cara pakai pakai obat praziquantel untuk kurangi gejala cacingan pada orang dewasa:
Obat cacing dewasa ini berguna untuk atasi ciri ciri orang cacingan akibat cacing cambuk.
Obat ini sebaiknya dikonsumsi oleh anggota keluarga lainnya atau orang yang tinggal serumah. Sebab, ada kemungkinan mereka juga terkena infeksi cacing cambuk.
Cara pakai obat pyrantel pamoate untuk untuk kurangi gejala cacingan pada orang dewasa adalah dengan dosis 10 mg/kg berat badan diminum sekali tanpa diulang.
Berdasarkan, berat badan, inilah cara minum obat cacing untuk dewasa :
Obat cacing dewasa ini berguna untuk atasi ciri ciri orang cacingan akibat cacing gelang.
Dosis obat levamisole untuk kurangi gejala cacingan pada orang dewasa adalah 120-150 mg, diminum sekali saja tanpa diulang ke depannya.
Setelah mengonsumsi obat beberapa minggu, gejala cacingan pada orang dewasa akan membaik. Dokter bisa meminta pasien datang kembali untuk memastikan infeksi cacing sudah sembuh.
Sebaiknya, jangan menyepelekan cacingan. Sebab, pada beberapa orang tertentu seperti lansia atau yang mengalami masalah kekebalan tubuh, cacingan bisa mengakibatkan penyumbatan usus dan anemia.
Ibu hamil pun menghadapi risiko yang sama. Jika bumil terinfeksi cacingan, perlu ditentukan pemberian obat yang tetap aman untuk janin.
Baca Juga: 10 Obat Cacing Alami yang Bisa Dikonsumsi dengan Aman
Ciri-ciri orang cacingan rupanya bermacam-macam. Hal ini dipengaruhi oleh jenis cacing yang menginfeksi. Salah satu ciri ciri cacingan yang umum adalah sakit perut, diare, serta mual dan muntah.
Penyakit cacingan ini bisa disebabkan oleh lingkungan yang tidak bersih. Sebab, sesuatu yang kotor merupakan sumber cacing bersarang. Untuk mencegahnya, pastikan Anda menjaga kebersihan lingkungan.
Jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami ciri-ciri cacingan, segera hubungi dokter.
Advertisement
Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari
Referensi
Artikel Terkait
Pati resisten adalah jenis pati yang tidak dapat dicerna tubuh. Pati resisten juga dapat difermentasikan bakteri baik di usus dan menawarkan beberapa manfaat kesehatan.
11 Nov 2020
Penyakit Whipple adalah infeksi bakteri langka yang berdampak pada persendian dan sistem pencernaan. Jika tidak ditangani, penyakit Whipple bisa berakibat fatal!
13 Okt 2020
Kasus infeksi cacing di otak manusia ditemukan pertama kali pada wanita asal Australia yang diketahui terinfeksi parasit Ophidascaris robertsi, jenis cacing gelang yang biasa ditemukan pada ular piton.
6 Sep 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved