logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Hidup Sehat

Pentingnya Sedia Asuransi Sebelum Terkena Penyakit Kritis

open-summary

Siapa yang tidak ingin memiliki jiwa dan raga yang sehat? Semua orang tentulah ingin memilikinya. Namun sebagai manusia, kita tidak bisa terus-menerus sehat setiap waktu. Bagaimana jika suatu saat kita terserang penyakit kritis? Apa yang harus dilakukan?


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

25 Apr 2023

Selain asuransi kesehatan, penting bagi Anda untuk memiliki asuransi penyakit kritis

Lindungi keluarga Anda dengan asuransi penyakit kritis

Table of Content

  • Apa itu penyakit kritis?
  • Prevalensi penyakit kritis di Indonesia
  • Terapkan gaya hidup sehat untuk pencegahan penyakit
  • Asuransi penyakit kritis untuk berjaga-jaga

Anda tentunya sudah sering mendengar slogan “lebih baik mencegah daripada mengobati.” Pentingnya menjaga pola makan dan gaya hidup sehat memang diperlukan agar kita tetap sehat dan terhindar dari gangguan kesehatan, khususnya penyakit kritis.

Advertisement

Mengapa kebiasaan sehat tergolong penting? Karena kebiasaan yang sehat sangatlah bermanfaat bagi kesehatan fisik, mental, dan emosional Anda.

Kebiasaan sehat juga dapat meningkatkan kualitas hidup Anda. Namun meski sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mencegah agar tidak terkena penyakit, terkadang tetap ada penyakit kritis yang bisa mengintai Anda.

Apa itu penyakit kritis?

no caption
Di antara banyaknya penyakit kritis, penyakit jantung termasuk salah satunya

Sebenarnya, belum ada kategori tertentu yang dapat membuat suatu penyakit dikatakan kritis. Namun pengertian penyakit ini lebih merujuk pada suatu gangguan media yang termasuk mematikan. Biaya yang dibutuhkan untuk menangani penyakit ini umumnya cukup besar.

Di Indonesia sendiri, terdapat sederet masalah kesehatan yang masuk dalam kategori penyakit kritis. Contohnya stroke, penyakit jantung koroner, diabetes melitus, influenza dan pneumonia, tuberkulosis, gangguan hati, serta penyakit paru-paru.

Prevalensi penyakit kritis di Indonesia

no caption
Hipertensi masih menjadi penyakit kritis nomor satu di dunia

Penyakit yang mematikan nomor satu di dunia setiap tahunnya masih diduduki oleh hipertensi. Penyakit ini sebenarnya tidak hanya menjadi masalah di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.

Hipertensi mungkin tak tampak berbahaya, tapi kondisi ini dapat mempertinggi risiko penderitanya untuk terkena penyakit berbahaya lainnya. Mulai dari penyakit jantung, gangguan ginjal, diabetes, hingga stroke.

Di samping hipertensi, penyakit menular seperti tuberkulosis dan pneumonia juga perlu menjadi perhatian. Pasalnya, gangguan kesehatan ini masih terus bermunculan di Indonesia.

Menurut data dari Rikesdas 2018, prevalensi penyakit-penyakit kritis tersebut di Indonesia adalah sebagai berikut:

  • Urutan pertama: Hipertensi dengan jumlah pengidap kira-kira 34,1% dari total jumlah penduduk yang berusia 18 tahun ke atas.
  • Urutan kedua: Stroke dengan perkiraan jumlah pengidap 10,9%.
  • Urutan ketiga: Diabates dengan jumlah penderita sekitar 8,5%.
  • Urutan keempat: Penyakit ginjal kronis dengan perkiraan jumlah penderita sekitar 3,8%.
  • Urutan kelima: Pneumonia dengan jumlah pengidap kira-kira 2%.
  • Urutan keenam: Tuberkulosis dengan jumlah pengidap sekitar 0,4%.

Terapkan gaya hidup sehat untuk pencegahan penyakit

no caption
Mengonsumsi makanan yang sehat dapat membuat Anda terhindar dari berbagai penyakit

Menjaga pola hidup sehat menjadi salah satu langkah utama dalam menghindari beragam gangguan kesehatan. Anda bisa melakukannya dengan sederet cara sederhana di bawah ini:

1. Menjaga pola makan agar tetap seimbang

Anda bisa memulainya dengan lebih banyak mengonsumsi sayur dan buah, mengurangi konsumsi makanan cepat saji dan tinggi lemak, menambah porsi makanan tinggi serat, serta membatasi asupan gula maupun garam.

2. Menjaga berat badan agar tetap pada batas ideal

Kelebihan berat badan atau obesitas dapat memicu risiko terkena berbagai penyakit. Demikian pula dengan berat badan di bawah normal.

3. Berolahraga secara rutin

Olahraga dapat membantu Anda mempertahankan berat badan ideal, serta menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol, dan kadar gula darah. Anda sangat dianjurkan untuk berolahraga dengan intensitas sedang, setidaknya 30 menit setiap hari.

Baca Juga

  • Minum Air dengan Boraks Viral di TikTok, Apa Bahayanya bagi Kesehatan?
  • Daftar Perbedaan Diabetes Melitus dan Insipidus, dari Penyebab, Gejala, hingga Pengobatan
  • Mengenal Beragam Fungsi Tulang Kepala Belakang

4. Tidak merokok

Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung. Tak hanya Anda yang merokok, orang-orang di sekitar Anda yang tak sengaja menghirup asap rokok (perokok pasif) pun akan terkena dampak negatifnya.

5. Membatasi jumlah konsumsi alkohol

Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan dan terus-menerus, dapat meningkatkan tekanan darah, dan merusak hati.

Para pria sebaiknya tidak minum alkohol lebih dari dua gelas per hari. Sementara para wanita dianjurkan untuk tidak minum alkohol lebih dari satu gelas dalam sehari.

Mengapa penting untuk menjaga gaya hidup sehat? Jika Anda telah berkomitmen dan menerapkan langkah-langkah di atas, Anda dikatakan berkesempatan untuk memiliki angka harapan hidup yang lebih tinggi dibanding orang yang tidak melakukannya.

Orang-orang yang tidak menerapkan gaya hidup sehat memiliki risiko lebih besar untuk mengalami kematian dini, akibat berbagai penyakit.

Jika Anda sudah melakukan yang terbaik untuk melakuan gaya hidup sehat, ada satu hal lagi yang perlu Anda siapkan. Salah satunya adalah polis asuransi kesehatan berupa asuransi penyakit kritis.

Asuransi penyakit kritis untuk berjaga-jaga

no caption
Asuransi kesehatan dan asuransi penyakit kritis sama-sama penting untuk dimiliki

Seperti kata pepatah “sedia payung sebelum hujan”, Anda sebaiknya juga berjaga-jaga dengan mempersiapkan dana berobat. Pasalnya, Anda tidak akan tahu kapan penyakit kritis datang menyerang.

Langkah persiapan ini bisa Anda lakukan dengan memiliki polis asuransi kesehatan serta asuransi penyakit kritis. Apakah bedanya?

Mungkin banyak yang belum tahu bahwa asuransi kesehatan tidaklah sama dengan asuransi penyakit kritis. Asuransi kesehatan hanya menanggung biaya perawatan pemilik polis, yang sesuai dengan tagihan dan perhitungan penjaminan.

Sedangkan asuransi penyakit kritis akan memberikan uang tunai sekaligus ketika pemilik polis divonis mengalami penyakit kritis. Dana sekaligus ini diberikan dengan pertimbangan bahwa penderita harus menjalani penanganan yang biasanya berlangsung jangka panjang.

Dengan demikian, penderita menjadi lebih leluasa dalam mengatur pembayaran sesuai dengan kebutuhan biaya perawatan yang ia jalani.

Jika Anda memiliki tanggungan (misalnya anak dan orangtua), serta memiliki riwayat keluarga yang mengidap penyakit tertentu, Anda patut memperhitungkan pentingnya asuransi penyakit kritis ini.

Oleh sebab itu, saat ingin memiliki asuransi, pertimbangkan pula jenis polis asuransi penyakit kritis. Langkah ini akan membantu Anda dalam membekali diri maupun keluarga dengan perlindungan terbaik.

Advertisement

asuransi swastadiabetespenyakit jantunghipertensikankerstroketuberkulosishidup sehat

Ditulis oleh Grace Ratnasari

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved