logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Sex & Relationship

Tahapan dan Fase Pernikahan dari Tahun ke Tahun yang Dialami Pasangan

open-summary

Awal fase pernikahan merupakan masa yang indah, namun juga sulit karena membutuhkan adaptasi. Fase pernikahan dari tahun ke tahun tentu mengalami pasang surut dan bisa saja berbeda antara setiap pasangan.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

28 Sep 2021

Awal fase pernikahan merupakan masa yang indah, namun juga sulit karena membutuhkan adaptasi

Pasangan yang kuat dan berkomitmen akan menemukan cara untuk menghadapi badai dalam pernikahan

Table of Content

  • Fase pernikahan dari tahun ke tahun
  • Saat mengalami kesulitan dan masalah dalam pernikahan

Mengalami masa sulit di tahun pertama pernikahan merupakan hal yang normal. Adaptasi dan transisi yang dialami di awal masa pernikahan ini justru penting untuk dapat membangun fondasi yang kuat di tahun-tahun mendatang. Pernikahan juga dapat dipahami dengan baik jika dilihat sebagai serangkaian tahapan atau fase pernikahan dari tahun ke tahun yang dilalui sebagian besar pasangan sambil menghabiskan hidup bersama. 

Advertisement

Fase pernikahan dari tahun ke tahun

Tahapan pernikahan penting diketahui untuk memahami apa yang diharapkan dan bagaimana merencanakan dari satu fase ke fase lainnya. Hal ini membantu setiap pasangan menghadapi penyesuaian lebih mudah. Berikut ini adalah fase pernikahan dari tahun ke tahun yang perlu Anda ketahui:

1. Fase bulan madu

Secara umum, fase ini diakui sebagai fase romantis, indah, idealis, dan penuh kasih. Fase ini berlangsung satu atau dua tahun sejak menikah. Fase ini ditandai dengan gairah dan keintiman seksual yang tinggi.

Tahun pertama pernikahan merupakan fase krusial untuk rumah tangga Anda ke depannya. Anda dituntut harus beradaptasi dengan pasangan dan peran baru Anda. Penurunan rasa cinta, kasih sayang, dan perhatian dalam dua tahun pertama pernikahan dapat menjadi penyebab perceraian, menurut sebuah studi tahun 2009 yang dilakukan oleh peneliti di Universitas Texas.

2. Fase penyesuaian

Fase pernikahan selanjutnya adalah fase penyesuaian yang ditandai dengan keasyikan dengan pasangan mulai menurun. Anda kembali ditarik oleh kenyataan tentang tanggung jawab pekerjaan, hubungan dengan mertua, mengurus rumah, dan membesarkan anak. Tahap ini menunjukkan gambaran utuh mengenai sebuah pernikahan.

Anda mulai tersadar bahwa telah menikahi seseorang yang tidak sempurna dan mungkin menunjukkan kualitas yang tidak diinginkan, bahkan dipertanyakan. Namun sisi baiknya, Anda dan pasangan semakin mengenali karakter masing-masing dan mulai memiliki pengertian yang lebih mendalam.

3. Fase pelarian

Dalam fase pernikahan ini, Anda dan pasangan mulai menyadari bahwa telah menikahi seseorang dengan banyak kekurangan tetapi sekaligus memiliki banyak kebaikan. Namun, Anda berdua telah masing-masing menemukan diri sendiri dengan cara baru. 

Dalam tahap yang memasuki usia tiga hingga lima tahun pernikahan mulai muncul konflik, kekecewaan, dan frustasi yang menggantikan gairah dan penyesuaian sebelumnya. Bahaya perselingkuhan pun bisa muncul pada fase ini.

4. Fase penilaian ulang

Di akhir dekade pertama pernikahan dan memasuki dekade kedua, Anda dan pasangan menjadi lebih terbiasa dengan situasi dan kebiasaan satu sama lain. Anda berdua menjadi lebih dewasa, terutama dengan kehadiran anak-anak atau jika Anda telah memiliki mentor maupun contoh yang baik dari pasangan lain.

Anda dan pasangan biasanya berkomitmen kembali pada janji awal pernikahan dengan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan. Anda berdua juga mulai bekerja untuk membangun kembali diri sebagai pasangan sembari meningkatkan kehidupan berkeluarga.

5. Fase tumbuh bersama

Bertahan dari kebosanan, konflik, dan godaan merupakan tanda dari fase tumbuh bersama. Anda dan pasangan sama-sama menemukan kedamaian di usia dua hingga tiga dekade pernikahan. 

Fase ini juga terdapat kesempatan kedua untuk menemukan kembali satu sama lain. Ketika anak-anak tumbuh dan masuk perguruan tinggi, dan salah satu atau kedua pasangan memiliki karier yang memuaskan, ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk fokus pada satu sama lain lagi.

Bulan madu kedua menjadi hal yang biasa apalagi Anda dan pasangan sudah saling berjanji sampai maut memisahkan.

6. Fase perselisihan pertengahan usia

Perubahan usia menjadi paruh baya di usia 40 hingga 50-an menyebabkan terjadinya penyesuaian biologis dan emosional. Anda dan pasangan mengalami krisis paruh baya psikologis saat telah mencapai puncak kehidupan pernikahan atau karier. Di fase ini, Anda berdua mungkin mengalami penurunan dari berbagai aspek kehidupan .

Pikiran mendekati pensiun dan penuaan bisa sangat menakutkan bagi sebagian orang sehingga mereka bereaksi berlebihan. Tak heran di usia ini, mereka obsesif menyuarakan pada kaum muda untuk melakukan berbagai hal di tahun-tahun terbaik mereka. 

Berbagai hal juga terjadi di fase ini, misalnya empty nest syndrome (sindrom saat anak-anak pergi meninggalkan rumah), kematian orangtua, kesehatan menurun, dan kehilangan pekerjaan. Semua ini harus dihadapi dalam kehidupan rumah tangga. 

Pasangan yang kuat dan berkomitmen akan menemukan cara untuk menghadapi badai. Sayangnya, banyak juga pasangan lain yang menyerah dan membiarkan pernikahan mereka hancur.

7. Fase pemenuhan

Setelah beberapa dekade pernikahan, suami dan istri menyadari dalam tahap pernikahan ini bahwa mereka berhasil bersama, dan puas melakukannya selama sisa hidup mereka. Pasangan kembali melihat tahun-tahun awal mereka bersama dan bersyukur bahwa mereka memiliki satu sama lain saat melalui berbagai hal baik dan buruk.

Bagi beberapa pasangan fase ini menjadi tahap jatuh cinta lagi dan menyadari bahwa mereka telah memilih pasangan hidup terbaik dan bersyukur orang itu masih hidup serta menua bersama. Melalui suka dan suka, mereka telah berdiri bersama dan selamat dari banyak hal, serta merayakan kebahagiaan hidup.

Pada titik ini, pasangan tidak memikirkan orang lain, hanya kepuasan bersama orang yang benar-benar mereka cintai di atas segalanya.

Saat mengalami kesulitan dan masalah dalam pernikahan

Tak semua fase pernikahan berjalan mulus. Kebanyakan pasangan akan mengalami masalah dan naik-turun dalam hubungan. Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan kejujuran dan keterbukaan terhadap satu sama lain.

Komunikasi yang baik dengan pasangan dapat membantu Anda berdua melewati masalah bersama-sama. Anda dapat membicarakan solusi apa yang cocok dilakukan untuk masalah yang dihadapi. 

Berikut ini hal-hal yang perlu Anda lakukan agar pernikahan langgeng dan bahagia:

  • Hindari menyalahkan pasangan

Saling menyalahkan hanya akan memperburuk masalah yang Anda berdua alami. Cobalah diskusikan apa yang Anda dan pasangan rasakan dan mulailah bekerja sama mencari solusi terbaik.

  • Miliki harapan yang realistis

Anda mungkin berharap pasangan bisa seromantis tokoh di serial drakor yang Anda tonton. Sayangnya pasangan Anda justru bersikap cuek. Alih-alih mengharapkan ia berubah seperti yang Anda harapkan, cobalah untuk mencari kelebihan dalam diri pasangan. 

Misalnya, ia mungkin tidak romantis dengan memberi bunga saat Anda berulang tahun, tetapi setiap malam ia akan ingat untuk men-charge handphone Anda sehingga esok pagi Anda bisa pergi bekerja dengan handphone yang baterenya terisi penuh.

  • Berikan waktu untuk beradaptasi

Anda dan pasangan berasal dari keluarga yang berbeda dengan didikan yang berbeda. Tentu ada nilai-nilai yang mungkin akan berbeda dalam menjalani pernikahan. 

Anda berdua membutuhkan kesabaran untuk dapat beradaptasi satu sama lain. Selain itu, pernikahan tentu memunculkan tugas dan tanggung jawab baru yang membutuhkan penyesuaian

  • Beri apresiasi pada pasangan

Jangan anggap remeh kehadiran pasangan Anda. Usahakan untuk mengucapkan terima kasih dan tunjukkan apresiasi akan membantu pasangan merasa nyaman dengan dirinya maupun dalam hubungan.

  • Habiskan waktu bersama

Kehadiran anak kadang membuat Anda dan pasangan tidak bisa menghabiskan waktu berdua seperti ketika masih pacaran. Luangkan waktu untuk pergi berdua, entah untuk makan malam romantis, kencan nonton di bioskop, atau sekadar pergi naik mobil berkeliling kota sembari mengobrol dapat mengembalikan lagi kedekatan dan kehangatan dengan pasangan.

Baca Juga

  • Nikmat dan Memuaskan, Ini Rahasia Merasakan Klimaks Berkali-Kali
  • Mengenal 5 Bahasa Cinta, Karena Ia Ingin Dimengerti
  • IQ vs EQ, Mana yang Lebih Utama

Tahapan pernikahan Anda mungkin tidak selalu berurutan seperti di atas. Atau mungkin Anda mengalami hal-hal yang tidak termasuk poin di atas. Jika Anda memiliki pertanyaan tentang fase pernikahan dari tahun ke tahun tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

mempertahankan pernikahanpernikahanpercintaanmenjalin hubungan

Ditulis oleh Annisa Nur Indah

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved