Manfaat Minum Susu Ibu Hamil dan Waktu Terbaik untuk Memulainya

Kehamilan merupakan masa penting dalam pertumbuhan janin yang optimal. Oleh karena itu, ibu hamil harus mencukupi kebutuhan gizinya dan janin. Salah satu sumber nutrisi yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah susu ibu hamil.

Selama masa kehamilan, susu berperan penting sebagai sumber nutrisi tambahan bagi ibu dan calon bayi. Ibu hamil perlu mengonsumsi dua hingga tiga gelas susu rendah lemak atau non lemak setiap hari. Apa saja manfaat susu untuk ibu hamil?

Perlukah minum susu untuk ibu hamil?

Minum susu saat hamil disesuaikan dengan kondisi kehamilan masing-masing ibu. Apabila pola makan ibu hamil sudah mencukupi kebutuhan gizi sehari-hari, maka tidak diwajibkan untuk minum susu.

Selain dari susu hamil, ibu hamil juga bisa mencukupi nutrisi kehamilan dari makanan bergizi dan serat pangan lainnya, seperti dari roti, karbohidrat, yoghurt, keju, kalsium, kacang-kacangan, kacang hijau, telur, sayur, hingga makanan bergizi lainnya. 

Baca juga: Ciri-ciri Tidak Cocok Minum Susu Hamil yang Bisa Dikenali

Apa saja manfaat minum susu hamil?

Susu mengandung tinggi nutrisi yang baik selama kehamilan untuk ibu dan janin. Berikut manfaat minum susu hamil yang perlu diperhatikan bumil:

1. Sumber asupan kalsium

Asupan kalsium diperlukan selama kehamilan untuk memenuhi kebutuhan mineral bayi. Wanita yang melahirkan ketika berusia 19 tahun atau lebih tua, membutuhkan setidaknya 1.000 mg kalsium.

Sementara itu, wanita yang melahirkan di bawah 19 tahun, membutuhkan 1.300 mg kalsium per hari. Sebagai perbandingan, satu gelas susu mengandung 302 mg kalsium. Sehingga, mengonsumsi susu saat hamil sangat penting dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kalsium harian. 

2. Menguatkan rahim

Protein membantu menguatkan rahim, meningkatkan pasokan darah, menyuplai makanan pada janin, dan jaringan payudara. Kebutuhan protein harian ibu hamil yakni sekitar 65 gram per hari. Satu cangkir susu mengandung sekitar 8,22 gram protein.

3. Mencegah berat badan lahir bayi rendah

Vitamin D mampu mencegah rakhitis neonatal dan berat badan lahir rendah. Kebutuhan harian untuk vitamin D adalah 400 IU, sementara satu porsi susu umumnya mengandung 115 hingga 124 IU.

4. Mencegah masalah lambung

Mulas dan masalah lambung selama kehamilan dapat dicegah dengan cara minum susu. Sebab, susu bersifat antasid.

5. Mencegah dehidrasi

Segelas susu membantu mengganti cairan tubuh yang hilang, sehingga mencegah bahaya dehidrasi pada ibu hamil.

Baca juga: Makanan Pengganti Susu Ibu Hamil yang Bergizi Tinggi, Apa Saja?

Kapan sebaiknya mulai minum susu hamil?

Calon ibu disarankan minum susu hamil sejak awal kehamilan atau usia trimester 1 karena janin sedang berkembang dengan pesat sehingga membutuhkan banyak asupan gizi.

Minum susu ibu hamil sejak trimester awal juga membantu semua gizi dan nutrisi dari makanan Anda sehari-hari jadi terserap lebih baik. Semakin banyak gizi yang diserap tubuh, janin juga akan mendapatkan asupan gizi yang lebih optimal. Asupan gizi dari ibu sangat penting bagi pertumbuhan janin dalam kandungan.

Dikutip dari United States Department of Agriculture, calon ibu sebaiknya cukup minum susu hamil sebanyak dua gelas per hari, salah satunya saat sarapan. 

Bagaimana cara memilih susu yang bagus untuk ibu hamil?

Susu untuk ibu hamil yang bagus adalah susu yang mengandung nutrisi penting untuk kehamilan. Nutrisi penting yang perlu ada dalam susu hamil adalah protein, kalium, fosfor, kalsium, AHA dan DHA, vitamin, serta asam folat.

Selain nutrisi tersebut, susu khusus ibu hamil yang baik juga sebaiknya mengandung B6 atau piridoksin. Sumber makanan dan minuman yang mengandung vitamin B6 atau piridoksin ini biasanya disarankan selama kehamilan, karena dapat membantu menghilangkan mual saat hamil.

Selain tinggi nutrisi, susu untuk ibu hamil juga harus sudah dipasteurisasi. Pasteurisasi adalah proses pemanasan susu dengan suhu tinggi yang bertujuan untuk memperlambat pertumbuhan bakteri.

Oleh karena itu, susu yang sudah dipasteurisasi dinilai aman untuk dikonsumsi ibu hamil. Karena sebaliknya, susu yang mentah atau belum dipasteurisasi bisa membahayakan kehamilan.

Baca juga: Kehamilan Sehat: Ketahui 7 Ciri dan Cara Menjaganya

Jenis susu ibu hamil apa saja yang direkomendasikan?

Sebelum memilih jenis susu untuk mendukung masa kehamilan, pelajari dulu kandungan dan manfaatnya. Berikut adalah beberapa pilihan susu buat ibu hamil yang bisa menjadi pilihan:

• Susu sapi. Susu ini umum dikonsumsi, kaya akan asam amino, vitamin A, D, dan E.
• Susu kambing. Termasuk susu UHT bergizi tinggi, mengandung protein, vitamin A, vitamin B2, dan Medium Chain Triglyceride (MCT). Susu kambing juga berguna untuk menurunkan kolesterol, dan mempercepat metabolisme.
• Susu kedelai. Susu bebas lemak berbahan dasar sari kedelai. Susu kedelai merupakan antioksidan dan memiliki kadar protein hampir sama dengan susu sapi.
• Susu beras. Jenis susu untuk ibu hamil ini mengandung karbohidrat (lebih banyak daripada susu sapi), vitamin B, kalsium, dan antioksidan, namun rendah protein.
• Susu almond. Susu bebas lemak yang kaya serat, asam folat, vitamin B, dan E, protein, kalsium, dan zat besi. Susu almond merupakan alternatif bagi Anda yang alergi terhadap gluten atau kedelai.
• Susu gandum. Kandungan serat tinggi dalam susu oat mampu mencegah sembelit selama kehamilan. Selain itu, oat milk juga kaya akan vitamin A, B, dan mineral seperti kalium, mangan, serta fosfor.
• Susu kunyit. Susu dengan tambahan kunyit ini, berfungsi memperlancar sistem pencernaan, menambah nafsu makan, meredakan mual, dan mencegah konstipasi.
• Buttermilk. Buttermilk terbuat dari sisa olahan mentega. Nutrisinya serupa dengan susu rendah lemak.
• Susu Cokelat. Susu ini dibuat dengan tambahan cokelat, dan mengandung kalori yang tinggi.

Jika ingin berkonsultasi langsung dengan dokter seputar susu untuk ibu hamil yang bagus, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.