logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Susu Formula Rendah Laktosa untuk Bayi dengan Intoleransi Laktosa

open-summary

Susu formula rendah laktosa merupakan solusi untuk penderita intoleransi laktosa. Susu jenis biasanya terbuat dari bahan-bahan nabati seperti kacang-kacangan.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

26 Mei 2019

Susu formula rendah laktosa berbahan dasar nabati

Susu formula rendah laktosa seperti susu kedelai bisa menjadi alternatif bagi anak dengan intoleransi laktosa

Table of Content

  • Susu bebas laktosa untuk bayi pengidap intoleransi laktosa
  • Mencari susu bayi tanpa laktosa
  • Proses pengolahan susu formula rendah laktosa
  • Pilihan susu tanpa laktosa lainnya
  • Catatan dari SehatQ

Susu formula rendah laktosa diperuntukkan bagi bayi dan anak dengan alergi susu atau intoleransi laktosa. Tentunya, kondisi ini membuat bayi tidak bisa mengonsumsi susu sapi atau produk susu lainnya yang mengandung laktosa. 

Advertisement

Padahal, susu penting untuk mencukupi kebutuhan tumbuh kembangnya, seperti asupan protein, kalsium, dan vitamin. Selain itu, susu juga mampu mencegah bayi dehidrasi.

Agar memenuhi kebutuhan tersebut, berbagai susu yang tidak mengandung laktosa hadir untuk anak yang mengalami masalah saat mencerna laktosa.

Susu bebas laktosa untuk bayi pengidap intoleransi laktosa

no caption
Susu formula rendah laktosa cegah kembung akibat intoleransi

Umumnya, kondisi intoleransi laktosa sebagian besar terjadi pada anak usia 2 tahun ke atas.

Menurut riset yang terbit pada jurnal National Center for Biotechnology Information, intoleransi laktosa terjadi akibat seseorang mengalami kekurangan enzim laktase. Enzim ini berguna untuk memecah (menghidrolisis) laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.

Kekurangan enzim laktase membuat laktosa tidak terserap dengan sempurna. Efeknya, tubuh pun mengalami gangguan pencernaan.

Gejala intoleransi laktosa mirip dengan alergi protein susu sapi, yaitu:

  • Buang angin yang banyak.
  • Perut keram.
  • Mual.
  • Diare.
  • Kembung.

Namun dalam beberapa kasus tertentu, bayi bisa mengalami galaktosemia, yaitu kondisi di mana bayi tidak mampu mencerna galaktosa, yang merupakan salah satu gula pembentuk laktosa.

Mencari susu bayi tanpa laktosa

no caption
Susu formula rendah laktosa sebaiknya terfortifikasi kalsium

Kondisi galaktosemia membuat bayi tidak mampu mengonsumsi ASI dan susu formula biasa. Mereka hanya dapat meminum susu bayi tanpa laktosa. 

Pilihan susu tanpa laktosa ataupun susu rendah laktosa yang populer di pasaran adalah susu kedelai, susu almond, dan susu oat. Sayangnya, ketiga susu ini tidak cocok untuk bayi.

Laktosa sebenarnya memberikan segudang manfaat untuk tubuh. Kandungan laktosa pada susu mampu membantu penyerapan mineral, seperti kalsium dan zinc. Tidak hanya itu, laktosa pun merupakan prebiotik yang berguna untuk saluran pencernaan.

Susu bayi tanpa laktosa umumnya dijual secara khusus oleh berbagai merek perusahaan susu formula. Sebaiknya, Anda berkonsultasi mengenai susu formula yang akan digunakan dengan dokter agar sesuai dengan kebutuhan bayi Anda.

Idealnya, susu formula dapat diganti dengan susu bayi formula rendah laktosa atau bahkan tanpa laktosa. Susu ini bisa ditemukan di pasaran. Perlu diingat, susu formula rendah laktosa diberikan untuk bayi usia di atas 1 tahun. 

Baca Juga

  • Susu Pasteurisasi dan Susu UHT Ternyata Berbeda, Ini Penjelasannya
  • Arti Intoleransi Makanan dan Bedanya dengan Alergi Makanan
  • Cara Mensterilkan Botol Susu untuk Jaga Kesehatan Bayi

Susu bayi tanpa laktosa memiliki jumlah kalori dan protein yang lebih sedikit dibandingkan susu sapi. 

Sebagian besar susu alternatif ini terfortifikasi dengan kalsium dan vitamin D dalam kadar yang serupa dengan susu sapi. Pada beberapa produk, susu tanpa laktosa ini juga mengandung fortifikasi protein.

Bahkan, beberapa susu yang tidak mengandung laktosa diproduksi dengan menambahkan kolin yang berguna untuk menghasilkan zat besi untuk mencegah anemia.

Proses pengolahan susu formula rendah laktosa

no caption
Susu formula rendah laktosa diberi enzim laktase dan dipasteurisasi

Perlu diketahui, untuk menghasilkan susu formula rendah laktosa, ada perbedaan tahapan pengolahan yang harus dilewati.

Dalam hal ini, susu formula rendah laktosa diproses dengan cara hidrolisis, yakni memecah molekul laktosa yang terkandung pada susu.

Selanjutnya, susu formula diberi tambahan enzim laktase dan dipasteurisasi. Enzim ini berguna untuk memecah laktosa yang tersisa.

Nantinya, susu pun didiamkan selama 24 jam. Setelah itu, susu pun dipasteurisasi lagi agar enzim laktase berhenti bekerja. Nantinya, kadar laktosa yang ada pada susu hanya sekitar 30%.

Jika ingin mendapatkan susu formula tanpa kandungan laktosa, maka enzim laktase yang digunakan lebih banyak dan dipasteurisasi lebih lama. Oleh karena itu, hasil akhirnya berupa susu 99% tanpa laktosa.

Sebenarnya, rekomendasi susu formula rendah laktosa ini tidak cocok untuk anak di bawah 1 tahun.

Hanya saja, beberapa produsen susu formula mampu memproduksi susu formula rendah laktosa maupun susu yang tidak mengandung laktosa untuk bayi usia 0-12 bulan.

Namun, baca kemasan susu formula dan konsultasikan lagi ke dokter anak sebelum memulai memberikan susu bebas laktosa ini untuk bayi.

Pilihan susu tanpa laktosa lainnya

Jika anak Anda sudah besar, berikut ini beberapa alternatif susu tanpa laktosa yang bisa diberikan kepada mereka:

1. Susu kedelai

no caption
Alternatif susu formula rendah laktosa adalah susu kedelai

Susu ini dapat dikelompokkan sebagai susu yang tidak mengandung laktosa. Terdapat pilihan susu kedelai dengan pemanis dan tanpa pemanis, juga dalam berbagai pilihan rasa.

Meskipun kandungan dalam setiap merek susu dapat berbeda, umumnya susu kacang dilengkapi dengan kandungan kalsium, vitamin A dan D, riboflavin, serta protein. Komposisi ini membuat susu kacang menjadi alternatif susu dengan komposisi paling menyerupai susu sapi.

Susu kedelai memiliki kandungan isoflavon dan fitoestrogen. Pada orang dewasa, isoflavon dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung, osteoporosis, dan kanker payudara.

Sementara, fitoestrogen bermanfaat mengurangi gejala pada wanita menopause akibat kekurangan estrogen. Namun, susu kedelai juga dikaitkan dengan infertilitas pada wanita.

Belum banyak penelitian mengenai keuntungan susu kedelai pada anak. Walau demikian, susu kedelai dan produk kacang kedelai lainnya aman untuk dikonsumsi selama diikuti diet yang seimbang.

2. Susu almond

no caption
Susu almond merupakan alternatif susu formula rendah laktosa

Rekomendasi susu bebas laktosa untuk bayi ini terbuat dari almond, air, dan pemanis. Umumnya, susu almond juga mendapat fortifikasi vitamin dan mineral. Susu ini memiliki tekstur menyerupai produk susu sapi.

Kelebihan susu almond adalah kandungan vitamin E yang tinggi. Namun, susu almond terfortifikasi lebih banyak mengandung air dibandingkan almond.

Oleh karena itu, jika Anda menginginkan kandungan vitamin E yang lebih tinggi, lebih baik mengonsumsi almond secara langsung.

Kekurangan susu almond berada pada kandungan vitamin, mineral, dan asam lemak yang lebih rendah dibandingkan susu sapi. Susu almond sebaiknya tidak Anda berikan apabila anak memiliki alergi kacang.

Jika berminat menggunakan susu almond sebagai pilihan susu tanpa laktosa, pastikan susu tidak mengandung pemanis buatan atau terfortifikasi dengan kalsium, vitamin A, dan D.

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, pastikan anak mendapatkan asupan protein dan lemak dalam bentuk lain. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi ke dokter spesialis anak mengenai susu yang akan diberikan kepada anak Anda. 

3. Susu gandum (oatmilk)

no caption
Susu gandum bisa jadi pengganti susu formula rendah laktosa

Susu nabati ini juga bisa dijadikan alternatif selain susu formula rendah laktosa. Tekstur dan rasa susu ini lebih tipis dan ringan. Bahan dasar susu oat hanyalah campuran gandum (oat) dan air.

Dalam satu gelas oatmilk sebanyak 100 ml, terdapat kandungan kalsium sebesar 146 mg  dan protein sebesar 1,25 gram. Kalori susu oat ini hanya sebesar 50 kkal.

Jika dibandingkan dengan susu sapi, dengan jumlah yang sama, susu sapi mengandung 3,33 gram protein, 115 mg kalsium, dan kalorinya sebesar 62 kkal.

Catatan dari SehatQ

Susu formula rendah laktosa berguna untuk bayi yang memiliki intoleransi laktosa. Saat mengonsumsi susu dengan laktosa, pengidap kelainan ini mampu mengalami masalah pencernaan, seperti kembung hingga diare.

Meski demikian, susu formula rendah laktosa ini umumnya hanya cocok untuk bayi 1 tahun ke atas.

Untuk itu rekomendasi susu untuk anak usia 0-12 bulan adalah susu nabati, yaitu susu dengan bahan dasar tanaman, seperti kedelai, almond, dan oat. Susu ini bisa dipilih sebagai susu bebas laktosa untuk bayi.

Jika Anda ingin memberikan Buah Hati susu formula rendah laktosa ataupun mengalami gejala intoleransi laktosa,  segera konsultasikan dengan dokter anak.

Advertisement

intoleransi laktosaalergi susususu formulasusu kedelai

Ditulis oleh Giovanni Jessica

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved