Tiap orang punya cara berbeda menghadapi kecemasan dan rasa stres yang melanda. Pada orang yang mengalami gangguan mental trikotilomania, mereka akan merasakan keinginan kuat untuk menarik rambut sendiri. Jika dibiarkan, trikotilomania dapat menyebabkan kebotakan hingga masalah emosi negatif.
9 Agt 2020
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Pengidap trikotilomania tidak tahan untuk menarik rambutnya sendiri
Table of Content
Tiap orang punya cara berbeda menghadapi kecemasan dan rasa stres yang melanda. Pada orang yang mengalami gangguan mental trikotilomania, mereka akan merasakan keinginan kuat untuk menarik rambut sendiri. Jika dibiarkan, trikotilomania dapat menyebabkan kebotakan hingga masalah emosi negatif.
Advertisement
Tak hanya rambut di kepala, trikotilomania adalah kondisi yang memungkinkan penderitanya menarik rambut di daerah lain. Contohnya seperti di alis, bulu mata, atau bagian tubuh manapun yang ditumbuhi rambut.
Sebagian besar kasus trikotilomania mulai terjadi saat menginjak usia remaja. Namun, tak menutup kemungkinan terjadi pada anak yang berusia lebih muda dari itu. Sejak terjadi, trikotilomania bisa terus bertahan hingga tumbuh dewasa.
Baik perempuan maupun laki-laki sama-sama rentan mengalaminya. Namun dalam artikel Psychology Research tahun 2018, perempuan mengaku merasakan dorongan kuat untuk menarik rambut terutama saat ada perubahan hormonal signifikan dalam dirinya, seperti saat hamil atau pramenstrual (premenstrual syndrome/PMS).
Beberapa gejala trikotilomania adalah:
Area yang kerap menjadi sasaran trikotilomania selain rambut adalah alis, bulu mata, jenggot, dan juga rambut kemaluan. Dari waktu ke waktu, orang dengan trikotilomania akan merasakan efek samping dari apa yang dilakukannya, seperti:
Baca Juga
Tidak diketahui pasti apa penyebab trikotilomania, faktor lingkungan dan genetik juga turut berperan. Menurut penelitian tahun 2016, usia seseorang kerap mengalami trikotilomania antara 10-13 tahun. Gejala awalnya adalah keinginan menarik rambut dan merasa lega setelah melakukannya.
Pada beberapa kasus, trikotilomania berkaitan dengan masalah mental seperti:
Banyak orang dengan trikotilomania bahkan tidak menyadari kebiasaannya menarik-narik rambut. Ketika tersadar dengan kebiasaannya – semisal setelah diberi tahu orang lain – mereka justru merasa semakin cemas dan malu.
Pada akhirnya, kondisi ini menciptakan siklus yang tidak sehat. Merasa cemas, menarik rambut, merasa lega untuk sementara, malu ketika menyadarinya, dan kembali ingin menarik rambut.
Untuk mendapatkan diagnosis pasti tentang trikotilomania, dokter akan mendiskusikan riwayat medis dan gejala yang dialami. Ada kriteria dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) yang harus dipenuhi, yaitu:
Selain pemeriksaan itu, dokter juga bisa meminta pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter kulit.
Penanganan trikotilomania bergantung pada seberapa parah gejalanya. Beberapa prosedur yang disarankan untuk mengatasi trikotilomania di antaranya:
Jenis terapi perilaku berupa habit reversal training dapat membantu mengatasi trikotilomania. Cara kerjanya dengan meningkatkan kesadaran seseorang tentang kebiasaan dan pemicunya, mengganti kebiasaan menarik rambut dengan hal lain, hingga mempelajari skill baru untuk diterapkan ketika merasa cemas.
Tiga jenis obat yang dapat membantu mengatasi trikotilomania adalah N-acetylcysteine, olanzapine, dan clomipramine. Meski demikian, uji klinis terhadap konsumsi obat-obatan itu masih belum menyeluruh.
Baca Juga
Sangat mungkin seseorang mengalami trikotilomania namun tidak mendapatkan diagnosis. Jangankan berkonsultasi pada pakar kesehatan mental atau dokter, terkadang orang dengan trikotilomania enggan membicarakan kondisinya dengan orang lain. Padahal, trikotilomania bisa dirasakan hingga bertahun-tahun.
Untuk itu, perlu kepekaan dari orang yang ada di sekitarnya. Apabila melihat seseorang terus menerus menarik rambut, jangan langsung menghakimi dan memintanya berhenti.
Sebaliknya, tawarkan bantuan untuk menjadi pendengar atau mencarikan tenaga medis profesional. Sampaikan bahwa Anda ada untuk mereka kapanpun jika butuh teman untuk berbicara.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Retardasi mental adalah gangguan perkembangan yang membuat seseorang kesulitan belajar, bahkan dalam hal dasar seperti berbicara, membaca, dan menulis. Kondisi ini bisa dirawat, selama ada dukungan penuh dari dokter, orangtua, dan keluarga.
Cara berhenti merasa bersalah dengan menerima dan memaafkan rasa yang menggangu tersebut. Lanjutkan dengan belajar untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Aerophobia adalah rasa takut luar biasa yang muncul saat harus naik pesawat. Kondisi ini bisa muncul akibat pengalaman atau faktor lingkungan keluarga dekat
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved