logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Suka Menyelam atau Hiking? Hati-Hati Terkena Penyakit Dekompresi

open-summary

Penyakit dekompresi merupakan cedera yang timbul akibat perpindahan dari ketinggian yang tinggi ke rendah. Hal ini menyebabkan tubuh mengakumulasi nitrogen. Akumulasi ini dapat menyebabkan gelembung di aliran darah dan berpotensi merusak jaringan tubuh. Gejala yang ditimbulkan dapat berupa lemas, kebingungan, lemas, nyeri dada, sakit kepala, dan vertigo.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

16 Feb 2020

Penyakit dekompresi rentan dialami oleh para penyelam

Penyakit dekompresi rawan dialami oleh penyelam yang terlalu cepat naik ke permukaan

Table of Content

  • Mengenal penyakit dekompresi
  • Mengapa penyakit dekompresi berbahaya?
  • Apa saja gejala dari penyakit dekompresi?
  • Bagaimana cara mencegah dekompresi?
  • Catatan dari SehatQ

Hobi menyelam di laut bebas atau gemar naik gunung? Anda perlu waspada dengan penyakit dekompresi! Penyakit dekompresi merupakan cedera yang timbul akibat adanya penurunan tekanan di sekitar tubuh yang terjadi secara cepat.

Advertisement

Bila tidak ditangani, penyakit dekompresi atau decompression sickness menyebabkan kelumpuhan sampai kematian karena menyebabkan kemunculan gelembung-gelembung gas dalam jaringan dan darah.

Baca Juga

  • Apa Saja Bagian-Bagian Usus Halus?
  • Alasan Sebaiknya Tidak Minum Teh Setelah Makan
  • Mengenal Muscle Memory dan Cara Efektif Membentuknya

Mengenal penyakit dekompresi

Penyakit dekompresi adalah cedera yang muncul ketika seseorang berpindah dari tempat yang tinggi (seperti gunung) ke tempat yang lebih rendah. Hal ini juga bisa terjadi ketika seseorang berpindah dari tempat dalam (seperti laut) ke permukaan dalam waktu yang cepat. Kondisi ini sering menyerang orang-orang yang bekerja di bidang kelautan, penerbangan, dan antariksa.

Ada dua jenis penyakit dekompresi, yaitu tipe 1 dan tipe 2. Tipe 1 yang dikenal dengan bend memiliki gejala yang berdampak pada sistem limpa, kulit, otot, dan tulang. Sementara tipe 2 atau chokes berefek pada sistem saraf.

Mengapa penyakit dekompresi berbahaya?

Kondisi ini muncul karena adanya akumulasi nitrogen dalam darah dan jaringan tubuh yang tidak bisa keluar dari tubuh. Senyawa nitrogen tidak dapat keluar dari tubuh saat Anda berpindah dari tempat tinggi ke tempat rendah dalam waktu yang cepat.

Nitrogen yang terakumulasi akhirnya membentuk gelembung dalam darah. Kemudian dapat melebarkan dan merusak jaringan tubuh sehingga memunculkan gumpalan darah, atau menghalangi aliran darah.

Penyumbatan pembuluh darah tersebut menimbulkan rasa sakit dan gejala-gejala lainnya yang jika tidak segera ditangani dapat merusak otot, persendian, dan tendon. Bahkan lebih parah lagi dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian.

Apa saja gejala dari penyakit dekompresi?

Umumnya, penderita penyakit dekompresi baru merasakan tanda-tandanya satu sampai enam jam setelah sudah berpindah ke tempat yang lebih rendah.

Gejala awal yang terlihat bisa berupa kurangnya nafsu makan, sakit kepala, lemas, dan merasa tidak enak badan.

Lama-kelamaan, ciri-ciri yang dirasakan makin bertambah parah dan mulai menimbulkan rasa nyeri di otot dan persendian, sampai akhirnya berdampak pada sistem saraf serta dapat menimbulkan kelumpuhan dan bahkan kematian.

Saat Anda mengalami dekompresi, Anda dapat merasakan beberapa tanda-tanda umum, seperti:

  • Lemas
  • Kebingungan
  • Nyeri perut
  • Nyeri dada atau batuk
  • Sakit di persendian dan otot
  • Gangguan penglihatan
  • Syok atau kegagalan aliran darah ke organ tubuh
  • Vertigo
  • Pusing
  • Sakit kepala

Pada beberapa kasus, Anda juga bisa mengalami gejala-gajala lain, seperti:

  • Ruam-ruam
  • Gatal
  • Perut membesar akibat pembengkakan pada kelenjar limpa
  • Rasa lelah yang ekstrim
  • Peradangan otot

Anda akan sangat rentan mengalami dekompresi jika terlalu sering menyelam dalam satu hari atau menyelam terlalu dalam. Selain itu, bepergian dengan pesawat selama 12 sampai 24 jam sehabis menyelam juga berpotensi memicu dekompresi.

Bagaimana cara mencegah dekompresi?

Penyakit dekompresi sering dialami oleh penyelam dan orang yang sering bepergian dengan pesawat. Selalu ikuti instruksi dari orang yang sudah ahli menyelam atau belajar terlebih dahulu sebelum menyelam ke laut dalam.

Saat menyelam sebaiknya berhenti terlebih dahulu saat sudah 4,5 meter di bawah permukaan selama beberapa menit sebelum naik ke permukaan. Anda juga bisa berhenti beberapa kali untuk membiasakan tubuh Anda sebelum naik ke atas permukaan.

Hindari mengonsumsi alkohol sebelum menyelam dan jangan menyelam jika Anda sedang hamil, memiliki kondisi medis tertentu, atau obesitas. Hindari juga bepergian dengan pesawat atau naik di atas ketinggian selama 24 jam setelah menyelam.

Catatan dari SehatQ

Kondisi ini adalah cedera serius yang memerlukan penanganan medis, jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami gejala dekompresi setelah menyelam atau bepergian dengan pesawat, segera bawa ke dokter untuk diberikan penanganan yang tepat.

Selalu konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami kondisi medis tertentu sebelum menyelam di laut dalam. Jika Anda baru sembuh dari dekompresi, tunggu dua minggu sampai sebulan sebelum Anda bepergian dengan pesawat atau menyelam.

Advertisement

penyakithidup sehatpola hidup sehat

Ditulis oleh Anita Djie

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved