logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Hidup Sehat

Frozen Food, Benarkah Lebih Sehat daripada Makanan Segar?

open-summary

Frozen food atau makanan segar lebih sehat bergantung pada kandungan nutrisinya. Pembekuan tak akan memengaruhi jumlah kalori, serat, lemak, protein, gula atau jumlah mineral dalam makanan


close-summary

28 Apr 2020

| Dina Rahmawati

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Frozen food yang bergizi

Pilih frozen food yang tidak mengandung banyak gula, garam, atau berkalori tinggi

Table of Content

  • Mana yang lebih sehat: frozen food atau makanan segar?
  • Benarkah frozen food menggunakan pengawet?
  • Memilih frozen food
  • Cara mencairkan frozen food

Bagi Anda yang tak memiliki banyak waktu untuk memasak atau ingin memasak menu yang sederhana, maka frozen food atau makanan beku menjadi pilihan yang tepat. Terdapat berbagai jenis frozen food yang bisa ditemukan mulai dari sayuran, buah, ikan hingga daging. 

Advertisement

Hal inilah yang membuatnya digemari oleh banyak orang karena sangat praktis dan awet. Akan tetapi, sebagian orang berpendapat bahwa frozen food tidak lebih baik daripada makanan segar. 

Mana yang lebih sehat: frozen food atau makanan segar?

Mengenai lebih sehat mana, frozen food atau makanan segar tentu bergantung pada kandungan nutrisinya. Pembekuan tak akan memengaruhi jumlah kalori, serat, lemak, protein, gula atau jumlah mineral dalam makanan. Namun, terdapat kemungkinan bahwa proses pembekuan makanan memengaruhi kadar beberapa vitamin, seperti vitamin C yang menjadi lebih tinggi. Akan tetapi, sebagian besar nilai gizi tetap dipertahankan setelah pembekuan. 

Sementara, nutrisi yang mudah dihancurkan oleh cahaya, suhu, dan udara dapat dengan cepat berkurang pada makanan segar. Proses pembekuan pun mencegah hilangnya nutrisi pada makanan tersebut secara lebih lanjut.

Ditambah lagi, buah dan sayur yang akan dibekukan dipetik dalam puncak kematangan ketika paling bergizi. Selanjutnya, makanan tersebut pun dibekukan secara cepat sehingga kandungan nutrisi yang ada di dalamnya tetap terjaga. 

Lain halnya dengan sayur dan buah segar yang umumnya dipetik sebelum matang agar tidak membusuk ketika dijual. Akan tetapi, tekstur dan rasa makanan yang telah dibekukan mungkin akan berbeda dengan yang segar. 

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics menemukan bahwa orang yang secara teratur mengonsumsi makanan beku memiliki 253 kalori dan 2,6 gram lemak jenuh lebih rendah per hari dibanding dengan orang yang mengonsumsi makanan cepat saji. 

Selain itu, orang dewasa yang mengonsumsi frozen food juga memiliki asupan nutrisi harian penting yang lebih tinggi, seperti protein, serat, dan kalium. Namun, bukti menunjukkan bahwa makanan segar dan beku memiliki kandungan nutrisi yang serupa. 

Baca Juga

  • 7 Manfaat Biji Kola dan Efek Sampingnya yang Harus Diperhatikan
  • Jenis-Jenis Yogurt untuk Camilan Sehat
  • Diet Golongan Darah A: Rekomendasi Makanan, Pantangan, dan Menu

Benarkah frozen food menggunakan pengawet?

Orang-orang merasa takut untuk mengonsumsi frozen food karena sempat tersiar kabar jika makanan tersebut menggunakan bahan pengawet. Perlu Anda ketahui bahwa proses pembekuan dapat membuat makanan menjadi lebih awet tanpa menggunakan bahan pengawet kimia. 

Bahkan teknik ini sudah digunakan sejak dulu sebagai cara alami dalam mengawetkan makanan oleh manusia purba dengan memanfaatkan gua es. Akan tetapi, bacalah label pada kemasan frozen food yang Anda beli guna memastikan apakah ada tambahan pengawet atau tidak di dalamnya.

Membekukan makanan tak dapat membunuh bakteri yang ada dalam makanan tersebut, tetapi hanya menonaktifkannya saja. Pastikan Anda tidak mencairkan makanan dengan meletakkannya di suhu ruangan selama satu atau dua jam karena dapat mengaktifkan atau menumbuhkan bakteri.

Memilih frozen food

Makanan beku dapat menjadi pilihan yangs sehat bergantung pada apa yang Anda pilih. Jika Anda tertarik membeli frozen food, carilah produk yang tidak mengandung banyak gula, garam, atau berkalori tinggi. Pilih sayur, buah-buahan, daging, ikan, makanan laut atau unggas beku yang tak menggunakan bahan tambahan apapun. 

Sementara, dalam memilih camilan beku seperti halnya cireng, kebab pisang, dimsum, dan lainnya, Anda harus membandingkan nilai gizi pada label kemasan karena camilan tersebut kerap tinggi lemak jenuh, garam, gula, dan kalori sehingga pilihlah yang paling rendah. Selain itu, Anda juga dapat mencari camilan yang lebih alami.

Cara mencairkan frozen food

Sayuran beku umumnya tidak perlu dicairkan sebelum dimasak sehingga Anda dapat langsung mengukus, merebus, atau memasukkannya ke dalam microwave. Sementara, buah-buahan harus dicairkan sedikit sebelum Anda mengonsumsinya tapi jangan sampai lembek. Sedangkan, daging memerlukan waktu yang cukup lama untuk dicairkan sebelum dimasak agar dapat melunak. Cairkanlah frozen food dengan menempatkannya pada air dingin. 

Menurut United States Department of Agriculture, daging ataupun produk unggas lainnya yang berbentuk beku harus didiamkan sampai mencapai suhu ruang yang aman selama pencairan.

Makanan yang mudah rusak tidak boleh dicairkan di atas meja, di dalam air panas, ataupun dibiarkan pada suhu ruang selama lebih dari dua jam. Meskipun bagian tengah kemasan mungkin masih terasa beku saat mencair di meja, lapisan luar makanan mungkin berada di "zona berbahaya", antara suhu 40 dan 140 ° F -, di mana bakteri dapat berkembang biak dengan cepat.

Saat akan mencairkan makanan beku, sebaiknya Anda telah merencanakan sebelumnya dan mencairkannya di lemari es di mana ia akan tetap pada suhu yang aman dan konstan - pada 40 ° F atau lebih rendah.

Ada tiga cara aman untuk mencairkan makanan beku, yaitu mencairkannya di lemari es, merendam dengan air dingin, dan menggunakan microwave.

Pastikan Anda tidak mengonsumsi frozen food setiap hari karena kebanyakan frozen food yang dijual di pasaran merupakan makanan olahan, seperti bakso, sosis, nugget, atau kentang yang siap digoreng. Dikhawatirkan makanan tersebut mengandung berbagai zat aditif yang dapat berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Advertisement

makanan sehatmakanan tidak sehatpola hidup sehatnutrisi

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved