Suhu normal ibu hamil biasanya dapat meningkat sekitar 0,2 derajat Celcius. Kenaikan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti perubahan hormon.
23 Agt 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Ibu hamil dapat melakukan pengecekan suhu tubuh menggunakan termometer
Table of Content
Suhu tubuh dapat menjadi salah satu indikator untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang. Dalam kondisi tertentu, misalnya kehamilan, suhu normal ibu hamil biasanya sedikit meningkat meskipun tidak signifikan. Kondisi ini terkadang membuat sebagian ibu merasakan tubuhnya agak hangat.
Advertisement
Ada beberapa faktor yang bisa memicu kenaikan suhu tubuh saat hamil. Akan tetapi, jika kenaikan suhu ternyata jauh lebih tinggi dari kisaran normal, Anda harus mewaspadainya karena dikhawatirkan dapat mengindikasikan masalah kesehatan tertentu.
Suhu normal ibu hamil biasanya dapat meningkat sekitar 0,2 derajat Celcius. Jadi, jika sebelumnya Anda memiliki suhu tubuh sekitar 36,8 derajat Celcius, saat hamil suhu normal tubuh Anda bisa naik menjadi 37,0.
Berikut adalah beberapa faktor yang memicu kenaikan suhu tubuh ibu hamil:
Pada awal kehamilan, perubahan hormon dapat meningkatkan suhu normal ibu hamil. Hormon kehamilan berfungsi untuk menjaga kehamilan dan perkembangan janin agar berjalan dengan lancar.
Selain suhu badan panas saat hamil muda, perubahan hormon juga dapat menyebabkan Anda mengalami morning sickness.
Kenaikan suhu tubuh bisa dipicu oleh peningkatan volume darah yang dibutuhkan tubuh ibu hamil untuk membawa makanan dan oksigen ke janin. Volume darah bahkan dapat meningkat hingga 50 persen pada minggu ke-34 kehamilan.
Saat hamil, jantung bekerja lebih keras bahkan memompa darah 20 persen lebih cepat. Detak jantung yang lebih tinggi ini membuat proses metabolisme meningkat. Akibatnya, suhu normal ibu hamil juga turut naik.
Pembuluh darah akan melebar untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh, termasuk pembuluh darah di area kulit. Banyaknya darah yang mengalir ke kulit membuat tubuh ibu hamil terasa lebih hangat.
Suhu normal ibu hamil dapat diketahui dengan pengukuran menggunakan termometer. Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir jika tidak terjadi kenaikan suhu. Sebab, selama masih berada dalam kisaran yang normalkemungkinan Anda tidak mengalami masalah.
Lain halnya jika suhu tubuh ibu hamil mencapai 38 derajat Celcius atau lebih, hal ini bisa menandakan Anda mengalami demam. Sebaiknya Anda segera berkonsultasi pada dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
Baca Juga
Penting untuk memantau suhu normal ibu hamil. Suhu tubuh ibu hamil yang terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko keguguran, cacat tabung saraf, cacat jantung bawaan, dan masalah perkembangan pada janin (misalnya bibir sumbing).
Supaya hal tersebut tidak terjadi, hindari melakukan sauna, berendam dengan air panas, atau berada di luar ruangan saat cuaca sangat panas.
Bagi ibu hamil yang kerap menggunakan bantal pemanas di area punggung, tungkai, atau kaki, pemakaian bantal ini relatif aman karena tidak meningkatkan suhu inti tubuh.
Walaupun begitu, pastikan bantal pemanas berada pada suhu di bawah 37,8 derajat Celcius, dan jangan menggunakannya lebih dari 15 menit.
Sementara itu, jika suhu tubuh ibu hamil menunjukkan demam ringan, dokter mungkin akan memberikan acetaminophen untuk meredakannya. Pastikan Anda juga tetap terhidrasi agar bisa segera pulih.
Namun, apabila terdapat gejala lain, seperti ruam, leher kaku, sakit kepala, diare, atau lainnya, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab dan menentukan penanganannya sehingga kondisi Anda dan janin senantiasa sehat.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar suhu normal ibu hamil, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Penyebab cairan bening keluar saat hamil dapat mengindikasikan keputihan normal atau menjadi tanda ketuban pecah. Pahami perbedaan antara keduanya supaya Anda bisa mengambil langkah yang tepat.
IUFD adalah kematian janin sehingga bayi akan terlahir tanpa nyawa atau stillbirth. Faktor risiko kondisi menyedihkan ini penting untuk diketahui agar bisa dihindari semaksimal mungkin.
Hamil 7 minggu adalah waktu saat banyak perubahan akan terjadi pada ibu hamil dan bayinya. Oleh karena itu, kehamilan di periode ini perlu dijaga agar pertumbuhan janin tidak terganggu.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved