Artikel Bersponsor
Hidup SehatPovidone Iodine merupakan salah satu zat dalam obat kumur. Zat ini diketahui mampu menurunkan jumlah virus SARS-Cov-2 di tenggorokan dan rongga mulut.
18 Jul 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Kebiasaan gargle dengan Povidone Iodine sebaiknya dilakukan setiap 4 jam sekali
Table of Content
Badan Kesehatan Dunia, WHO, mengeluarkan panduan terbaru terkait adanya kemungkinan penyebaran SARS-Cov-2 yang terjadi tidak hanya dari droplets yang terhirup, melainkan juga penularan airborne atau lewat udara. Tentu saja hal ini membuat kita menjadi lebih waspada untuk tetap menerapkan physical distancing, menjaga kebersihan diri, sekaligus memastikan kesehatan saluran pernapasan. Salah satu cara menjaga kesehatan saluran pernapasan adalah gargle atau berkumur dengan Povidone Oodine.
Advertisement
Mengapa menjaga kebersihan saluran pernapasan (respiratory hygiene) menjadi penting? Hal ini disebabkan karena jumlah virus (viral load) SARS-Cov-2 paling banyak ditemukan di tenggorokan bagian belakang, tepatnya di nasofaring dan orofaring. Keduanya merupakan organ yang berperan dalam sistem pernapasan.
Saat seseorang terinfeksi COVID-19, ia dapat menyebarkan virusnya saat menghembuskan napas, berbicara, batuk, maupun bersin. Partikel virus ini, yang disebut microdroplet, berukuran sangat kecil dan dapat melayang-layang di udara. Orang-orang lain bisa saja menghirup partikel virus tersebut kemudian tertular COVID-19. Penyebaran virus secara airborne tentu membuat kita menjadi lebih berisiko tertular maupun menulari orang lain.
Lalu, bagaimana cara menjaga agar tidak tertular Covid-19?
Menurut Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), perbedaan mendasar penyebaran virus corona secara airborne dan droplet adalah jarak. Secara airborne, virus dapat menular pada jarak lebih dari satu meter. Sedangkan droplet menyebar kurang dari satu meter.
Selain itu, virus yang menyebar secara airborne bertahan lebih lama di udara ketimbang droplet. Dengan adanya kemungkinan penyebaran COVID-19 secara airborne terutama di ruang tertutup, berikut ini hal-hal yang bisa dilakukan untuk menghindari terinfeksi SARS-Cov-2:
Praktik physical distancing telah digaungkan sejak awal pandemi corona berlangsung. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, virus penyebab COVID-19 dapat menyebar dalam jarak yang dekat. Sebisa mungkin, jauhi kerumunan dan selalu menjaga jarak minimal 2 meter dengan orang lain agar tidak terpapar virus.
Masker kini menjadi benda penting yang tidak boleh terlupa, terutama mencegah penyebaran virus lewat udara. Selalu gunakan masker, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Jika Anda sudah mulai bekerja di kantor seperti biasa, bawalah cadangan masker dan ganti setiap empat jam sekali agar masker tetap efektif menangkal partikel virus. Anda juga bisa menambahkan dengan face shield untuk perlindungan ekstra, tetapi masker tetap yang paling penting.
Cucilah tangan sesering mungkin, terutama sehabis memegang benda-benda yang juga disentuh orang lain, seperti tombol lift, gagang pintu, uang, tombol flush toilet, dan sebagainya. Menjaga kebersihan tangan paling efektif adalah mencucinya dengan air mengalir dan sabun selama 40 detik. Namun dalam keadaan darurat, Anda bisa membersihkan tangan dengan hand sanitizer yang mengandung alkohol. Hindari juga memegang wajah menggunakan tangan yang belum dicuci untuk mencegah virus terhirup oleh hidung.
Bila memungkinkan, sering-seringlah membuka jendela agar terjadi pergantian udara. Penyebaran partikel virus SARS-Cov-2 lebih banyak terjadi pada ruangan tertutup (indoor) yang ramai dan tidak memiliki ventilasi yang baik.
Menurut dokter spesialis paru RSUD Saiful Anwar, Malang, Dr. dr. Susanthy Djajalaksana, Sp. P (K) FISR, untuk memutus rantai infeksi Covid-19 tidak cukup dengan menjaga jarak, mencuci, tangan, dan menggunakan masker. Cara lain yang tak kalah penting adalah dengan menjaga kebersihan rongga mulut dan hidung.
Mulut dan saluran pernapasan merupakan pintu masuk sekaligus tempat berkumpulnya (reservoir) virus corona. Oleh sebab itu, penting untuk menjaga kebersihan saluran pernapasan dengan berkumur atau gargle menggunakan povidone iodine.
Berdasarkan hasil penelitian laboratorium oleh Duke-National University Singapore, povidone iodine (PVP-I) efektif membunuh 99,9% virus SARS-Cov-2. Namun mengingat SARS-Cov-2 merupakan jenis virus baru, maka masih dibutuhkan studi lanjutan untuk mengonfirmasi temuan ini.
Povidone Iodine (PVPI) termasuk dalam golongan antiseptik yang digunakan untuk mengatasi infeksi yang biasanya terjadi pada luka goresan. Obat ini bekerja dengan cara membunuh bakteri, virus, jamur, atau protozoa yang menyerang tubuh.
Dalam sebuah penelitian yang diadakan oleh Tropical Infectious Diseases Research and Education Centre (TIDREC) University of Malaya, Malaysia, menunjukkan bahwa obat kumur yang mengandung Povidone odine terbukti efektif membunuh virus SARS-Cov-2 hanya dalam 15 detik.
Povidone Iodine masuk dalam kategori obat bebas yang dapat ditemukan dengan mudah di apotek tanpa perlu resep dokter. Namun, ibu hamil sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter bila ingin menggunakan Povidone Iodine sebagai obat kumur (mouthwash).
Sama seperti obat lainnya, penggunaan Povidone Iodine juga memiliki efek samping seperti reaksi alergi dan hipersensitivitas. Hanya saja reaksi ini jarang sekali muncul atau bersifat ringan. Namun beberapa penelitian menunjukkan tidak adanya laporan efek samping atas penggunaan mouthwash PVPI selama 3 bulan, 6 bulan, dan 3 tahun dengan penggunaan setiap hari.
Gargle adalah berkumur atau membilas mulut dan tenggorokan menggunakan cairan. Tentunya teknik gargle berbeda dari berkumur biasa saat kita menyikat gigi. Adapun cara gargle yang benar menggunakan povidone iodine adalah:
Gargle dengan povidone iodine sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh para tenaga kesehatan yang berisiko tinggi terpapar virus corona dan juga para pasien Covid-19. Anda yang tinggal di zona merah dan masih beraktivitas di luar rumah juga sebaiknya membiasakan diri untuk gargle dengan povidone iodine untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
ODP, PDP, dan suspect adalah istilah untuk mengelompokkan orang-orang yang dilacak rentan terhadap risiko infeksi virus Corona (COVID-19). Apa beda arti dari ODP dan PDP?
Sejumlah negara telah memulai vaksinasi corona. Negara yang sudah vaksinasi corona antara lain Inggris, UEA, Arab Saudi, Amerika Serikat, Kanada, Rusia, Meksiko, Chili, Spanyol, Israel dan Rusia.
Sejak pandemi Covid-19, seluruh masyarakat diimbau untuk memakai masker terutama jika bepergian. Akan tetapi, terdapat berbagai mitos seputar penggunaan masker yang bisa membuat masyarakat keliru. Memahami fakta sebenarnya mengenai pemakaian masker akan membantu Anda lebih siap menghadapi era new normal.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Veranita
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved