Ibu menyusui dianjurkan untuk tidak stres karena dapat membuat produksi ASI menurun. Saat stres, kadar hormon prolaktin dan oksitosin akan terdampak. Padahal, kedua hormon ini berperan dalam produksi ASI.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
22 Okt 2021
Stres bisa menyebabkan produksi ASI menurun
Table of Content
Stres adalah reaksi tubuh terhadap suatu perubahan. Pada ibu menyusui, reaksi ini mungkin saja terjadi akibat perubahan status baru menjadi ibu atau pengalaman kehamilan dan melahirkan yang baru dialami. Meski demikian, ibu menyusui dianjurkan tidak boleh stres karena bisa memengaruhi produksi ASI. Benarkan demikian?
Advertisement
Bagaimana stres bisa menyebabkan produksi ASI menurun? Apa saja penyebab stres pada ibu menyusui? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Tidak dapat dipungkiri, stres bisa hadir dalam setiap fase kehidupan manusia. Penyebab stres pun berbeda-beda pada tiap individu, baik itu situasi maupun masalah tertentu, termasuk dalam proses menyusui.
Tingkat stres yang tinggi pada ibu menyusui bisa menyebabkan kesulitan pada refleks let-down ASI. Hal ini bisa membuat produksi ASI menurun.
Let down reflex atau milk ejection reflex (MER) adalah reaksi alami yang terjadi di tubuh ibu saat bayi menyusu. Ketika bayi menempel pada payudara ibu dan mulai mengisap, ia mengirim pesan ke otak ibu untuk melepas hormon prolaktin dan oksitosin. Hormon inilah yang memproduksi dan memicu pelepasan ASI.
Saat ibu menyusui merasa stres, kadar hormon oksitosin akan terganggu jumlahnya dalam tubuh. Akibatnya, produksi ASI pun akan berkurang dan membuat bayi tidak mendapat cukup ASI.
Bahkan, stres pada ibu menyusui yang berlangsung setiap hari telah dihubungkan dengan kondisi penyapihan dini.
Padahal, dalam Advances in Preventive Medicine mengatakan bahwa proses menyusui sebenarnya dapat membantu menurunkan stres. Ketika menyusui, tubuh Anda akan melepaskan hormon yang dapat meningkatkan relaksasi, rasa cinta, dan ikatan kepada bayi (bonding).
Stres pada ibu menyusui bisa menurunkan produksi ASI. Mengetahui penyebab stres pada ibu menyusui mungkin bisa membantu Anda untuk mencegah atau mengantisipasinya.
Beberapa hal berikut ini diketahui bisa meningkatkan stres pada ibu menyusui yang menyebabkan produksi ASI berkurang, antara lain:
Rasa sakit saat melahirkan sering kali menjadi penyebab stres pada ibu menyusui. Kondisi ini dapat menyebabkan post-partum depression. Belum pulih rasa sakit tersebut, beberapa wanita juga mengalami nyeri pada puting atau payudara yang bengkak.
Hal ini semakin membuat tidak nyaman sehingga menyebabkan stres pada ibu menyusui.
Kelahiran yang tidak sesuai rencana hingga berujung operasi caesar yang tak terduga juga bisa menyebabkan ibu merasa tertekan.
Baca Juga
Beberapa wanita mungkin tidak nyaman ketika harus memperlihatkan payudaranya pada saat melahirkan, terutama saat melakukan inisiasi menyusui dini (IMD).
Ini bisa menjadi faktor penyebab stres saat menyusui. Padahal, IMD merupakan salah satu faktor penting yang dapat memengaruhi keberhasilan ASI eksklusif.
Keinginan memberikan yang terbaik untuk sang buah hati sering kali membuat ibu merasa khawatir terhadap kemampuan mereka menyusui.
Tanpa sadar, kekhawatiran berlebih terhadap kualitas ASI, cukup tidaknya ASI justru jadi penyebab stres pada ibu menyusui, yang dapat membuat produksi ASI sedikit.
Masalah saat menyusui bisa membuat ibu stres dan produksi ASI menurun. Terkadang bayi kesulitan dalam menempel mulutnya pada puting ibu, terlebih jika terjadi pembengkakan dan nyeri payudara.
Belum lagi berbagai masalah payudara yang mungkin terjadi saat menyusui, seperti mastitis. Hal ini bisa membuat frustrasi dan stres, sehingga memengaruhi produksi ASI.
Selain lelah pascamelahirkan, seorang ibu juga sering kali merasa kelelahan dalam mengurus bayi. Tidak heran, seorang ibu harus stand by kapan pun saat bayi membutuhkannya. Ini juga bisa memicu stres pada ibu dan menjadi penyebab produksi ASI berkurang.
Sosial-ekonomi menjadi faktor umum penyebab stres, termasuk pada ibu menyusui.
Adanya tekanan sosial dari media sosial atau keluarga terhadap cara atau kebiasaan dalam proses kehamilan, melahirkan, menyusui, bahkan mengurus anak turut menjadi penyebab stres.
Belum lagi pengeluaran yang besar selama fase kehamilan hingga kelahiran juga andil dalam memengaruhi tingkat stres ibu.
Baca Juga
Mengatasi stres adalah cara utama memperlancar produksi ASI yang disebabkan oleh stres. Stres mungkin tidak bisa Anda hindari dan penyebabnya pun berbeda pada tiap individu.
Jika stres yang Anda rasakan berhubungan dengan kekhawatiran Anda terkait jumlah ASI, tanamkan dalam pikiran bahwa ASI Anda akan cukup, sambil terus menyusui bayi Anda.
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi stres saat proses menyusui, antara lain:
Selain mengatasi stres, Anda juga mungkin bisa melakukan beberapa cara berikut untuk memperbanyak produksi ASI, seperti:
Mempersiapkan diri dalam menghadapi stres dengan mengenali penyebab dan cara koping bisa membantu Anda mengatasi dan mencegah stres ketika menyusui.
Stres bukan hanya berdampak pada ibu, tetapi juga pada bayi. Stres bisa memperlambat aliran ASI bahkan terhentinya produksi ASI. Hal ini bisa membuat bayi kehilangan kesempatan mendapatkan makanan terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Selain itu, kondisi emosional ibu kadang kala dapat dirasakan oleh bayi. Sebab, bayi mulai mengenal kondisi dan lingkungan sekitarnya lewat respons yang diberikan oleh orang yang merawat mereka.
Stres terus-menerus tentu dapat berdampak bagi perkembangan si kecil.
Jika Anda mengalami kesulitan untuk mengendalikan stres yang Anda rasakan, tak ada salahnya untuk meminta bantuan profesional. Apalagi, jika semua cara telah Anda lakukan.
Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis psikiatri atau psikolog di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Ditulis oleh Yanita Nur Indah Sari
Referensi
Artikel Terkait
Ibu menyusui minum es dianggap dapat menyebabkan bayi jadi batuk atau pilek. Sebenarnya, ibu menyusui boleh minum es dikarenakan tidak ditemukan pengaruh suhu minuman terhadap kondisi bayi.
1 Okt 2020
Obat mastitis berguna untuk mengatasi bakteri penyebab infeksi payudara hingga mengurangi rasa nyeri. Ada tiga jenis obat untuk penyakit ini, yaitu antibiotik, ibuprofen, dan acetaminophen.
5 Apr 2023
Gejala DBD pada bayi dapat berupa demam, lebih rewel dan menangis terus, muncul ruam, muntah-muntah, hingga perdarahan.
13 Feb 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved