Cara menaikkan berat badan bayi yang efektif dan aman pada dasarnya tidak sulit untuk dilakukan. Anda hanya perlu memastikan bayi mendapatkan asupan kalori yang cukup.
Cara menaikkan berat badan bayi tidak sulit jika dilakukan dengan benar
Table of Content
Masalah berat badan bayi kerap jadi kekhawatiran dari para orangtua. Seringkali ibu merasa tidak tenang jika bayinya tampak kurus atau kecil, sehingga kerap mencari cara menaikkan berat badan bayi yang efektif.
Advertisement
Namun, berat badan pada setiap bayi nyatanya berbeda. Bayi baru lahir juga bisa mengalami penurunan berat badan di minggu awal kelahiran mereka, sebelum akhirnya kembali ke berat lahirnya dalam 2 sampai 3 minggu kemudian.
Sebelum mencari cara menaikkan berat badan bayi yang tepat, Anda perlu terlebih dulu memahami tentang berat badan bayi ideal. Berat badan bayi ideal di 12 bulan pertama pada setiap bayi adalah berbeda karena laju pertumbuhannya tidak selalu sama. Ada yang tampak lebih cepat, ada pula yang lebih lambat. Penambahan berat badan juga tidak selalu konstan.
Secara umum, bayi yang lahir cukup bulan dan sehat rata-rata akan mencapai dua kali lipat berat badan lahir saat berusia 4 bulan, serta mencapai tiga kali lipatnya saat berusia 1 tahun.
Penambahan berat badan bayi laki-laki biasanya lebih cepat daripada bayi perempuan. Untuk bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah, kenaikan berat badannya pun berbeda.
Baca Juga
Mungkin para orangtua kerap bertanya mengapa bayi susah naik berat badannya. Dikutip dari Health Direct, rendahnya kenaikan berat badan bayi Anda mungkin dapat disebabkan karena:
Baca juga: Cara Menyusui Bayi yang Benar, Patut Dipelajari Setiap Ibu Baru!
Jika Anda melihat adanya penyebab tersebut yang menyebabkan berat badan bayi tidak naik dengan mudah, maka segera temukan solusinya. Ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan jika bayi memiliki kekurangan berat badan atau terlihat terlalu kecil, salah satunya seperti cara menambah berat badan bayi seperti berikut.
Selain berkonsultasi ke dokter, Anda juga bisa mencoba sejumlah cara menaikkan berat badan bayi seperti menambah asupan kalori mereka. Adapun cara menambah berat badan bayi yang efektif yaitu:
Kapasitas lambung bayi terbatas sehingga sulit untuk menambah porsi makan bayi. Anda dapat mencoba memberikan makanan tinggi kalori terlebih dahulu. Baru kemudian, jika bayi masih memiliki nafsu makan dan lapar, bisa diberikan makanan bergizi dengan kalori yang lebih rendah.
Makanan bayi yang mengandung kalori tinggi, yaitu dari ASI eksklusif atau susu formula, serealia (sereal biji-bijian), dan sari daging. Sementara makanan dengan kalori lebih rendah yang direkomendasikan adalah puree atau sari buah. Puree sayur-mayur juga bisa menjadi alternatif karena mengandung kalori yang lebih rendah.
Jika Anda menggunakan makanan bayi instan, ada baiknya untuk memperhatikan jumlah kalori pada kemasan makanan. Pilih makanan dengan jumlah kalori yang lebih tinggi untuk meningkatkan berat badan bayi lebih cepat. Misalnya, makanan instan yang mengandung daging dan sayur biasanya lebih rendah kalorinya daripada makanan yang hanya mengandung daging.
Baca juga: Ayah dan Bunda, Waspadai Bayi Kurang Gizi Beserta Ciri-Cirinya Ini
Saat bayi sudah memasuki usia 6 bulan dan mulai mengonsumsi makanan padat pendamping ASI (MPASI), menambah asupan kalori menjadi salah satu cara untuk menaikkan berat badan bayi.
Agar berat badan bayi bertambah, cara menaikkan berat badan bayi selanjutnya yang bisa Anda lakukan adalah menambahkan kalori pada menu makanan si Kecil.
Berikut beberapa cara untuk menambah kalori pada makanan bayi:
Baca juga: 7 Cara Mengenalkan Susu Formula pada Bayi agar Si Kecil Mau Minum Susu
Anda juga dapat menambah makanan tinggi kalori berikut ke dalam menu makanan anak untuk menaikkan berat badannya:
Hal yang perlu diperhatikan adalah tetap memperhatikan reaksi bayi terhadap makanan penambah berat badan bayi yang diberikan untuk melihat ada atau tidaknya reaksi alergi. Jika bayi alergi pada makanan tertentu, segera hentikan konsumsi makanan tersebut dan berkonsultasi pada dokter.
Pada usia 9 bulan ke atas, Anda juga bisa mulai mengenalkan yogurt, es krim, krim keju, keju parut dan batangan serta telur ayam untuk menambah kalori bayi.
Cara meningkatkan berat badan bayi yang efektif selanjutnya adalah dengan memastikan bayi cukup ASI. Cara menyusu yang benar dapat menjadi salah satu faktor yang berpengaruh pada pertambahan berat badan bayi.
Asupan nutrisi ASI bisa menjadi tidak maksimal ketika Anda menyusui bayi dalam posisi yang tidak tepat. Salah satu posisi menyusui bayi yang baik adalah dengan cradle position, dimana Anda menopang tubuh bayi di sepanjang punggung dan leher.
Tempatkan bayi di pelukan ibu dengan metode skin to skin. Anda dapat menggendong bayi saat menyusu untuk membuatnya lebih nyaman sehingga tidak menangis terus menerus yang bisa menurunkan berat badannya.
Agar berat badan si Kecil bertambah dengan cepat, bila perlu Anda bisa berkonsultasi pada bidan atau ahli laktasi. Anda akan diajarkan bagaimana cara menyusui yang tepat termasuk untuk memproduksi ASI yang berkualitas.
Meski penting untuk memerhatikan cara menaikkan berat badan bayi, hal ini bukanlah satu-satunya indikator bayi tumbuh dengan baik. Aspek tumbuh kembang bayi lainnya juga perlu distimulasi dan diperhatikan. Pastikan juga bayi tetap mendapat asupan gizi yang seimbang untuk mendukung pertumbuhannya.
Jika Anda ingin berkonsultasi langsung dengan dokter seputar cara menambah berat badan bayi agar bayi gemuk, chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Ditulis oleh dr. Adelina Haryono
Referensi
Artikel Terkait
Menyusui bayi terlalu sebentar bisa menjadi penyebab berat badan bayi tidak kunjung naik. Konsultasikan dengan dokter agar berat badan si kecil kembali pada jalur yang sesuai.
28 Sep 2023
Makrosomia adalah kondisi saat bayi lahir dengan berat badan berlebih atau di atas 4 kg. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko komplikasi saat persalinan yang bisa mengancam ibu maupun bayi.
27 Apr 2023
TTN adalah gangguan pernapasan ringan yang berisiko terjadi pada bayi baru lahir dalam beberapa jam setelah kelahiran. Risiko mungkin meningkat jika bayi lahir prematur.
2 Jun 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved