logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Hidup Sehat

Kupas Tuntas Tentang Stetoskop Dokter

open-summary

Gambaran seorang dokter tentu lekat dengan stetoskop yang menggantung di lehernya. Stetoskop dokter merupakan alat bantu yang krusial dalam memastikan diagnosis penyakit pada pasien, terutama pada penyakit jantung dan paru.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

25 Apr 2023

Stetoskop dokter berfungsi memperjelas suara-suara dari organ internal tubuh

Stetoskop dapat membantu dokter dalam melakukan diagnosis

Table of Content

  • Apa saja fungsi stetoskop dokter?
  • Sejarah penemuan stetoskop
  • Apa saja bagian dari stetoskop dokter?

Gambaran seorang dokter lekat dengan stetoskop yang menggantung di lehernya. Stetoskop adalah alat bantu yang sangat penting bagi para praktisi medis. Namun apa yang sebenarnya dokter dengar lewat stetoskop?

Advertisement

Baca Juga

  • Aliran Darah Jantung Mengalir Tanpa Henti, Begini Cara Kerjanya di Jantung
  • Radikal Bebas: Bahaya, Penyebab, dan Kaitannya dengan Antioksidan
  • Penyebab Gagal Dalam Tes Medical Check Up Saat Melamar Kerja

Apa saja fungsi stetoskop dokter?

Stetoskop dokter dapat membantu dalam memastikan diagnosis penyakit, khususnya pada kasus gangguan jantung dan paru-paru.

Alat ini bekerja dengan mengeraskan suara organ-organ di dalam tubuh. Dengan menggunakan stetoskop, dokter dapat mendengar suara detak jantung, aliran udara di paru-paru, desiran darah dalam pembuluh darah, atau suara gerak usus di dalam perut. Mari simak penjelasan detailnya di bawah ini:

  • Jantung

Suara jantung yang terdengar dari stetoskop sebenarnya bukan berasal dari aliran darah yang melalui jantung. Bunyi ini bersumber dari getaran saat katup-katup jantung menutup.

Katup jantung menutup pada dua fase, yaitu saat darah mengisi bilik jantung dan dialirkan ke seluruh tubuh.

Pada pemeriksaan jantung dengan stetoskop, dokter dapat mengecek:

  • Seperti apa bunyi jantung Anda, misalnya ada tidaknya bising tambahan yang mungkin diakibatkan oleh katup yang bocor atau dinding katup yang kaku.
  • Frekuensi bunyi jantung.
  • Volume bunyi jantung.
  • Pembuluh darah

Dalam keadaan normal, aliran darah dalam pembuluh darah tidak dapat didengar dengan stetoskop. Namun jika aliran darah menjadi lebih kencang (turbulen) atau terjadi penyempitan, aliran darah dapat menimbulkan getaran sehingga terdengar lewat stetoskop.

  • Paru-paru

Dalam pemeriksaan paru, suara aliran udara yang melewati saluran napas dapat didengar lewat stetoskop dokter. Dalam konsisi normal, suara napas terdengar halus, namun lain halnya ketika ada gangguan tertentu.

Dokter dapat mendengar adanya perbedaan suara paru jika saluran napas tersumbat, menyempit, atau terisi cairan. Pasalnya, dalam kondisi sakit, suara paru dapat terdengar lebih kasar, mengeras, atau mengecil. Bunyi tambahan juga terkadang bisa terdengar, seperti mengi dalam kasus asma.

Dokter pun akan mendapatkan informasi penting melalui pemeriksaan dengan stetoskop. Dokter dapat mengamati kapan bunyi yang tidak normal terdengar, apakah saat menarik napas (inspirasi) atau menghembuskan napas (ekspirasi).

Bagian paru-paru yang mengalami kelainan dapat pula diperiksa, yakni dengan meletakkan stetoskop dokter pada paru-paru bagian depan atas, tengah, bawah, atau bagian belakang (punggung).

  • Usus

Dalam pemeriksaan perut, suara usus dapat didengar melalui stetoskop. Dokter bisa mendengar apakah suara usus ada atau tidak, dan frekuensinya normal atau tidak.

Ketika usus tersumbat atau tidak bergerak, bunyi usus dapat menurun atau tidak terdengar sama sekali. Perut yang kosong serta perut yang terisi juga memiliki bunyi yang dapat dibedakan dengan penggunaan stetoskop dokter.

Sejarah penemuan stetoskop

Stetoskop pertama kali ditemukan pada tahun 1816 oleh René Laennec. Sebelum stetoskop ditemukan, dokter menempelkan telinganya langsung ke dada pasien.

Laennec merasa tindakan tersebut kurang pantas. Ia juga berkomentar bahwa cara menempelkan telinga ke dada pasien tidak dapat memberikan informasi yang cukup, misalnya pada pasien yang gemuk.

Ia kemudian menggulung selembar kertas menjadi sebuah corong dan meletakkannya ke dada pasien. Ternyata cara ini membuatnya bisa mendengar suara paru-paru dengan jelas. Ia menamakan temuannya ini dengan istilah stetoskop.

Stetoskop dikembangkan sekitar 25 tahun setelahnya hingga menjadi bentuknya saat ini, yaitu dengan dua perangkat telinga (binaural) dan kepala stetoskop yang berbentuk mirip bel.

Apa saja bagian dari stetoskop dokter?

Stetoskop terdiri dari beberapa bagian berikut ini:

  • Eartips

Eartips adalah bagian stetoskop yang dipasang di telinga dan menjadi tempat keluarnya suara.

  • Eartube

Eartube menghubungkan eartips dengan tabung. Bagian ini biasanya terbuat dari bahan logam dan berfungsi menghantarkan suara ke kedua telinga penggunanya.

  • Tubing

Sesuai namanya, tubing berbentuk pipa yang fleksibel. Fungsinya mengalirkan frekuensi suara yang ditangkap oleh diafragma dan bell ke eartube.

  • Chest-piece

Chest-piece adalah bagian kepala stetoskop dokter yang biasanya terdiri dari dua sisi, yaitu diafragma dan bell. Bagian ini ditempelkan ke tubuh pasien untuk mendengarkan suara.

Diafragma merupakan kepala stetoskop yang lebih besar dengan permukaan datar, yang langsung menempel ke permukaan kulit pasien. Fungsinya adalah mendengarkan suara dengan frekuensi lebih tinggi.

Sedangkan bell memiliki diameter lebih kecil dan berbentuk seperti lonceng, yang terletak di atas diafragma. Bagian ini berfungsi mendengarkan suara dengan frekuensi rendah.

Stetoskop juga tidak hanya untuk dewasa, terdapat stetoskop untuk pemeriksaan pada anak, pemeriksaan pada jantung, dan di masa digital saat ini juga terdapat stetoskop digital yang dapat merekam suara yang didapatkan saat pemeriksaan serta juga ada yang dilengkapi dengan Bluetooth.

Terlepas dari kemajuan teknologi dalam dunia kedokteran, stetoskop dokter tetap memiliki peran penting dalam proses memastikan diagnosis penyakit. Dengan stetoskop, dokter bisa lebih memahami apa yang terjadi di dalam tubuh pasien sehingga bisa terbantu dalam menentukan diagnosis maupun ada tidaknya kebutuhan pemeriksaan lanjutan.

Advertisement

medical check upmenjaga kesehatankatup jantung

Ditulis oleh dr. Adelina Haryono

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved