Menjadi bapak rumah tangga butuh kesiapan menghadapi pandangan miring yang muncul dari orang terdekat. Biarpun begitu, ada banyak kelebihan yang bisa didapat dari menjadi bapak rumah tangga.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
9 Jul 2021
Pria yang mengurus rumah sering dipandang tidak maskulin
Table of Content
Biarpun menjadi bapak rumah tangga itu keren, banyak tantangan yang akan dihadapi oleh pria saat menjalaninya. Banyak pendapat miring yang akan muncul, baik dari keluarga dekat (baca: mertua) maupun orang-orang di sekitar, saat suami melakukan pekerjaan rumah tangga. Belum lagi ditambah stereotip bahwa ayah tidak bisa merawat anak sebaik ibu yang harus diterima jika sesuatu terjadi pada anak.
Advertisement
Beberapa faktor kadang membuat seorang pria mengambil keputusan untuk menjadi bapak rumah tangga. Kalau memang itu sebuah pilihan yang mesti diambil, Anda harus siap menikmati semua stereotip yang muncul dari orang lain. Cari tahu pandangan miring tentang bapak rumah tangga di bawah ini.
Menjadi bapak rumah tangga merupakan pilihan yang wajar untuk seorang pria. Kadang, pilihan itu datang karena alasan yang tidak bisa dihindari. Berikut beberapa faktor yang membuat seorang pria menjadi bapak rumah tangga:
Keputusan menjadi bapak rumah tangga tetap harus dibicarakan dengan pasangan. Anda pun harus memberikan pengertian kepada anak supaya si Kecil bisa memahami.
Banyak ayah yang tidak memiliki privilege saat harus membanting tulang untuk menghidupi keluarganya. Untuk alasan ini juga, memilih profesi bapak rumah tangga membuat Anda merasakan banyak kelebihan. Berikut kelebihan yang bisa dirasakan:
Di balik semua kelebihan yang ada, bapak rumah tangga masih dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Anda yang memutuskan untuk menjadi bapak rumah tangga harus siap dengan pandangan miring di bawah ini:
Kesalahpahaman yang sering muncul saat pria ada di rumah dan merawat anak-anak adalah kehilangan sosok maskulin. Stereotip ini yang kadang membuat pria enggan menjadi bapak rumah tangga. Untuk mengatasinya, Anda hanya bisa meyakinkan orang-orang tersebut bahwa Anda sangat peduli dengan pertumbuhan anak.
Berkat kemajuan teknologi, ada banyak pekerjaan yang bisa dilakukan dari rumah dengan pilihan waktu yang fleksibel. Keuntungan ini yang membuat pria berpeluang besar menjadi bapak rumah tangga. Sayangnya, pilihan ini yang membuat pria tersebut seolah-olah menjadi pengangguran.
Anggapan yang juga akan muncul dari banyak orang saat pria berada di rumah adalah pemalas. Kadang, pandangan ini tetap bertahan meskipun Anda sudah melakukan banyak hal, seperti membersihkan rumah dan memasak. Banyak orang mengira, pria di rumah itu hanya akan menonton televisi atau bermain game saja seharian.
Pria masih dianggap lebih ceroboh dibandingkan dengan perempuan dalam mengasuh anak. Banyak orang menganggap jika anak-anak berada dalam keadaan “bahaya” saat sedang dipegang oleh ayahnya. Hal ini yang membuat banyak orang tua lebih nyaman melihat seorang anak diasuh oleh ibu ketimbang ayah.
Pandangan istri bekerja dan suami di rumah masih dianggap oleh sebagian orang sebagai tindakan yang dilarang. Hal ini kadang tidak bisa dipatahkan dengan alasan pekerjaan istri yang lebih baik dengan bayaran tinggi. Saat istri yang bekerja, masyarakat akan menganggap itu sebuah pemaksaan.
Bukan hanya menghadapi tantangan untuk melawan stigma negatif di atas. Para pria juga harus siap dengan segala kemungkinan terburuk saat berada di rumah. Bapak rumah tangga seolah-olah akan merasa terisolasi dari kehidupan sekitar
Para bapak rumah tangga akan cenderung merasa tidak nyaman untuk menjalin hubungan dengan orangtua lain di sekitar rumah. Hal ini yang membuat banyak pria enggan untuk datang menemani anaknya saat ada acara kumpul bocah atau playdate. Pasalnya, acara tersebut biasanya dihadiri oleh para perempuan.
Selain itu, bapak rumah tangga pun berpotensi untuk mengalami depresi. Sebuah studi menyebutkan, pria yang memutuskan untuk menjadi bapak rumah tangga memiliki gejala depresi yang lebih tinggi dibandingkan perempuan.
Baca Juga
Bapak rumah tangga harus siap dengan pandangan miring tentang dirinya. Untuk mengatasinya, dukungan dari pasangan sangat dibutuhkan untuk menghindari persaan terisolasi dengan lingkungan sekitar maupun kecenderungan depresi.
Advertisement
Ditulis oleh Ade Irawan
Referensi
Artikel Terkait
Cara membasmi rayap bisa dilakukan dengan cabai rawit atau menjemurnya di bawah sinar matahari langsung. Gunakan juga minyak untuk menghilangkan serangan rayap.
1 Mei 2022
Studi mencatat seseorang 66% lebih rentan cepat meninggal setelah ditinggal mati pasangan. Hal ini umum terjadi pada lansia. Faktornya bisa disebabkan oleh stres, kehilangan motivasi hidup, dan rasa bersalah.
17 Agt 2021
Kunci rumah tangga bahagia adalah menjaga komunikasi yang lancar dengan pasangan. Dibutuhkan juga saling terbuka untuk selalu harmonis sampai tua.
14 Mar 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved