Steatorrhea adalah kondisi ketika feses mengandung terlalu banyak lemak. Penyebabnya bisa karena tubuh tidak menyerap nutrisi secara cepat. Produksi enzim atau empedu untuk mencerna makanan tidak sesuai kebutuhan juga menjadi sebab lainnya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
12 Apr 2021
Steatorrhea bisa menjadi penyebab sembelit
Table of Content
Steatorrhea adalah kondisi ketika feses mengandung terlalu banyak lemak. Ini bisa jadi indikasi tubuh tidak menyerap nutrisi secara tepat. Selain itu, steatorrhea juga berpotensi terjadi karena produksi enzim atau empedu untuk mencerna makanan tidak sesuai kebutuhan.
Advertisement
Selain lemak, idealnya kotoran mengandung air, serat, lendir, protein, garam, dinding sel, hingga bakteri. Kondisi penyerapan tidak optimal ini bisa terjadi karena ada kondisi medis lain yang memerlukan penanganan.
Cukup mudah mengenali kondisi feses bagi orang yang mengalami steatorrhea. Warnanya cenderung lebih pucat, ukurannya lebih besar dari normal, disertai dengan aroma menyengat.
Selain itu, kotoran semacam ini juga cenderung mengambang karena kandungan gas di dalamnya lebih tinggi. Terlihat pula ada lapisan seperti minyak di feses.
Namun perlu diingat bahwa steatorrhea hanyalah satu dari banyak gejala umum penyerapan nutrisi yang buruk. Gejala lain yang juga menyertai adalah:
Apabila gejala-gejala di atas terjadi secara bersamaan, segera konsultasikan dengan dokter untuk tahu apa pemicunya.
Baca Juga
Terlalu banyaknya lemak di kotoran berarti sistem pencernaan tidak bisa memecah makanan secara optimal. Tubuh tidak menyerap bagian penting dari apa yang dikonsumsi, termasuk lemak.
Beberapa penyebab terjadinya kondisi ini di antaranya:
Penyakit cystic fibrosis merupakan kondisi turunan yang berpengaruh pada kelenjar mukosa dan kelenjar keringat. Organ tubuh lainnya juga bisa terdampak. Konsekuensinya, sistem pencernaan bisa tidak berfungsi optimal sehingga membuat feses mengandung terlalu banyak lemak.
Penyebab lain terjadinya steatorrhea adalah pankreatitis kronis. Ini adalah kondisi peradangan pankreas, organ yang terletak dekat dengan perut. Idealnya, pankreas bekerja dengan memproduksi enzim sehingga lemak, protein, dan karbohidrat bisa tercerna dengan baik di usus halus.
Disebut juga dengan exocrine pancreas insufficiency (EPI), ini adalah kondisi ketika pankreas tidak memproduksi enzim yang diperlukan sistem pencernaan untuk mencerna makanan. Di saat yang sama, kekurangan ini juga membuat penyerapan nutrisi tak maksimal.
Pada orang yang mengalami insufisiensi eksokrin pankreas, sistem pencernaan justru membuang lemak, bukannya menyerapnya. Umumnya, ini terjadi ketika enzim pencerna lemak di pankreas turun 5-10% dari seharusnya.
Kondisi alergi laktosa berarti tubuh tidak bisa mencerna kandungan gula dalam produk susu. Ini terjadi karena kurangnya produksi enzim laktase karena kelainan genetik. Ketidakmampuan tubuh dalam menyerap laktosa ini juga berpengaruh pada kondisi steatorrhea.
Atersia bilier adalah penyumbatan saluran yang menyalurkan empedu dari hati ke kantung empedu. Akibatnya, empedu yang seharusnya membantu sistem cerna sekaligus membuang zat sisa menjadi tak berfungsi optimal.
Beberapa penyakit lain seperti penyakit Celiac, penyakit Crohn, dan penyakit Whipple juga memicu terjadinya steatorrhea. Kesamaan dari ketiga penyakit ini adalah berpengaruh pada fungsi sistem pencernaan. Akibatnya, kemampuan mencerna nutrisi seperti lemak dan karbohidrat pun terganggu.
Baca Juga
Tentu ketika feses tampak tidak normal karena berwarna pucat, beraroma tidak sedap, dan tampak berminyak, saatnya mencari tahu sebabnya. Terlebih jika ada gejala malabsorpsi lain seperti kram perut hingga berat badan turun signifikan.
Dokter akan melakukan tes kualitatif untuk menghitung jumlah globul lemak dalam sampel feses. Kemudian, ada juga tes kuantitatif dengan mengumpulkan sampel kotoran dalam periode 2-4 hari. Dari situ, pakarnya akan menghitung berapa jumlah total lemak setiap harinya.
Lebih jauh lagi, ada tes D-xylose untuk melihat level kandungan jenis gula ini baik dalam feses maupun urine.
Untuk menanganinya, dokter akan melihat apa penyebab pasti malabsorpsi. Apabila berkaitan dengan jenis makanan tertentu, dokter akan menyarankan menghindari pemicunya.
Sebagai contoh, bagi individu dengan intoleransi laktosa maka disarankan mencari pengganti produk olahan susu. Sementara mereka yang menderita penyakit Celiac, juga disarankan menghindari gandum dan makanan lain yang mengandung gluten.
Baca Juga
Untuk jenis pemicu buruknya penyerapan nutrisi lain, seperti kurangnya jumlah eksokrin pankreas, dokter akan memberikan obat dan suplemen nutrisi.
Ini berlaku pula pada penyakit lain, akan menyesuaikan dengan gejala dan seberapa parah kondisinya.
Jika Anda ingin tahu lebih lanjut perbedaan steatorrhea dan keluhan lain seperti feses berwarna hitam, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Beberapa makanan yang bisa membantu untuk meredakan sakit perut, antara lain bubur, pisang, pepaya, dan air kaldu. Simak berbagai makanan dan minuman lainnya dalam artikel ini.
2 Jun 2023
Gejala kanker lambung dapat berupa penurunan berat badan yang mendadak, nafsu makan turun, merasa kenyang lebih cepat, dan darah di feses. Pasien juga mungkin menunjukkan ciri kanker lambung lain seperti muntah darah dan tubuh lelah luar biasa.
21 Sep 2020
Pola hidup sehat bagi penderita divertikulitis yang paling utama adalah diet saat divertikulitis kambuh dan ketika divertikulitis sudah diatasi.
2 Jul 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved