Spasmofilia adalah kondisi saat saraf motorik manusia menunjukkan sensitivitas yang tidak normal dan memicu penderita mengalami kecenderungan untuk mengalami kram dan kejang pada otot-ototnya.
2023-03-23 15:48:47
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Spasmofilia adalah serangan panik dengan gejala antara lain merasa pusing, bahkan hampir pingsan
Table of Content
Spasmofilia adalah salah satu keluhan yang mungkin paling banyak membuat orang datang ke rumah sakit karena mereka merasa tengah terkena serangan jantung. Gejala spasmofilia memang mirip dengan penyakit gawat darurat ini, padahal keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Advertisement
Spasmofilia sebenarnya merupakan respons tubuh terhadap perasaan panik yang muncul tiba-tiba karena alasan yang kadang kala tidak jelas.
Saat serangan panik ini terjadi, detak jantung memang akan menanjak secara signifikan diiringi dengan gejala yang mirip serangan jantung lainnya, seperti sesak napas, keringat dingin, pusing, gemetar, dan terasa seperti sedang sekarat.
Spasmofilia bisa berlangsung selama beberapa menit hingga 2 jam setelah seseorang merasa stres atau lelah fisik, tapi tidak mengancam nyawa seperti serangan jantung.
Kendati demikian, penderita spasmofilia sebaiknya mencari cara pengobatan agar serangan panik tidak berkembang menjadi gangguan panik (panic disorder) yang akan sangat menganggu berbagai aktivitas.
Secara umum, spasmofilia adalah kondisi kesehatan yang tidak diketahui pasti penyebabnya. Penelitian mengungkap serangan panik adalah hal lumrah yang terjadi saat Anda dihadapkan pada situasi yang mengancam nyawa, misalnya ketika bertemu dengan hewan berbisa maupun orang jahat.
Meski demikian, spasmofilia juga bisa muncul saat Anda tidak mendapat ancaman apapun. Dalam hal ini, para peneliti percaya beberapa faktor secara naluriah dapat memicu munculnya spasmofilia dalam diri seseorang, yaitu:
Selain itu, adanya gangguan keseimbangan elektrolit kalsium dan magnesium juga dapat mengakibatkan masalah susunan saraf sehingga memicu spasmofilia.
Serangan panik atau spasmofilia ditandai dengan munculnya rasa takut atau tidak nyaman yang tiba-tiba dan akan mencapai puncak keparahannya dalam beberapa menit kemudian. Tak hanya itu, beberapa gejala spasmofilia pun meliputi:
Gejala di atas mirip dengan serangan kecemasan yang juga bisa terjadi pada seseorang yang tengah mengalami stres atau tekanan fisik lainnya. Namun, yang membedakan kecemasan dengan spasmofilia adalah durasi dan intensitas serangan itu sendiri.
Pada penderita spasmofilia, serangan panik akan mencapai puncaknya dalam waktu 10 menit atau kurang, kemudian mereda. Selain itu, para penderita spasmofilia juga bisa terihat menarik diri dari kegiatan yang menguras fisik, seperti berolahraga atau mengangkat beban berat.
Sebab, mereka berpikir kondisi tersebut akan memicu detak jantung lebih cepat yang pada akhirnya menimbulkan serangan panik.
Jika memiliki gejala-gejala di atas, jangan sungkan untuk mencari bantuan medis agar masalah segera mendapatkan perawatan terbaik. Spasmofilia adalah kondisi yang bisa disembuhkan atau setidaknya dikurangi gejalanya agar kualitas hidup Anda tidak terganggu karenanya.
Baca Juga
Langkah pertama yang harus Anda lakukan saat menduga mengidap spasmofilia adalah memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk menentukan potensi gejala yang Anda rasakan sebagai tanda serangan jantung atau bukan.
Jika bukan, Anda akan diujuk ke psikolog atau psikiater yang memiliki kompetensi untuk mendiagnosis spasmofilia. Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan positif spasmofilia, perawatan yang biasanya direkomendasikan adalah konseling dan konsumsi obat.
Konseling ini disebut juga sebagai terapi bicara karena mengharuskan berdiskusi dengan terapis tentang serangan panik yang Anda alami. Tujuannya adalah mendeteksi penyebab serangan panik dan mencari solusi agar Anda dapat mengontrol pemicu tersebut.
Obat yang bisa diresepkan untuk pasien spasmofilia adalah obat antidepresan, anticemas (benzodiazepine), atau obat untuk menstabilkan detak jantung.
Selain kedua hal tersebut, Anda juga dapat mengubah pola hidup menjadi lebih sehat agar tidak mudah stres. Perbanyak olahraga yang menenangkan pikiran (seperti yoga atau meditasi), hindari alkohol, dan pastikan Anda cukup tidur.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar spasmofilia dan cara mengatasinya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Hormon kortisol atau hormon stres, memiliki peran yang penting pada tubuh. Namun, jika hormon ini berlebihan, efeknya berbahaya. Bagaimana mengendalikannya?
Beberapa orang tidak bisa tidur karena cemas dan sulit memejamkan mata. Sebenarnya perasaan cemas adalah sesuatu yang wajar, namun sayangnya dapat mengganggu kualitas tidur Anda.
Sering menangis sendiri bisa jadi pertanda ada yang tidak beres dalam diri. Orang yang suka menangis tiba-tiba biasanya cenderung...
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved