Solusio plasenta atau placental abruption merupakan terlepasnya plasenta dari dinding rahim sebelum waktu persalinan. Kondisi ini biasanya terjadi di trimester ketiga kehamilan, dan dapat mengancam keselamatan ibu maupun janin.
4 Okt 2019
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Solusio plasenta dapat membahayakan janin dan ibunya
Table of Content
Plasenta biasanya terletak di bagian atas rahim, dan akan terlepas dari dinding rahim setelah melahirkan. Namun, plasenta juga bisa terlepas sebelum Anda melahirkan, yang disebut dengan istilah solusio plasenta (placental abruption). Apa penyebab solusio plasenta dan apakah kondisi ini membahayakan ibu dan janin?
Advertisement
Baca Juga
Solusio plasenta adalah kondisi di mana sebagian atau seluruh plasenta terpisah dari dinding bagian dalam rahim sebelum kelahiran. Kondisi lepasnya plasenta ini seringkali terjadi tiba-tiba, dan diperkirakan 1 dari 100 ibu hamil mengalami solusio plasenta.
Solusio plasenta biasanya terjadi pada trimester tiga kehamilan, terutama di minggu-minggu akhir sebelum melahirkan. Gejala utama dari solusio plasenta adalah pendarahan vagina berwarna kehitaman.
Akan tetapi, sekitar 20 persen wanita yang mengalami kondisi ini tidak mengalami perdarahan karena terkadang darah dapat terperangkap di belakang plasenta.
Baca juga: Waspadalah, Kelainan Plasenta Ini Bisa Bahayakan Nyawa Anda dan Janin
Dikutip dari Mayo Clinic, selain perdarahan, gejala-gejala solusio plasenta lainnya yang dapat terjadi, antara lain:
Seiring waktu, ciri-ciri solusio plasenta ini akan memburuk. Dalam beberapa kasus, solusio plasenta berkembang secara perlahan sehingga Anda tentu perlu waspada.
Segera periksakan kandungan Anda pada dokter, jika muncul gejala-gejala yang tidak biasa. Dokter selanjutnya akan melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti USG kehamilan, tes darah, atau tes urine untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya solusio plasenta.
Sebenarnya, tidak diketahui secara pasti penyebab solusio plasenta. Namun, terdapat faktor-faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan Anda mengalami solusio plasenta. Faktor risiko tersebut meliputi:
Meski memiliki salah satu atau lebih dari penyebab solusio plasenta atau faktor-faktor risiko di atas, Anda belum tentu mengalaminya. Sebab, bisa saja ibu hamil yang tidak memiliki faktor risiko pun mengalami solusio plasenta.
Solusio plasenta dapat menyebabkan komplikasi yang membahayakan Anda maupun janin. Komplikasi solusio plasenta yang dapat terjadi pada ibu, yakni syok karena kehilangan darah, masalah pembekuan darah, dan gagal ginjal.
Sementara, komplikasi solusio plasenta pada janin dapat berupa pertumbuhan terhambat, kelahiran prematur, dan lahir mati. Jika Anda mengalami solusio plasenta, segera cari penanganan yang tepat.
Baca juga: Komplikasi Kehamilan yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil, Salah Satunya Anemia
Setelah mengetahui penyebab solusio plasenta, selanjutnya ibu hamil perlu mulai melakukan sejumlah langkah pengobatan.
Sebenarnya, tidak ada prosedur yang memungkinkan untuk memasang kembali plasenta yang telah terpisah dari dinding rahim. Namun, pengobatan untuk solusio plasenta dapat dilakukan dengan bergantung pada tingkat keparahan dan usia kehamilan Anda.
Berikut pengobatan solusio plasenta berdasarkan kedua hal tersebut:
Solusio plasenta yang tidak segera ditangani, atau tidak mendapat penanganan yang tepat, dapat membahayakan keselamatan Anda maupun janin. Oleh sebab itu, periksakan kandungan Anda secara rutin ke dokter untuk mengetahui sedini mungkin masalah yang mungkin terjadi.
Meski tidak ada cara yang pasti untuk mencegah solusio plasenta, namun menjaga kesehatan dengan melakukan gaya hidup sehat bisa menurunkan risiko Anda mengalami masalah ini.
Hindari merokok dan minum alkohol, menjaga tekanan darah, mengonsumsi makanan sehat, dan berolahraga ringan dapat membantu Anda terhindar dari solusio plasenta.
Jika ingin berkonsultasi secara langsung, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Kehamilan remaja remaja memiliki risiko yang lebih tinggi dari kehamilan di usia matang atau di atas 19 tahun. Kehamilan ini dapat meningkatkan risiko preeklampsia hingga lahir prematur.
Cara menghilangkan stretch mark secara alami dan medis bisa dilakukan untuk mengatasi guratan garis halus. Anda bisa pakai krim topikal serta bahan alami rumahan, hingga melakukan prosedur medis tertentu.
Jika tanda hamil dilihat dari wajah, perubahan yang mungkin terjadi adalah mulai timbul flek hitam, kulit wajah kering, timbul jerawat, atau mungkin wajah tampak cerah. Perubahan wajah saat hamil ini tidak akan membahayakan Anda maupun janin yang tengah dikandung.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved