Keterampilan sosial adalah serangkaian kemampuan yang dapat membantu anak untuk bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya. Jenisnya beragam, di antaranya kerja sama, tata krama, hingga kontak mata. Ada banyak manfaat keterampilan sosial untuk anak, mulai dari memiliki persahabatan yang kuat hingga meningkatkan prestasi di sekolah.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
8 Apr 2022
Mengajarkan anak keterampilan sosial sejak dini akan menjadikan mereka percaya diri
Table of Content
Manusia adalah makhluk sosial yang bergantung pada kerja sama untuk bertahan hidup dan berkembang dalam kehidupannya. Itulah mengapa anak-anak perlu mempelajari keterampilan sosial agar bisa berinteraksi dengan sesama dan mengatasi masalah yang akan dihadapi dalam hidupnya.
Advertisement
Pengertian keterampilan sosial adalah sekelompok kemampuan yang membantu seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain, baik lewat kata-kata, bahasa tubuh, hingga penampilan.
Sebagai makhluk sosial yang perlu berkomunikasi dengan satu sama lain, memiliki kemampuan sosial yang baik akan membuat hidup lebih mudah dan menyenangkan.
Bahkan ada penelitian yang menyebutkan bahwa keterampilan sosial berpengaruh kepada tingkat keberhasilan seseorang di masa depan.
Kabar baiknya, keterampilan ini bisa dipelajari sejak dini. Setiap anak bisa memilikinya. Apalagi keterampilan sosial atau social skill adalah kemampuan yang bisa diasah seumur hidup.
Semakin dini keterampilan ini dipelajari, semakin banyak waktu yang dimiliki anak untuk mengasahnya.
Keterampilan sosial lebih dari sekadar berkomunikasi dengan orang lain. Ada banyak jenis keterampilan sosial yang dapat Anda ajarkan kepada anak sejak dini, di antaranya:
Mendidik anak untuk berbagi dapat membantunya untuk lebih mudah bergaul di kemudian hari.
Pada usia dua tahun, anak-anak menunjukkan keinginan berbagi mainan atau makanan kepada orang lain. Namun mereka akan melakukannya jika memiliki mainan dalam jumlah berlebih.
Berbeda dengan anak usia tiga hingga enam tahun yang cenderung lebih pelit. Menginjak usia 7 tahun, mereka kembali terdorong untuk berbagi.
Anak yang bahagia dengan dirinya cenderung lebih suka berbagi. Keterampilan ini juga membuat rasa percaya diri mereka meningkat.
Anda bisa mendidik anak sejak dini untuk berbagi lewat makanan dan mainan. Jika dikembangkan, sikap berbagi bisa berubah menjadi sikap altruisme (dermawan) yang dapat terbawa hingga dewasa.
Melatih anak menyimak dapat mempersiapkan mereka menjadi pendengar yang baik. Menyimak bukan hanya sekedar mendengarkan, tetapi juga memahami apa yang disampaikan.
Anak yang menguasai kemampuan menyimak bisa menyerap pelajaran yang disampaikan guru dengan lebih baik. Nantinya skill ini juga akan membantu mereka menjadi pendengar yang baik saat dalam hubungan persahabatan, percintaan, hingga pekerjaan.
Melatih anak menyimak dapat Anda lakukan lewat membacakan cerita kepadanya. Saat membaca cerita, pastikan untuk berhenti sesaat dan menanyakan pada anak sejauh mana mereka mendengarkan cerita tersebut.
Mengajarkan anak tata krama kepada anak sejak dini dapat membuat mereka lebih mudah dihargai dan disukai orang lain, baik itu guru, orangtua murid lainnya, hingga temannya.
Terlebih, tata krama yang baik bisa membuat anak terbiasa untuk berperilaku sopan kepada orang lain saat dewasa nanti.
Cara mengajarkan anak tata krama dapat dimulai dengan melatihnya mengucapkan kata “tolong”, “maaf”, dan “terima kasih”. Cobalah untuk mengajarkan anak secara berkelanjutan untuk menggunakan bahasa yang sopan, terutama pada orang yang lebih tua.
Meski terkadang mereka lupa tata krama saat sifat kanak-kanaknya muncul, tetaplah berusaha mengingatkan. Berikan pujian jika anak bersikap baik pada orang lain dan tegur jika bertindak tidak sopan.
Fungsi keterampilan sosial yang satu ini dapat membantu anak untuk bisa diterima dengan baik di lingkungan sosialnya.
Kerja sama adalah salah satu kemampuan yang wajib dimiliki jika seseorang ingin mengintegrasikan dirinya dalam komunitas. Oleh karena itu, hal ini perlu diajarkan pada anak sejak dini.
Anda dapat melatihnya dengan memberikan permainan yang membutuhkan kerja sama. Bisa juga menyuruh anak bersama saudara kandungnya (jika ada) untuk sama-sama merapikan kamar mereka.
Anda juga perlu mengingatkan manfaat bekerja sama secara rutin. Anak-anak akan lebih cepat mengerjakan tugas jika dilakukan bersama.
Anak yang tidak suka mengikuti aturan cenderung lebih sering menemukan masalah dibandingkan anak yang patuh. Mulai dari mengerjakan PR ulang karena tidak mengikuti instruksi guru hingga melanggar aturan sekolah.
Anda dapat melatih anak mengikuti aturan dengan memberikan perintah yang mudah dan jelas. Misalnya, Anda ingin menyuruh anak membereskan kamarnya, di mana ada sepatu yang bergeletakan, mainan yang berserakan, hingga bantal yang tidak pada tempatnya.
Jangan langsung memberikan perintah untuk membereskan ketiganya. Lakukan secara bertahap, misalnya, pertama-tama berikan instruksi untuk merapikan sepatu. Setelah selesai, baru berikan perintah berikutnya untuk merapikan bantal, dan seterusnya.
Jangan pula terlalu keras dalam mendisiplinkan anak bila mereka melakukan kesalahan, terutama di awal-awal. Sebab, hal ini adalah wajar dan kesalahan merupakan bagian dari proses belajar.
Melakukan kontak mata saat berbicara dengan orang lain dapat menunjukkan tanda percaya diri yang tinggi. Meski beberapa anak pada dasarnya memiliki sikap pemalu, Anda dapat melatih mereka untuk melakukan kontak mata untuk membangun rasa percaya dirinya.
Baca Juga
Contoh keterampilan sosial yang perlu ditanamkan sejak dini pada anak adalah menghormati ruang privasi orang lain.
Pasalnya, anak-anak kerap ingin berbincang dengan orang lain dalam jarak yang dekat, tanpa memikirkan kenyamanan orang tersebut.
Untuk menanamkan keterampilan sosial ini, Anda perlu membuat peraturan di rumah agar anak bisa menghormati privasi orang lain.
Misalnya, ketuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk ke kamar saudaranya. Atau, jangan menyentuh badan orang lain saat berbincang dengannya.
Tanggung jawab juga menjadi salah satu keterampilan sosial anak yang perlu diasah sejak dini.
Ajari anak untuk bertanggung jawab atas hal-hal yang mereka miliki, mulai dari merapikan mainan, mengerjakan tugas rumah, hingga membuang sampah. Jangan biarkan anak melempar tanggung jawabnya kepada orang lain.
Selain itu, ajarkan anak bahwa tugas sekolah atau kebersihan kamar juga menjadi tanggung jawab yang perlu mereka emban.
Contoh keterampilan sosial yang wajib dipelajari adalah mampu menerima kritikan dari orang lain.
Ajari anak untuk bisa menerima kritikan orang lain dengan lapang dada, terutama jika kritikan itu datang dari orang yang berpengalaman, misalnya orangtua, kakek, nenek, atau guru di sekolah.
Ketika anak memiliki keterampilan sosial yang baik, terdapat sejumlah manfaat yang dapat mereka rasakan di dalam kehidupannya, seperti:
Di usia dini, anak-anak umumnya mulai membentuk persahabatan dengan anak seusianya atau teman bermainnya.
Dengan social skill yang baik, anak akan mudah mendapatkan teman baru dan cenderung akrab dengan mereka.
Persahabatan di masa kecil ini sangat baik untuk kesehatan mental anak. Mereka jadi tidak mudah stres dan dapat menikmati masa kecilnya dengan bahagia
Sebagai orangtua, Anda pasti menginginkan anak-anak mencapai keberhasilan di masa depannya.
Salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk mewujudkannya adalah mengajarkan kemampuan sosial.
Sebuah riset di Amerika Serikat yang dilakukan oleh para peneliti dari Penn State dan Duke University mengungkapkan bahwa anak-anak usia 5 tahun dengan kemampuan sosial, seperti menyimak, berbagi, bekerja sama, cenderung berkeinginan melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah dan cepat mendapatkan pekerjaan.
Studi lainnya menemukan bahwa tingkat kemampuan sosial dan emosional anak pada masa taman kanak-kanak, bisa menjadi faktor untuk memprediksi tingkat kesuksesannya di masa depan.
Baca Juga
Mengajari anak kemampuan sosial sejak usia dini dapat memperbesar peluang kesuksesannya di masa depan. Namun, manfaat utamanya adalah menjadikan mereka pribadi yang percaya diri dan dapat berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya.
Untuk berdiskusi lebih lanjut tentang cara mendidik anak, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Marco Anthony
Referensi
Artikel Terkait
Memberikan ASI dan MPASI penting untuk memenuhi nutrisi si Kecil. Menggunakan sabun cuci botol terbaik juga membantu menjaga pencernaannya.
23 Feb 2023
Parenting anak untuk membentuk intelegensinya memang susah-susah gampang. Namun, Anda dapat melakukan enam langkah ini sesuai anjuran dari para psikolog.
20 Apr 2023
Walaupun esofagitis pada anak bisa sembuh, kondisi ini bisa kembali lagi kalau tidak dirawat dengan baik. Apa saja gejala dan penyebabnya? Simak penjelasannya.
10 Mei 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved