Ciri-ciri anak jenius dapat ditandai dengan kemampuan komunikasi dan bahasa yang bagus, suka menyendiri, mampu menyelesaikan masalah dengan baik, hingga waspada dengan hal-hal di sekelilingnya. Salah satu cara untuk mengetahui kejeniusan anak adalah melakukan tes IQ.
2023-03-29 13:20:46
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Ciri-ciri anak jenius dapat terlihat dari perilakunya
Table of Content
Setiap anak terlahir dengan kelebihan dan kemampuannya tersendiri. Namun, sejumlah anak dapat memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Ciri-ciri anak jenius ini umumnya juga dapat diamati sejak dini.
Advertisement
Istilah jenius sering kali disematkan pada orang-orang yang memiliki tingkat kecerdasan dan kreativitas tinggi.
Apakah si kecil termasuk dalam golongan ini? Untuk mengetahuinya, mari kita simak ciri-ciri anak jenius sejak bayi berikut ini.
Mulai dari punya kemampuan komunikasi dan bahasa yang mumpuni hingga mampu menyelesaikan masalah dengan baik, berikut adalah ciri-ciri anak jenius yang dapat Anda lihat pada si kecil.
Salah satu ciri-ciri orang jenius sejak lahir adalah kemampuan komunikasi dan bahasa yang baik.
Jika si kecil menunjukkan ketertarikan terhadap kata-kata dan buku saat Anda membacakan dongeng, atau berhasil membuat berbagai kalimat sebelum menginjak usia 14 bulan, ini dapat menjadi salah satu tanda kejeniusan mereka.
Selain itu, anak-anak yang jenius dipercaya dapat mengikuti perintah verbal di rumah dan mampu memahami instruksi saat mengerjakan tugas tertentu.
Ciri-ciri anak pintar dan jenius selanjutnya adalah punya kepribadian yang kuat secara emosional.
Hal ini membuat mereka dapat merasakan emosi positif atau negatif secara kuat dan memiliki pemikiran yang matang serta kompleks.
Kepribadian yang kuat secara emosional umumnya bisa dilihat ketika si kecil sedang berkomunikasi dan terhubung secara emoisonal dengan orang-orang atau hewan peliharaan di sekelilingnya.
Ketika bayi terlahir ke dunia, sebagian besar waktunya akan dihabiskan dengan memperhatikan apa yang ada di sekelilingnya.
Bayi yang jenius dinilai akan membuat kontak mata dengan orang yang memegang atau berbicara kepada mereka. Mereka juga bisa menolehkan kepalanya ke arah seseorang atau merespons suara dan tindakan.
Anak yang memiliki tingkat kecerdasan tinggi juga dapat sensitif dan waspada dengan setiap perubahan yang terjadi di sekelilingnya.
Selain itu, mereka bisa saja peka terhadap perasaan orang yang ada di sekitarnya. Misalnya, jika si kecil melihat ibunya sedang menangis, mereka dapat menyeka air mata atau memeluk ibunya.
Ciri-ciri anak cerdas dan jenius berikutnya adalah mencapai tahapan perkembangan (milestone) lebih cepat.
Misalnya, ketika anak sudah bisa duduk sendiri tanpa bantuan sebelum menginjak usia 4 bulan.
Contoh lainnya adalah ketika mereka mampu melambaikan tangan dan memegang benda di sekitarnya dengan baik di usia 6 bulan.
Pencapaian yang lebih cepat dari anak-anak seusianya ini dapat menjadi tanda orang jenius yang bisa diamati sejak dini.
Suka menyendiri juga dianggap sebagai ciri-ciri anak pintar sejak dini.
Contohnya, ketika anak merasa senang saat bermain sendirian bersama mainannya, mewarnai gambar, atau memecahkan puzzle.
Namun, ada kalanya mereka membutuhkan anak-anak lainnya. Hal ini dilakukan untuk lebih memahami hal-hal yang ada di sekitarnya secara intelektual dan emosional.
Anak yang jenius lebih memilih untuk punya 1 atau 2 teman saja dan merasa nyaman berada di dalam kelompok kecil.
Keras kepala kadang dapat dipersepsikan sebagai ciri-ciri anak yang jenius.
Seorang anak yang keras kepala dapat mencoba bernegosiasi dengan berbagai cara, bahkan yang mungkin tidak diduga orangtuanya, untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Kemampuan ini dianggap sebagai salah satu tingkah laku orang jenius yang dapat terlihat sejak dini pada anak-anak.
Pada umumnya, bayi memiliki rentang perhatian (attention span) yang pendek dan mudah terganggu oleh suara atau gerakan baru yang ada di sekitarnya.
Ketika menginjak usia 1 tahun, mereka mungkin hanya fokus pada tugas tertentu selama 10-15 menit saja.
Namun, anak yang jenius dapat fokus untuk waktu yang lama, bahkan sebelum mereka menginjak usia enam bulan.
Bagi mereka, mencocokkan bentuk dan warna dapat terasa lebih mudah. Padahal, usianya mungkin baru 10 atau 11 bulan.
Mereka juga bisa menunjuk gambar dan membalikkan halaman saat Anda sedang membacakan dongeng atau buku cerita lainnya.
Jika anak suka mengeksplorasi banyak hal yang ada di sekelilingnya atau banyak bertanya, bisa jadi mereka adalah anak yang jenius.
Namun, tanda-tanda anak jenius ini membutuhkan kesiapan Anda untuk menjawab pertanyaan mereka dan memperkuat jawaban tersebut dengan bukti.
Sebab, anak yang jenius tidak hanya meminta jawaban dari pertanyaan mereka, tapi juga bukti yang kuat.
Ciri-ciri anak jenius lainnya adalah mampu menyelesaikan masalah dengan baik.
Hal ini dapat dilihat ketika anak tidak mudah putus asa ketika dihadapkan dengan tantangan atau masalah.
Bahkan, anak jenius dapat mencari cara baru untuk menyelesaikan masalah tersebut. Terkadang, solusi yang mereka berikan pun tidak biasa.
Misalnya, ketika anak berusaha untuk mengambil mainan yang ada di atas lemari. Mereka akan mencari sebuah kotak untuk berdiri di atasnya sehingga bisa menjangkau mainan yang ada di atas lemari.
Dikutip dari Parenting First Cry, anak yang jenius dinilai tidak membutuhkan waktu tidur yang lama.
Pasalnya, mereka memiliki tingkat energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak sebayanya.
Mereka dipercaya juga tidak akan terpengaruh ataupun rewel meskipun waktu tidurnya tidak sebanyak anak-anak lain.
Sebab, anak yang jenius dianggap memiliki pergerakkan otak yang lebih cepat. Mereka membutuhkan lebih banyak waktu untuk 'mematikan' orak mereka.
Dengan demikian, mereka lebih sulit untuk bersantai dan bisa tidur lebih larut dibandingkan dengan anak seusianya.
Hingga saat ini, para ahli belum mengetahui secara pasti penyebab seseorang menjadi jenius. Namun, terdapat kemungkinan bahwa komponen genetik bisa mempengaruhi tingkat kecerdasan.
Beberapa jenis gen tertentu dipercaya bisa mempengaruhi kekuatan intelektual anak sehingga mereka memiliki kecerdasan di atas rata-rata.
Faktor genetik anak juga mampu memengaruhi motivasi, tingkat percaya diri, dan berbagai sifat lainnya.
Sebagai contoh, faktor ini berdampak besar terhadap pada performa anak di sekolah atau ujian yang mengukur tingkat kecerdasan.
Baca Juga
Cara paling ideal untuk mengetahui apakah anak termasuk jenius atau sekadar cerdas di atas rata-rata adalah tes IQ.
Usia optimal untuk melakukan tes ini adalah antara 5-8 tahun. Sebab, skor IQ cenderung tidak stabil hingga usia anak lebih besar.
Jadi, melakukan tes IQ terlalu dini ketika anak masih berusia 2 tahun mungkin hasilnya berbeda dengan saat mereka duduk di bangku sekolah dasar.
Namun, Anda perlu ingat bahwa apa pun hasilnya, skor IQ ini bukan alasan untuk membedakan perlakuan anak.
Di sisi lain, jangan tunda mencari bantuan dari ahlinya apabila anak terlihat mengalami keterlambatan dalam aspek kognitif, emosional, atau sosial.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar kesehatan anak, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Stress parenting umum dialami oleh orang tua yang memiliki anak yang tempramental dan anak yang masih kecil. Jaga kesabaran dan jangan lakukan kekerasan pada anak.
Perceraian bisa menimbulkan kesedihan mendalam bagi orangtua. Bagitu pula bagi anak. Terkadang, dampak perceraian bagi anak, lebih besar dari yang dirasakan orangtua. Sebab, perceraian bisa membuat anak bimbang, untuk mengambil keputusan yang sulit, yaitu memilih ayah atau ibu.
Main sepeda memang jadi hal yang menyenangkan, terutama untuk anak-anak. Meski begitu, risiko terkena cedera begitu besar ketika bermain sepeda. Namun, dalam menghindari hal tersebut terdapat beberapa hal yang dapat orangtua lakukan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Sarah Fajriah
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved