logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum

Artikel Bersponsor

Penyakit

Skoliosis Ringan: Gejala, Pengobatan dan Risiko Komplikasi

open-summary

Skoliosis ringan adalah kelainan tulang belakang yang melengkung ke samping dengan kurva 10° hingga 25°. Kondisi ini paling sering terjadi padamasa percepatan pertumbuhan sebelum pubertas.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

28 Jun 2023

Skoliosis ringan tulang belakang

Skoliosis ringan sering terjadi pada usia 10-15 tahun

Table of Content

  • Apa itu skoliosis ringan?
  • Gejala skoliosis ringan
  • Pengobatan skoliosis ringan
  • Komplikasi skoliosis ringan
  • Konsultasi dengan dokter ahli di Eka Hospital 

Skoliosis adalah kondisi saat tulang belakang melengkung ke samping seperti huruf S atau C. Umumnya, sebagian besar kasus skoliosis tergolong ringan.

Advertisement

Namun, ada pula kondisi yang menyebabkan lengkungan semakin memburuk pada masa pertumbuhan anak. Sebenarnya, apa itu skoliosis ringan? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.

Apa itu skoliosis ringan?

Skoliosis ringan adalah kelainan tulang belakang yang melengkung ke samping dengan kurva 10° hingga 25°. Umumnya, skoliosis biasanya punya kurva lengkungan bisa mencapai 25° hingga 45°.

Saat mengalami skoliosis ringan, kamu perlu melakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan lengkungannya tidak bertambah buruk. 

Skoliosis ringan paling sering terjadi dalam masa percepatan pertumbuhan yang terjadi sebelum pubertas, yaitu ketika anak berusia 10-15 tahun.

Baca juga: Nyeri Tulang Belakang pada Skoliosis dan Cara Mengatasinya

Gejala skoliosis ringan

Tanda dan gejala skoliosis ringan sering kali tidak disadari. Berikut beberapa gejala skoliosis ringan yang perlu diwaspadai:

  • Bahu kanan dan kiri tampak tidak simetris
  • Tulang belikat tampak lebih menonjol dibandingkan tulang belikat sisi lain
  • Pinggang tampak asimetris
  • Satu sisi pinggul tampak lebih tinggi dari sisi lainnya
  • Remaja perempuan mungkin merasa ukuran payudara yang berbeda
  • Nyeri punggung.

Kapan harus ke dokter?

Penyebab utama skoliosis ringan hingga kini belum diketahui secara pasti. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui diagnosis dan kondisi kesehatan lainnya yang mungkin meningkatkan risiko skoliosis.

Segera konsultasikan ke dokter saat melihat gejala skoliosis. Umumnya, gejala muncul secara bertahap dan tidak menimbulkan rasa sakit. Ingatlah kalau skoliosis lebih mudah ditangani jika ditemukan sejak dini.

Pengobatan skoliosis ringan

Pengobatan dan perawatan skoliosis ringan akan menyesuaikan dengan tingkat keparahan, usia, serta kondisi lengkungan tulang belakang. Berikut adalah beberapa cara untuk membantu mengatasi skoliosis: 

1. Terapi skoliosis pada anak-anak

Pengobatan untuk skoliosis belum diperlukan jika kondisinya masih tergolong ringan. Alasannya, karena pada masa perkembangannya tulang masih terus tumbuh.

Meski demikian, skoliosis harus terus dipantau dengan melakukan pemeriksaan rutin. Tujuannya agar dokter bisa melihat perkembangan kondisi tulang belakang dan tingkat keparahannya.

Jika kurva lengkungan semakin meningkat, si kecil perlu menggunakan penyangga tulang belakang (brace).

Penyangga tulang ini tidak dapat meluruskan tulang, tetapi bisa mencegah perkembangan kurva lengkungan.

Agar hasilnya lebih efektif, brace skoliosis perlu digunakan sepanjang hari, selain waktu berolahraga.

Pemakaian penyangga ini bisa dihentikan saat pertumbuhan tulang belakang berhenti, di waktu:

  • Dua tahun setelah anak perempuan mengalami menstruasi.
  • Saat kumis atau jenggot pada yang muncul di wajah anak laki-laki mulai tumbuh.
  • Saat anak tidak ada penambahan tinggi badan lagi.

2. Obat medis

Pada orang dewasa, skoliosis ringan bisa menyebabkan nyeri punggung. Berikut pengobatan untuk mengatasinya:

  • Pemberian obat pereda nyeri untuk meredakan peradangan dan nyeri punggung. Dokter mungkin akan memberikan obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen.
  • Suntik kortikosteroid di rongga tulang belakang, diberikan jika penderita mengalami tekanan pada saraf tulang belakang, serta menimbulkan rasa nyeri, kaku, atau kesemutan. 

3. Operasi skoliosis

Untuk kasus skoliosis parah, dokter ortopedi umumnya akan melakukan operasi. Operasi yang bisa dilakukan berupa:

  • Operasi penggabungan tulang
    Dalam tindakan medis ini, dua atau beberapa ruas tulang belakang disatukan sehingga membentuk satu tulang.
  • Operasi laminektomi
    Tindakan operasi laminektomi dilakukan dengan sebagian dari tulang belakang yang melengkung diangkat untuk menghilangkan tekanan pada saraf.
  • Operasi disektomi
    Operasi ini dilakukan untuk mengangkat salah satu bantalan atau cakram pada tulang belakang guna mengurangi tekanan pada saraf.

Baca juga: 4 Pilihan Terapi untuk Memperbaiki Tulang Belakang yang Melengkung Akibat Skoliosis

Komplikasi skoliosis ringan

Walaupun sebagian besar orang mengalami skoliosis ringan, kondisi ini juga bisa menimbulkan komplikasi, seperti:

  • Kerusakan jantung dan paru. Pada skoliosis berat, skoliosis menekan jantung serta paru. Ini mengakibatkan sesak napas dan jantung kesulitan memompa darah.
  • Masalah pada punggung. Orang dewasa yang menderita skoliosis sejak kecil lebih berisiko untuk mengalami nyeri punggung kronis dibandingkan mereka yang tidak mengalami skoliosis.
  • Perubahan penampilan. Peningkatan kurva lengkungan bisa memengaruhi postur tubuh, seperti bahu asimetris, rongga dada yang tampak menonjol, pinggul asimetris, atau pinggang dan batang tubuh yang miring.

Konsultasi dengan dokter ahli di Eka Hospital 

Jika Anda mengalami skoliosis segeralah berkunjung ke dokter untuk penanganan yant tepat. Gatam Institute di RS Eka Hospital BSD bisa menjadi pilihan tepat bagi Anda yang ingin mendapatkan penanganan skoliosis optimal.

Gatam Institute merupakan pusat penanganan masalah tulang belakang yang dimiliki oleh RS Eka Hospital. Tim dokter ahli tulang Gatam Institute sudah terbiasa menangani berbagai masalah tulang belakang seperti skoliosis. Anda bisa mendapatkan diagnosis serta rekomendasi yang tepat untuk menangani keluhan skoliosis.

Gatam Institute Eka Hospital BSD juga merupakan institusi yang dilengkapi dengan teknologi robot navigasi pertama di Indonesia. Teknologi ini membantu meningkatkan akurasi para dokter saat melakukan operasi bedah yang minim sayatan. Selain itu juga meningkatkan keberhasilan operasi dan keselamatan pasien.

Gatam Institute juga dipimpin langsung oleh Dr. dr. Luthfi Gatam, Sp.OT (K) Spine, salah satu dokter tulang belakang terbaik di Indonesia.

Konsultasikan masalah tulang Anda di Gatam Institute Eka Hospital dan dapatkan pelayanan terbaik dan aman.

Advertisement

masalah tulangskoliosissaraf tulang belakangadv eka hospital orthopaedickesehatan tulang

Ditulis oleh dr. Adelina Haryono

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved