Mudah untuk dilakukan sendiri di rumah, sitz bath dapat membantu menyembuhkan masalah kesehatan pada area genital dan juga anus. Selain itu, terapi ini juga cocok untuk wanita yang baru saja melahirkan.
6 Sep 2020
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Isi alat sitz bath dengan air hangat setinggi 7-10 cm
Table of Content
Rasa gatal dan nyeri di area genital maupun anus tentu membuat Anda merasa tidak nyaman. Sebenarnya, ada cara sederhana yang bisa membantu untuk mengurangi rasa tidak nyaman di area bokong maupun genital (anogenital), yaitu sitz bath.
Advertisement
Sitz bath adalah perawatan area genital, bokong, dan perineum (ruang antara rektum dan vulva pada wanita) yang dilakukan dengan berendam di dalam air hangat. Prosedur ini bisa membersihkan area genital dan meredakan gatal pada vagina.
Selain dapat merawat area organ intim berendam air hangat juga biasa dilakukan untuk membantu proses penyembuhan wanita yang baru saja melahirkan.
Baca Juga
Menjaga kebersihan area vagina dan anus sangatlah penting untuk mencegah infeksi dan bau tidak sedap. Selain mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter, berendam air hangat juga dapat membantu mencegah sekaligus meringankan gejala infeksi pada area anogenital.
Selain itu, kegiatan berendam di air hangat juga menjadi pilihan tepat bagi Anda yang baru saja melahirkan. Tidak hanya mengurangi rasa tidak nyaman pada daerah kewanitaan saja, terapi ini juga bisa membantu mempercepat proses penyembuhan setelah persalinan.
Manfaat berendam air hangat ini juga dapat mengatasi wasir. Wasir menjadi salah satu masalah yang paling sering ditemui pada wanita baru saja melahirkan, di mana penyakit ini muncul karena mereka mengejan ketika proses persalinan.
Apabila masalah tersebut terus saja berlanjut setelah melakukan sitz bath, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Penanganan sedini mungkin dapat mengurangi risiko komplikasi dan infeksi lanjutan.
Baca juga: Manfaat Merendam Kaki dengan Air Garam dan Cara Membuatnya
Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan ketika hendak melakukan terapi ini:
Alat khusus yang dipakai untuk berendam air hangat dapat dibeli secara online atau offline di toko peralatan kesehatan. Jika tidak memiliki alat tersebut, Anda juga dapat menggunakan bak mandi.
Caranya pun terbilang sangat mudah, isilah bak mandi dengan air hangat setinggi 7-10 cm. Sebelum merendam area anogenital, pastikan suhu air tidak terlalu panas.
Meskipun air hangat saja sebenarnya sudah cukup untuk melakukan terapi ini, ada sejumlah bahan campuran yang bisa dipakai untuk membantu proses penyembuhan. Beberapa orang biasanya akan menambahkan garam mandi untuk mengurangi rasa gatal dan bengkak.
Sejumlah bahan yang bisa dipakai sebagai campuran di antaranya garam Epsom, garam laut (tidak beryodium), cuka, soda kue, minyak zaitun, hingga minyak esensial lainnya.
Anda tidak boleh menambahkan sabun mandi jenis apa pun karena dapat membuat kulit menjadi kering dan iritasi. Hindari juga penggunaan bahan yang bisa memperburuk kondisi kulit.
Sebelum berendam, jangan lupa untuk BAK dan BAB terlebih dahulu sehingga Anda bisa bersantai selama proses terapi. Siapkan sejumlah hiburan yang dapat membuat rileks, mulai dari musik, lilin aromaterapi, buku bacaan, hingga ponsel.
Siapkan handuk yang dipakai untuk mengeringkan diri atau membersihkan tumpahan air sehingga Anda tidak kesulitan menjangkaunya.
Isilah alat sitz bath dengan air hangat yang suhunya telah disesuaikan dengan kenyamanan kulit Anda. Cara mudah untuk menilai seberapa hangat air yang diperlukan yaitu dengan mengalirkannya ke pergelangan tangan.
Siapkan air tambahan dalam termos, tambahkan air panas jika merasa suhu air sudah terlalu dingin. Lakukan hal sebaliknya saat suhu air terlalu panas.
Jika Anda merasa suhu air sudah pas, duduk dengan nyaman di alat sitz bath selama 15 hingga 20 menit. Tambahkan air panas saat merasa suhu air mulai turun dan tidak hangat lagi.
Setelah selesai berendam, bangun secara perlahan karena Anda mungkin akan merasa pusing usai melakukan sitz bath. Tepuk area yang basah dengan handuk hingga kering.
Apabila Anda mengalami wasir atau luka pada area anogenital, gunakan sapu tangan tipis untuk menghindari nyeri. Saat sudah kering, oleskan salep obat untuk meredakan wasir, ruam, atau luka robek pada anus.
Baca juga: Cara Mengobati Gatal di Vagina Secara Tradisional dengan Bahan Alami
Pada umumnya berendam air hangat dilakukan untuk membersihkan anus, serta mengurangi iritasi dan rasa tidak nyaman akibat wasir maupun gangguan kesehatan di area anogenital lainnya.
Selain itu, dari berendam dalam air dengan suhu hangat saat sitz bath dapat membantu menyembuhkan kondisi-kondisi seperti:
Meskipun begitu, berendam air hangat tidak digunakan sebagai perawatan utama untuk penyembuhan, tetapi hanya membantu mengurangi rasa tidak nyaman. Untuk kondisi tertentu, perawatan lain mungkin juga diperlukan untuk membantu proses penyembuhan.
Selain merendam area genital ke dalam air hangat, ada sejumlah cara lainnya yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kebersihan organ intim, seperti:
Meskipun dapat membantu proses pengobatan, berendam air hangat tidak menjamin gangguan pada area anogenital Anda hilang sepenuhnya.
Jika masalah yang Anda alami terus berlanjut dan tidak menunjukkan kemajuan, segera berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan penanganan lanjutan.
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Keluar darah dari dubur gejala apa? Dubur atau anus berdarah bisa disebabkan oleh wasir, polip, sembelit, hingga fisura anal.
Fungsi bulu pantat yang paling utama adalah melindungi kulit di bagian anus. Gesekan berulang pada permukaan kulit anus saat berjalan, bergerak, atau berlari, dapat memicu berbagai gangguan, misalnya iritasi, ruam, perdarahan, bahkan infeksi kulit.
Cara menjaga kebersihan tubuh bisa dimulai dari mandi setiap hari, mencuci tangan, dan menggosok gigi. Hal ini dilakukan agar terhindar dari penyakit
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved