Sistem saraf adalah sistem organ yang berperan mengatur dan mengoordinasikan seluruh aktivitas tubuh. Sistem saraf manusia terbagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
18 Agt 2023
Sistem saraf manusia terdiri dari miliaran sel saraf yang saling terhubung
Table of Content
Tahukah kamu bahwa ada sekitar 10 miliar sel yang menyusun sistem saraf di tubuh manusia? Sistem saraf ini bekerja tiap saat sebagai pusat komando.
Advertisement
Fungsi utama dari sistem saraf manusia adalah agar semua bagian tubuh bisa berkomunikasi satu sama lain. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai fungsi, jenis, cara kerja, hingga gangguan sistem saraf manusia.
Sistem saraf adalah sistem organ yang mengatur aktivitas seluruh bagian tubuh. Sistem ini mengoordinasikan semua kegiatan anggota gerak tubuh, seperti berjalan, berbicara, menggenggam, dan menelan, fungsi kognitif otak untuk berpikir dan mengingat.
Sistem saraf juga mengatur aktivitas organ dalam tubuh yang bekerja tanpa kita sadari, seperti pencernaan, pernapasan, dan sebagainya. Sistem saraf manusia juga membantu mengatur bagaimana tubuh bereaksi dalam keadaan darurat.
Bagaimana cara kerja sistem saraf? Jaringan saraf manusia bekerja dibantu oleh sel saraf khusus yang disebut neuron.
Ketika tubuh menerima rangsangan, sel reseptor akan mengirim informasi ini dalam bentuk impuls berupa arus listrik untuk diteruskan ke saraf sensorik.
Setelah itu, sinyal pesan tersebut akan dibawa ke otak untuk diproses dan diartikan. Otak kemudian akan memerintahkan anggota gerak atau organ tubuh untuk merespons sesuai dengan pesan tersebut.
Setiap saraf memiliki lapisan luar pelindung, yaitu mielin. Fungsinya adalah untuk menyekat saraf dan membantu menyampaikan pesan.
Fungsi utama sistem saraf adalah untuk membantu semua bagian tubuh agar bisa beroperasi dengan semestinya dan berkomunikasi satu sama lain.
Jadi sederhananya, sistem saraf adalah pusat kendali tubuh yang berfungsi menerima dan menafsirkan informasi, dan kemudian mengatur bagaimana tubuh menafsirkan informasi, dan juga mengontrol respon.
Jaringan saraf akan mengumpulkan informasi dari dalam dan luar tubuh untuk kemudian diteruskan ke sumsum tulang belakang dan otak. Setelahnya otak akan mengirimkan sinyal ke otot, kelenjar, organ, maupun anggota gerak tubuh untuk merespon dengan tepat.
Mengutip dari Cleveland Clinic, sistem saraf berfungsi memengaruhi setiap aspek fungsi tubuh, seperti:
Baca Juga
Sistem saraf manusia terdiri dari serabut saraf yang tersusun atas miliaran sel-sel saraf (neuron) yang saling terhubung. Jaringan saraf ini juga menghubungkan otak, sumsum tulang belakang, organ sensorik (mata, telinga, hidung, kulit, dan organ lainnya) dengan seluruh tubuh.
Dalam menjalankan fungsinya, jaringan saraf terbagi menjadi dua struktur, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang sebagai pusat komando utama.
Saraf tepi terdiri dari sistem saraf somatik dan otonom yang menghubungkan saraf pusat ke seluruh tubuh. Berikut adalah penjelasannya.
Otak dan sumsum tulang belakang adalah bagian dari anatomi manusia yang membentuk sistem saraf pusat.
Dapat dikatakan, sistem saraf pusat adalah sistem yang menjadi peran utama dalam menerima informasi. Ini karena otak menggunakan jaringan saraf dan bantuan neuron (sel saraf) untuk mengirim pesan ke seluruh tubuh.
Pusat kendali utama ini memiliki fungsi untuk menerima informasi atau rangsangan dari semua bagian tubuh. Kemudian menerjemahkan dan mengendalikan informasi tersebut untuk menghasilkan respons tubuh.
Informasi yang diterima otak dan tulang belakang termasuk yang berkaitan dengan gerakan seperti menggenggam dan berjalan serta gerakan tak sadar, seperti berkedip dan bernapas.
Otak juga memproses bentuk informasi lain yang abstrak, seperti pikiran, persepsi, dan emosi.
Otak manusia berfungsi untuk mengontrol sensasi, pikiran, gerakan, kesadaran, dan juga sebagai pengingat (memori).
Permukaan otak dikenal sebagai korteks serebral. Sedangkan bagian terbesar otak, yaitu otak besar (serebrum) berperan dalam hal-hal seperti ucapan, memori, perilaku yang disengaja, dan juga pemikiran.
Sumsum tulang belakang terhubung melalui batang otak dan membentang sepanjang tubuh. Bagian sistem saraf pusat ini terlindungi oleh tulang belakang.
Fungsi sumsum tulang belakang adalah untuk membawa informasi dari berbagai bagian tubuh ke dan dari otak. Ada pula fungsi lainnya yang mengontrol gerak refleks atau gerakan tidak sadar.
Dalam tubuh manusia diperkirakan terdapat 86 miliar neuron yang berada di seluruh bagian otak dan tubuh. Fungsinya adalah untuk berkomunikasi, menghasilkan respon, dan tindakan fisik lainnya.
Setiap neuron (sel saraf) memiliki lapisan luar pelindung, yaitu mielin. Fungsinya adalah untuk menyekat saraf dan membantu menyampaikan pesan.
Saraf kranial adalah 12 pasang saraf yang berasal dari otak dan melewati lubang di tengkorak.
Fungsinya adalah untuk mengumpulkan informasi antara otak dan bagian tubuh, seperti leher dan kepala. Saraf penciuman dan penglihatan dianggap sebagai bagian dari sistem saraf pusat.
Fungsi saraf tepi atau saraf perifer adalah mengirimkan informasi dari dan ke otak serta sumsum tulang belakang.
Saraf perifer membuat kamu bisa bereaksi terhadap rangsangan dari lingkungan sekitar. Fungsi saraf tepi adalah untuk mengatur sensasi, pergerakan, dan juga koordinasi motorik.
Jaringan saraf tepi menyebar dari saraf pusat ke area terluar tubuh, seperti kulit, untuk menjadi jalur penerimaan dan pengiriman rangsangan dari dan ke otak.
Sistem saraf tepi terdiri dari:
Fungsi sistem saraf somatik adalah untuk menyampaikan informasi saraf sensorik dan motorik dari mata, telinga, kulit, dan otot ke saraf pusat.
Cara kerjanya adalah membuat otot berkontraksi, rileks, sehingga memungkinkan tubuh bergerak.
Peran utamanya adalah untuk mengatur kelenjar dan organ tubuh tanpa usaha dan tidak disengaja. Sebagai contoh, aliran darah, detak jantung, pencernaan, dan juga pernapasan.
Jadi, saraf otonom membantu kamu melakukan aktivitas yang harus dilakukan tanpa perlu dipikirkan. Sistem saraf ini punya dua cabang, yaitu:
Baca Juga
Layaknya bagian tubuh lain, sistem saraf manusia tentu saja tidak lepas dari risiko penyakit. Kerusakan atau penyakit pada saraf bisa menghambat proses mengirim dan menerima pesan di seluruh tubuh.
Misalnya saja, cedera saraf, seperti saraf kejepit bisa membuat kamu mengalami nyeri kronis hingga mati rasa. Kelumpuhan salah satunya juga terjadi karena ada masalah pada sistem saraf. Begitu juga sensasi kesemutan atau kebas.
Berikut adalah beberapa penyebab paling umum gangguan atau kerusakan saraf:
Ada beberapa penyakit yang bisa menjadi penyebab gangguan saraf. Sebagai contoh, infeksi, kanker, diabetes, lupus, hingga rematik.
Diabetes dapat menyebabkan neuropati diabetik, sehingga membuat kamu merasa kesemutan dan nyeri pada area kaki.
Penyebab stroke adalah ketika salah satu pembuluh darah pada otak tersumbat dan pecah. Produksi darah yang kurang bisa menyebabkan sebagian otak mati.
Maka dari itu, tubuh tidak dapat mengirim pesan melalui saraf. Stroke dapat menyebabkan kerusakan saraf yang ringan hingga parah.
Gangguan sistem saraf juga bisa terjadi karena cedera kecelakaan, sehingga mengakibatkan saraf terjepit, tegang, atau bahkan terpotong. Selain itu, tabrakan dan jatuh juga bisa merusak sistem saraf pada semua bagian tubuh tanpa terkecuali.
Jaringan saraf yang terjepit atau tertekan mengakibatkan sirkulasi darah tidak lancar. Untuk itu, cara kerja saraf pun terganggu. Biasanya, penyebabnya adalah penggunaan berlebihan, tumor, hingga masalah pada area panggul.
Obat kemoterapi, obat terlarang, alkohol, dan zat beracun juga bisa menyebabkan neuropati perifer atau kerusakan jaringan saraf manusia.
Apabila kamu mempunyai riwayat penyakit ginjal, ini meningkatkan kemungkinan kerusakan saraf karena ginjal sulit menyaring racun.
Usia bertambah menyebabkan sinyal neuron tidak lagi secepat dulu. Jadi, mungkin kamu bisa merasakan gerak refleks melambat. Sebagian orang juga bisa mengalami mati rasa pada area tangan, kaki, atau bagian tubuh lainnya.
Baca Juga
Agar tubuh berfungsi dengan baik, kamu perlu memastikan jaringan sistem saraf bekerja seperti yang seharusnya.
Lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur, makan makanan bergizi, mengonsumsi vitamin neurotropik, mendapatkan asupan vitamin B12, dan hindari obat-obatan terlarang.
Salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan sistem saraf adalah menghindari penyakit yang menjadi faktor risiko kerusakan jaringan saraf.
Advertisement
Ditulis oleh Atifa Adlina
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat minyak bulus diklaim dapat mengobati luka, mengatasi jerawat, hingga mengencangkan payudara. Kandungan utama di dalam minyak ini adalah vitamin A, E, dan K.
25 Agt 2022
Manfaat daun srikaya ternyata belum terlalu populer. Padahal, daun srikaya ternyata bisa digunakan untuk pengobatan berbagai macam penyakit, seperti jantung, hingga rematik atau nyeri sendi.
27 Sep 2021
Pengganti santan ternyata tidak sulit ditemukan. Faktanya, ada banyak pengganti santan yang lezat dan menyehatkan. Terlebih lagi, pengganti santan ini tidak mengandung lemak tinggi!
8 Apr 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved