Sindrom mulut terbakar atau burning mouth syndrome ditandai dengan rasa panas di area rongga mulut seperti lidah, gusi, langit-langit mulut, hingga pipi bagian dalam. Orang yang mengalaminya akan merasa mulutnya seperti melepuh.
2023-03-30 07:55:32
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Sindrom mulut terbakar bisa disebabkan oleh kerusakan saraf
Table of Content
Sesuai namanya, sindrom mulut terbakar atau burning mouth syndrome adalah suatu kondisi kronis yang menyebabkan pengidapnya terus-menerus merasakan panas di area rongga mulutnya tanpa penyebab jelas.
Advertisement
Rasa terbakar akibat kondisi ini bisa muncul di langit-langit mulut, lidah, gusi, bibir, pipi bagian dalam, ataupun secara merata di seluruh area rongga mulut.
Beberapa orang dapat mengalami rasa panas yang sangat parah, hingga area rongga mulut terasa seperti melepuh. Burning mouth syndrome dapat muncul secara tiba-tiba dan seiring berjalannya waktu akan terus bertambah parah.
Tergantung pemicunya, penyebab sindrom mulut terbakar dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sebagai berikut ini.
Sindrom mulut terbakar disebut sebagai kelompok primer apabila kondisi ini tidak dipicu oleh penyakit lain yang sedang diderita pengidapnya.
Biasanya, kondisi primer muncul saat seseorang mengalami kerusakan pada saraf yang mengontrol sensasi nyeri dan rasa di rongga mulut.
Sementara itu sindrom mulut terbakar masuk ke dalam kelompok sekunder apabila ada penyakit lain yang memicu terjadinya kondisi ini. Contoh hal yang bisa menyebabkan burning mouht syndrome antara lain:
Selain itu, risiko terkena sindrom mulut terbakar juga akan meningkat apabila ada salah satu atau lebih dari kondisi-kondisi di bawah ini Anda alami.
Jika rongga mulut terasa nyeri dan panas seperti baru saja menenggak kopi atau kuah makanan yang mendidih padahal Anda tidak sebelumnya tidak melakukan apapun, maka bisa jadi ini adalah gejala sindrom mulut terbakar.
Setiap orang yang mengalami kondisi ini, dapat merasakan gejala yang berbeda-beda, seperti:
Gejala-gejala tersebut biasanya muncul dalam tiga pola, seperti berikut ini.
Apapun polanya, sindrom mulut terbakar bisa bertahan hingga berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Meski mengganggu, gejala tersebut biasanya tidak menyebabkan perubahan bentuk di area rongga mulut.
Baca Juga
Pengobatan untuk meredakan sindrom mulut terbakar bisa berbeda-beda, tergantung dari penyebab awalnya. Jika kondisi ini terjadi akibat kekurangan nutrisi tertentu, maka dokter akan meresepkan suplemen untuk memenuhi kekurangan tersebut.
Sementara itu, jika penyebabnya adalah alergi bahan tambal gigi, maka dokter gigi akan membongkar tambalan yang ada dan menggantinya dengan bahan lain yang aman. Begitupun dengan sindrom mulut terbakar akibat infeksi jamur. Dokter akan memberikan obat antijamur untuk mengobatinya.
Pada beberapa kasus, sindrom mulut terbakar juga bisa diobati dengan obat antidepresan dosis rendah atau langkah-langkah lain untuk meredakan stres, seperti yoga dan meditasi.
Setelah penyebabnya diobati, maka rasa terbakar di rongga mulut akan berangsur-angsur pulih.
Anda juga bisa meredakan gejala yang dirasakan untuk sementara waktu dengan melakukan langkah-langkah sederhana, seperti:
Untuk Anda yang ingin tahu lebih banyak tentang sindrom mulut terbakar maupun keluhan lainnya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Menutup mulut dengan selotip merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menghilangkan kebiasaan bernapas lewat mulut. Namun, benarkah teknik pernapasan ini aman dilakukan?
Ada banyak cara menyembuhkan sakit gigi dengan pijatan. Namun, pijat refleksi untuk sakit gigi agar sembuh seketika haruslah pada titik tertentu.
Bakteri mulut dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan jika Anda membiarkannya tumbuh dan berkembang dengan baik. Simak penjelasannya berikut ini
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved