Sindrom metabolik menyebabkan tekanan darah dan gula darah meningkat, penumpukan lemak perut, hingga kolesterol di atas rata-rata. Kondisi ini dapat dicegah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.
15 Mei 2023
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Diagnosis awal dari sindrom metabolik akan dilihat dari kadar kolesterol, tekanan darah, hingga ukuran pinggang
Table of Content
Saat tubuh mengalami beberapa kondisi sekaligus yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2, itulah sindrom metabolik. Tak hanya membuat tubuh jauh dari kata sehat, sindrom metabolik juga menyebabkan tekanan darah dan gula darah meningkat, penumpukan lemak di pinggang, hingga kolesterol di atas rata-rata.
Advertisement
Bukan sindrom metabolik namanya jika gejala yang dirasakan hanya salah satu dari beberapa kondisi di atas. Biasanya, sindrom metabolik terjadi bersamaan dan termasuk salah satu kondisi yang umum dialami orang yang kurang memilah pola makan dan tidak menjalani gaya hidup sehat.
Baca Juga
Ada beberapa kondisi dan faktor risiko yang menyebabkan seseorang mengalami sindrom metabolik. Ada lima faktor risiko yang bisa jadi sinyal seseorang mengalami sindrom metabolik:
Seseorang akan diagnosis menderita sindrom metabolik apabila mengalami 3 dari 5 kondisi di atas. Padahal, mengalami satu saja kondisi di atas sudah tidak baik, apalagi jika lebih dari itu.
Dari kelima faktor risiko di atas, intinya adalah organ tubuh tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Beberapa faktor risiko dan hal lain yang memicu terjadinya sindrom metabolik adalah:
Semakin bertambah usia seseorang, semakin tinggi pula kemungkinan mengalami sindrom metabolik.
Kondisi kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko sindrom metabolik, utamanya bagi yang mengalami penumpukan lemak di perut.
Penderita diabetes pun punya risiko mengalami sindrom metabolik lebih tinggi, contohnya mereka dengan faktor keturunan atau yang pernah mengalami diabetes saat hamil (diabetes gestasional).
Pada penderita resistansi insulin, sel tubuhnya tidak dapat merespons normal terhadap kadar insulin dalam tubuh. Akibatnya, glukosa tidak bisa masuk ke dalam sel dengan mudah dan kadar gula darah bisa meningkat.
Orang yang pernah menderita penyakit pada liver, PCOS, atau sleep apnea juga berisiko lebih tinggi mengalami sindrom metabolik.
Ingat pula bahwa seseorang yang mengalami sindrom metabolik artinya meningkatkan risiko mengalami diabetes tipe 2 hingga penyumbatan pembuluh darah.
Hal ini bisa terjadi apabila sindrom metabolik diabaikan sehingga sama sekali tidak membuat perubahan gaya hidup ke arah lebih sehat. Ketika asupan pola makan tidak sehat terus menerus dilakukan, penyumbatan pembuluh darah bisa terjadi dan berujung pada serangan jantung hingga stroke.
Sindrom metabolik, yang merupakan kumpulan berbagai gejala ini, sebagian besar dapat dicegah kemunculannya. Dapat dikatakan, komitmen diri sendiri bisa mencegah terjadinya sindrom metabolik. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari sindrom metabolik adalah:
Diagnosis awal dari sindrom metabolik akan dilihat dari kadar kolesterol, tekanan darah, hingga ukuran pinggang. Jika ada kondisi abnormal pada beberapa indikator di atas, bisa jadi indikasi sindrom metabolik.
Jadi, sebisa mungkin perhatikan apa yang terjadi pada tubuh Anda. Perubahan sekecil apapun adalah sinyal ketika ada gaya hidup atau pola makan yang kurang tepat.
Selain itu, memeriksakan kesehatan secara berkala juga bisa jadi cara mencegah sindrom metabolik. Gejala awal sindrom metabolik bisa terdeteksi lewat tekanan darah dan pemeriksaan darah keseluruhan. Semakin awal diagnosis dilakukan, akan semakin kecil kemungkinan terjadinya komplikasi kesehatan dalam jangka panjang.
Jika seseorang terdiagnosis mengalami sindrom metabolik, jangan merasa itu adalah hal yang tak bisa diubah. Anggap saja itu sebagai alarm tanda bahaya, saatnya berkomitmen menjaga kesehatan tubuh.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Gejala gagal jantung bisa muncul perlahan atau tiba-tiba, yang meliputi sesak napas, kelelahan, nyeri dada, hingga pembengkakan (edema).
Beberapa tips hidup sehat di kantor di antaranya rutin minum air putih, hindari camilan tak sehat, lakukan peregangan tubuh, hingga jalan kaki.
Di pengobatan tradisional Cina, manfaat tanduk rusa dipercaya bisa memperkuat stamina hingga memperbaiki tanda-tanda penuaan. Sejak beberapa dekade terakhir, suplemen dari ekstrak deer antler banyak dijual.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved