Sindrom couvade atau kehamilan simpatik adalah kondisi yang terjadi ketika pria merasakan gejala kehamilan pasangan. Tak ada perawatan spesifik yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi ini, namun gejala bisa diredakan dengan dengan menerapkan teknik relaksasi hingga konsumsi herbal.
2023-03-29 18:02:42
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Pria yang mengalami kehamilan simpatik memiliki gejala yang sama seperti ibu hamil
Table of Content
Ketika hamil, wanita umumnya akan merasakan sejumlah gejala seperti mual, perut kembung, hingga perubahan mood yang tidak menentu. Menariknya, beberapa pria ternyata juga dapat merasakan kemunculan gejala tersebut saat pasangan mereka hamil.
Advertisement
Munculnya gejala kehamilan pada pria dikenal dengan istilah couvade syndrome atau sindrom couvade. Berbagai macam faktor dapat memicu kondisi ini, salah satunya stres yang dirasakan oleh mereka.
Sindrom couvade adalah kondisi yang terjadi ketika pria turut merasakan gejala kehamilan yang dirasakan oleh pasangannya. Kondisi ini dapat terjadi selama masa kehamilan, tetapi umumnya bertambah parah pada trimester ketiga atau jelang proses persalinan.
Meski begitu, Anda tak perlu mengkhawatirkan kondisi yang juga dikenal dengan istilah kehamilan simpatik ini. Kondisi yang tidak tergolong sebagai penyakit atau masalah kesehatan mental ini biasanya hanya berlangsung sementara dan tidak berbahaya.
Saat mengalami kehamilan simpatik, gejala yang dirasakan sama seperti pada ibu hamil. Tak hanya fisik, gejala yang muncul dapat memengaruhi kondisi pria secara psikologis. Berikut ini sejumlah gejala sindrom couvade:
Gejala yang dirasakan oleh masing-masing pria mungkin akan berbeda satu sama lain. Untuk mencari tahu kondisi yang mendasarinya, Anda dapat berkonsultasi ke dokter jika merasakan gejala-gejala di atas saat pasangan sedang hamil.
Hingga kini, penyebab kehamilan simpatik pada pria belum diketahui secara pasti. Meski begitu, peneliti menduga bahwa gejala fisik dan psikologis tersebut muncul sebagai respons terhadap situasi sosial dan budaya, yang dalam hal ini merupakan kehamilan pasangan.
Rasa empati terhadap kehamilan pasangan kemudian membuat pria ikut merasakan kemunculan gejala.
Selain itu, peneliti juga mendapati bahwa kecemasan bisa berkontribusi dalam berkembangnya kondisi ini. Pria yang mengalami kecemasan tinggi ketika pasangannya hamil dapat membuat mereka berpotensi mengalami couvade syndrome.
Tidak ada perawatan spesifik yang bisa dilakukan untuk mengatasi sindrom couvade. Namun, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala, di antaranya:
Depresi dan kecemasan adalah beberapa faktor yang berkontribusi dalam berkembangnya kehamilan simpatik. Untuk mengatasinya, Anda dapat menerapkan teknik relaksasi. Teknik relaksasi yang bisa diterapkan meliputi rutin berolahraga, yoga, hingga meditasi.
Couvade syndrome memunculkan sejumlah gejala fisik seperti mual, perut kembung, hingga sakit punggung. Untuk mengatasinya, Anda bisa mengonsumsi herbal atau minum obat sesuai resep dokter.
Jika kondisi Anda tak kunjung membaik dan gejala yang muncul mengganggu aktivitas, segera berkonsultasi ke dokter. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah gejala yang muncul benar merupakan gejala kehamilan simpatik. Dengan begitu, Anda bisa mendapat tindak penanganan yang tepat.
Baca Juga
Sindrom couvade atau kehamilan simpatik adalah kondisi yang terjadi ketika pria merasakan gejala kehamilan pasangan. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya.
Tidak ada perawatan spesifik yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi ini. Namun, Anda bisa meredakan gejala dengan menerapkan teknik relaksasi hingga mengonsumsi herbal atau obat sesuai resep dokter.
Jika kondisi Anda terus bertambah parah dan tidak kunjung membaik, segera berkonsultasi ke dokter. Langkah ini penting dilakukan agar Anda bisa mendapatkan tindak penanganan yang tepat.
Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Ciri-ciri air ketuban berkurang bisa terdeteksi lewat pemeriksaan USG berkala dengan dokter spesialis kandungan. Pemeriksaan ini penting, terutama jika usia kehamilan sudah melewati 42 minggu.
Operasi miom harus segera dilakukan saat ukurannya sudah lebih dari 9-10cm. Hal ini penting Anda ketahui karena miom berisiko berubah menjadi ganas, khususnya jika Anda wanita berusia diatas 45 tahun.
Kontraksi palsu atau Braxton Hicks merupakan kontraksi yang sering terjadi pada trimester akhir kehamilan. Meski tidak nyaman, kontraksi jenis ini bukanlah tanda dimulainya tahap partus maupun terbukanya serviks.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved