logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Simvastatin adalah Obat Penurun Kolesterol yang Bisa Diandalkan

open-summary

Simvastatin adalah salah satu obat yang berfungsi untuk menurunkan kadar kolesterol. Obat ini tersedia dalam dua bentuk, yaitu tablet dan suspensi (cairan).


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

30 Apr 2023

Simvastatin adalah obat penurun kolesterol

Simvastatin umumnya diberikan dalam bentuk tablet

Table of Content

  • Apa itu simvastatin?
  • Cermati aturan pakai simvastatin
  • Waspadai efek samping simvastatin
  • Peringatan sebelum menggunakan simvastatin

Bagi Anda yang sedang berjuang melawan kolesterol tinggi dan butuh untuk menurunkannya, dokter bisa meresepkan obat golongan statin. Salah satunya, simvastatin.

Advertisement

Baca Juga

  • Ventricular Fibrillation, Penyakit Jantung Mematikan yang Jarang Diketahui
  • Jeremy Teti Setahun Dua Kali Kena Batu Ginjal, Apa Sebabnya?
  • Mengenal Ciri-Ciri Kolesterol di Usia Muda dan Tips Mencegahnya

Apa itu simvastatin?

Simvastatin adalah obat statin penurun kolesterol yang paling umum diresepkan oleh dokter. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet. Terdapat sediaan dua dosis yaitu 10 mg dan 20 mg, kapan meminum 10 atau 20? Yaitu tergantung kadar kolesterol Anda.

Obat golongan statin ini digunakan untuk menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Karena itu, simvastatin juga dapat memperlambat perkembangan penyakit jantung dan mengurangi risiko stroke.

Obat golongan statin bekerja dengan mengurangi produksi kolesterol dalam tubuh, serta munurunkan jumlah kolesterol dan trigliserida. Pasalnya, kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi berkaitan dengan dengan peningkatan risiko serangan jantung, penyakit jantung, dan stroke.

Simvastastin adalah obat keras. Jadi penggunaannya tentu harus dengan resep dokter. Dokter akan menyesuaikan dosis dan durasi pemakaiannya dengan kondisi Anda. Demikian juga dengan aturan pakainya.

Cermati aturan pakai simvastatin

Hal-hal yang harus diperhatikan saat Anda menggunakan simvastatin adalah sebagai berikut:

  • Obat ini biasanya dikonsumsi satu kali sehari pada malam hari.
  • Tablet simvastatin dapat dikonsumsi bersama dengan atau tanpa makanan. Sementara simvastatin cair sebaiknya diminum saat perut kosong.
  • Dosis penggunaan simvastatin disesuaikan dengan kondisi kesehatan, respons terhadap pengobatan, usia, dan obat-obatan lain yang dikonsumsi.
  • Jangan menurunkan atau meningkatkan dosis simvastatin tanpa berdiskusi dengan dokter.
  • Interaksi simvastatin dan makanan perlu diwaspadai, terutama dengan grapefruit (limau gedang). Buah ini dapat meningkatkan penyerapan obat dalam aliran darah.
  • Usahakan untuk mengonsumsi simvastatin pada waktu yang sama setiap hari agar efeknya lebih optimal.
  • Penggunaan simvastatin yang dibarengi dengan perubahan pola makan dan olahraga dapat memberikan hasil yang lebih baik. Kemungkinkan butuh waktu hingga empat minggu untuk mendapatkan manfaatnya secara maksimal.

Waspadai efek samping simvastatin

Sama seperti obat-obatan lain, simvastatin juga berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang umumnya terjadi setelah mengonsumsi simvastatin adalah:

  • Sakit kepala
  • Mual
  • Sakit perut
  • Susah buang air besar (sembelit)
  • Nyeri pada otot dan sendi
  • Infeksi saluran pernapasan atas.

Simvastastin juga bisa memicu efek samping yang serius dan memerlukan penanganan medis secepatnya. Karena itu, segera temui dokter atau ke klinik kesehatan terdekat jika Anda mengalami efek samping di bawah ini:

  • Kulit dan bagian putih mata yang menguning (jaundice)
  • Rhadomyolysis, yakni kerusakan otot
  • Nyeri otot yang parah
  • Spasme atau kejang otot
  • Gagal ginjal
  • Gangguan hati
  • Anemia berat
  • Reaksi alergi berat, seperti demam dan susah bernapas.
  • Sensitif terhadap sinar matahari
  • Diare
  • Lemas
  • Sakit perut yang parah
  • Mual atau muntah terus-menerus
  • Pembengkakan yang parah pada tangan dan kaki

Peringatan sebelum menggunakan simvastatin

Simvastatin adalah obat yang tidak boleh dikonsumsi secara sembarangan. Sebelum menggunakannya, pastikan Anda memahami hal-hal berikut: 

  • Alergi

Informasikan pada dokter jika Anda memiliki alergi terhadap obat simvastatin atau alergi lainnya.

  • Gangguan medis tertentu

Beritahukan pada dokter apabila Anda pernah mengidap penyakit hati, gangguan ginjal, dan mengonsumsi alkohol.

  • Kehamilan

Sampaikan pada dokter bila Anda berencana atau sedang hamil. Simvastatin dapat membahayakan kondisi janin.

  • Menyusui

Meski simvastatin belum diketahui bisa mengalir ke dalam ASI atau tidak, tetap beritahukan pada dokter bila Anda menyusui. Pasalnya, kemungkinan ini tetap ada.

  • Obat-obatan tertentu

Beritahukan pada dokter mengenai semua obat yang Anda konsumsi. Penggunaan simvastatin bersama obat-obatan tertentu dapat meningkatkan risiko masalah otot.

Beberapa contoh obat yang bisa memicu efek samping tersebut bila digunakan bersama simvastatin adalah cyclosporine, danazol, gemfibrozil, nefazodone, antibiotik seperti clarithromycin, erythromycin, telithromycin, obat antijamur seperti itraconazole dan ketoconazole, obat hepatitis C seperti boceprevir dan telaprevir, serta obat HIV/AIDS seperti atazanavir, cobiscistat, darunavir, fosamprenavir, indinavir, dan nelfinavir.

  • Kalangan lanjut usia

Simvastatin dapat menyebabkan kerusakan jaringan otot rangka. Kondisi ini berpotensi memicu gagal ginjal.

Orang lanjut usia dan orang dengan penyakit ginjal atau gangguan tiroid lebih rentan terhadap efek samping tersebut.

Penyimpanan simvastatin juga tidak boleh sembarangan. Obat ini perlu disimpan pada suhu ruangan, serta jauh dari cahaya dan kelembapan. Namun Anda juga tidak disarankan menaruhnya di tempat dengan suhu dingin, seperti lemari obat di kamar mandi.

Kisaran suhu penyimpanan berbeda-beda pada tiap produsen. Untuk pastinya, tanyakan pada dokter maupun apoteker yang melayani Anda.

Simvastatin adalah obat yang digunakan untuk jangka panjang. Guna memastikan obat ini benar-benar aman untuk hati dan ginjal Anda, dokter biasanya akan menjadwalkan Anda untuk menjalani tes fungsi hati secara berkala.

Dengan itu, kondisi kesehatan dan reaksi tubuh Anda terhadap pengobatan bisa terpantau dengan baik. Dokter juga mungkin menganjurkan pemeriksaan hati dan ginjal tambahan lain.

Jika Anda tidak dapat mengonsumsi simvastatin karena suatu alasan, dokter akan merekomendasikan obat penurun kolesterol lain yang lebih cocok untuk kondisi Anda. Tapi apapun jenis obatnya, penting untuk memahami aturan pakainya dan melakukan dengan perubahan gaya hidup agar hasilnya lebih optimal.

Advertisement

penyakit jantungkolesterolserangan jantungstrokestatin

Ditulis oleh Rieke Saraswati

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved