logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kesehatan Wanita

Siklus Haid 18 Hari Apakah Normal? Ini Penjelasannya

open-summary

Setiap perempuan memiliki siklus haid berbeda. Ada yang bisa tidak haid selama berbulan-bulan, sebaliknya ada yang mengalami haid 2 kali dalam sebulan. Lalu, siklus haid 18 hari apakah normal?


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

28 Sep 2023

Siklus haid 18 hari masih terbilang normal

Siklus haid setiap perempuan berbeda-beda

Table of Content

  • Siklus haid terlalu pendek, normalkah?
  • Kapan harus ke dokter?
  • Bagaimana mengatasi siklus haid terlalu pendek?

Setiap perempuan memiliki siklus haid berbeda. Ada yang bisa tidak haid selama berbulan-bulan, sebaliknya ada yang mengalami haid 2 kali dalam sebulan. Lalu, siklus haid 18 hari apakah normal? Selama tidak terjadi pendarahan, tak ada yang perlu dikhawatirkan

Advertisement

Lebih jauh lagi, siklus haid seseorang bisa berbeda setiap bulannya. Normalnya, siklus haid berjarak antara 24-38 hari. Sangat disarankan mencatat siklus haid dalam jurnal sehingga bisa dirunut dengan baik.

Siklus haid terlalu pendek, normalkah?

pembalut hati
Beberapa wanita dapat mengalami dua kali haid

Pertanyaan siklus haid 18 hari apakah normal biasanya datang dari orang yang dalam sebulan bisa mengalami dua kali haid. Ketika ini terjadi, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi apakah hanya flek atau benar-benar haid, dengan indikator:

  • Ketika mengalami haid, idealnya pembalut, tampon, atau menstrual cup akan penuh setiap beberapa jam sekali. Warna darahnya bisa merah terang, merah tua, kecokelatan, atau merah muda.
  • Ketika mengalami flek, darah yang keluar tidak terlalu banyak. Pembalut yang dikenakan pun tidak akan penuh. Warna darah flek biasanya merah kecokelatan.

Setelah mengidentifikasi apakah haid atau flek yang dialami, bisa ditelusuri lagi pemicunya, seperti:

  • Anovulasi atau ovulasi gagal
  • Hipertiroidisme
  • Hipotiroidisme
  • Perimenopause atau menopause
  • Pubertas
  • Fibroid rahim
  • Stress
  • Naik atau turun berat badan drastis
  • Penggunaan alat kontrasepsi
  • Kondisi medis atau penyakit tertentu

Selain beberapa penyebab di atas, haid lebih dari satu kali dalam sebulan juga kerap terjadi karena kondisi seperti:

  • Kehamilan
  • Infeksi menular seksual
  • Keguguran

Apabila penyebab haid terjadi karena masalah medis yang berbahaya, segera konsultasikan dengan dokter. Terlebih jika volume darah yang keluar sangat banyak, kondisinya dapat dikatakan darurat.

Baca Juga

  • 5 Manfaat Minyak Zaitun untuk Payudara, Bisa Membuatnya Membesar?
  • Makanan Penyebab Keputihan Abnormal yang Harus Dibatasi
  • Telat Haid 6 Hari Belum Tentu Hamil, Ini Kemungkinan Penyebabnya

Kapan harus ke dokter?

Beberapa perempuan memiliki faktor risiko siklus haid pendek lebih tinggi ketimbang orang lain. Contohnya mereka yang riwayat keluarganya mengalami fibroid, kista, atau menopause dini.

Terkadang, ada kebingungan apakah siklus haid singkat termasuk berbahaya atau tidak. Sebagai indikator, konsultasikan dengan dokter apabila terjadi hal-hal seperti:

  • Volume darah saat haid sangat banyak
  • Merasa nyeri di perut bagian bawah selama berhari-hari
  • Flek di antara siklus haid
  • Nyeri saat berhubungan seksual
  • Kram perut lebih sakit ketimbang biasanya saat haid
  • Keluar gumpalan darah gelap saat haid

Salah satu efek yang bisa terasa ketika mengalami siklus haid singkat dengan volume darah berlebih adalah anemia. Ini terjadi ketika kadar zat besi dalam darah terlalu rendah karena terbawa darah keluar.

Gejala saat mengalami anemia bisa berupa tubuh lemas, sakit kepala, detak jantung tidak teratur, hingga napas cenderung pendek.

Bagaimana mengatasi siklus haid terlalu pendek?

seorang wanita sedang tertunduk sedih
Stres juga bisa memicu siklus haid yang pendek

Apabila siklus terlalu pendek terjadi ketika seseorang memasuki fase pubertas dan baru mulai haid, itu adalah hal yang alami. Tak perlu ada penanganan apapun.

Namun jika sudah diketahui apa penyebab siklus haid terlalu pendek yang berkaitan dengan kondisi medis tertentu, baru bisa dirumuskan langkah penanganannya, seperti:

  • Masalah tiroid

Apabila siklus haid terlalu pendek terjadi karena hipotiroidisme atau hipertiroidisme, dokter akan meresepkan terapi pengganti hormon tiroid bagi yang kekurangan hormon. Sebaliknya jika kelenjar tiroid terlalu aktif, dokter juga akan meresepkan obat yang sesuai.

  • Menopause

Ketika memasuki fase perimenopause, siklus haid bisa berantakan karena faktor hormonal pula. Dokter bisa meresepkan terapi hormoal untuk melancarkan siklus haid hingga benar-benar berhenti sepenuhnya saat menopause.

  • Fibroid dan kista

Adanya fibroid dan kista di rahim kerap mengganggu siklus haid seseorang. Untuk mengatasinya, dokter bisa melakukan penanganan seperti pemasangan IUD, operasi, atau pemberian obat untuk menghilangkan fibroid.

  • Stres

Kelola stres dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dapat berpengaruh terhadap teraturnya siklus haid seseorang. Caranya berbeda-beda bagi setiap orang bisa dengan berolahraga, meditasi, atau terapi lainnya.

  • Reaksi terhadap KB

Penggunaan KB terutama yang berpengaruh terhadap hormon bisa berdampak pada siklus haid. Jika tidak cocok dengan salah satu jenis kontrasepsi, diskusikan dengan dokter untuk mencoba alternatif lain.

Ada banyak faktor yang membuat seseorang bisa mengalami siklus haid terlalu pendek. Catat kapan Anda mendapat haid setiap bulannya untuk membantu memahami siklus secara pasti.

Advertisement

siklus haidkesehatan wanitaorgan intim wanita

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved