Sikap asertif adalah kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan cara yang tegas dan tetap menghormati orang lain. Memiliki kemampuan asertif bisa membantu Anda mengelola amarah sekaligus mengatasi masalah dan stres.
2023-03-25 14:46:16
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Asertif adalah sikap yang penting dimiliki dalam berkomunikasi.
Table of Content
Sikap asertif adalah suatu bentuk keterampilan komunikasi yang penting. Memiliki kemampuan asertif berarti bisa mengutarakan opini secara efektif dan mempertahankan perspektif pribadi, dengan tetap menghargai hak dan keyakinan orang lain yang berbeda.
Advertisement
Menjadi seseorang yang berperilaku asertif bisa meningkatkan rasa percaya diri, sehingga Anda pun dihormati orang-orang sekitar. Hal ini penting dalam mengelola stres, terutama ketika menghadapi negosiasi alot.
Ada individu yang memang memiliki karakteristik asertif ini sebagai bawaan alamiah. Namun jika Anda bukan salah satunya, kemampuan menjadi asertif ini sebenarnya bisa dipelajari.
Komunikasi secara asertif adalah cara bicara yang ditandai dengan ketegasan, namun tetap menghargai lawan bicara. Selain efektif, gaya berkomunikasi ini pun bersifat diplomatis. Sikap asertif menunjukkan bahwa seseorang mampu mempertahankan argumen, dengan mengutarakan pikiran dan perasaan.
Seseorang yang asertif juga memperlihatkan kepeduliannya terhadap hak-hak orang lain dan memiliki kecakapan untuk menyelesaikan konflik, tanpa menjadi agresif. Sehingga, pesan yang disampaikan, bisa diterima dengan jelas, tanpa memancing respons negatif dari lawan bicara.
Karena sikap asertif adalah hal yang bisa diterapkan sebagai keterampilan komunikasi, maka pada dasarnya, kemampuan tersebut bisa dipelajari. Berikut ini adalah 10 langkah yang bisa Anda pelajari untuk menjadi lebih tegas dan peka dalam berkomunikasi.
Ketika mengambil keputusan, pertimbangkan pengaruhnya pada posisi Anda saat itu, dan tentunya tidak mengganggu hak orang lain
Ingatlah untuk tetap menghargai orang lain ketika mengutarakan pikiran, keinginan, ataupun opini Anda.
Cobalah untuk memahami sudut pandang orang lain, dan jangan memotong penjelasan lawan bicara.
Pendapat Anda bisa saja berbeda dari pendapat orang lain. Ini lumrah terjadi, tapi tidak selalu berarti Anda benar dan orang lain pasti salah.
Baca Juga
Bicarakan masalah sejujurnya, tanpa menuduh atau membuat orang lain merasa bersalah
Atur napas, tatap mata lawan bicara, jagalah ekspresi tetap santai dan bicaralah dengan nada suara normal.
Cobalah memandang lawan bicara Anda sebagai teman, bukan musuh. Hal ini bukan berarti Anda harus setuju dengan pendapatnya. Anda pun tetap bisa menyampaikan perbedaan pendapat kepada orang yang memiliki pandangan lain, tanpa kebencian.
Berkomunikasilah dengan sikap asertif, kepada teman atau orang terdekat. Perhatikan juga bahasa tubuh dan pilihan kata yang disampaikan.
Ucapkan pernyataan yang mengandung frasa, “Saya pikir” atau “Saya rasa”. Hindari kalimat agresif dengan, “Kamu selalu” atau “Kamu tidak pernah”.
Melatih diri menjadi asertif tentu memerlukan waktu yang tidak sebentar. Namun dengan bersabar dan terus berlatih, Anda bisa memiliki sikap asertif dalam berkomunikasi.
Baca Juga
Memperlajari trik-trik bersikap asertif adalah hal yang perlu dilakukan. Namun, hal ini bukannya tanpa tantangan. Ada sejumlah pantangan dalam mempelajarinya, yaitu sebagai berikut:
Seseorang yang memiliki karakter pasif, cenderung terlihat segan atau malu dalam menyampaikan pendapat. Individu dengan sikap demikian, biasanya menjauhi konflik dan memilih untuk selalu setuju pada keputusan maupun pendapat orang lain. Padahal bisa saja keputusan itu akan merugikan bagi dirinya.
Misalnya, menyetujui tugas tambahan yang sebenarnya menyita waktu bersama keluarga. Perilaku pasif tersebut juga bisa memicu gangguan kesehatan fisik maupun mental, termasuk:
Beberapa orang dengan gangguan kecemasan sosial seringkali merasa kesulitan untuk bersikap asertif. Mengemukakan perasaan di hadapan orang lain terasa sulit, hingga Anda pun cenderung memendamnya. Padahal, perilaku ini hanya akan menyulitkan Anda di kemudian hari.
Sikap agresif ini bisa membawa buruk bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Perilaku agresif bisa berupa kata-kata kasar, makian, bahkan kekerasan fisik dan perusakan benda. Ini merupakan pelanggaran batasan sosial, bisa melukai fisik dan perasaan orang lain.
Individu dengan karakter agresif umumnya:
Seseorang juga bisa melakukan tindakan agresif dengan sengaja untuk tujuan balas dendam atau memprovokasi orang lain. Namun, tindakan agresif inipun dapat juga ditujukan pada diri sendiri, sebagai bentuk kemarahan.
Seseorang yang berkomunikasi dan berperilaku pasif-agresif cenderung akan berkata “ya” padahal sebenarnya ingin berkata “tidak”. Orang-orang pasif-agresif ini biasanya mengeluh dan berkomentar sarkastik di belakang orang lain, bukannya menyelesaikan masalah secara langsung.
Gaya berkomunikasi pasif-agresif berkembang karena seseorang merasa sungkan untuk bicara terus terang mengenai perasaan dan kebutuhannya. Hal ini tentu berdampak negatif. Lama-kelamaan, perilaku ini berpotensi merusak hubungan dan memutus rasa saling menghormati.
Latihan untuk bisa memiliki sikap asertif dalam berkomunikasi, tidak akan menunjukkan hasil instan. Namun istilah “Bisa karena biasa,” bisa menjadi pegangan dalam hal ini. Apabila Anda terbiasa melakukan tips di atas, maka keterampilan berkomunikasi secara asertif pun bisa diraih.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Tidak kasat mata, tapi sama sekali tidak boleh diremehkan. Masalah kesehatan mental seperti depresi termasuk di dalamnya. Menariknya, bisa saja mood dan gejala depresi menular kepada orang lain.
Apa pun masalahnya, Anda harus dapat menyikapi pertengkaran dengan bijak. Cara mengatasi pacar yang sedang marah dan kecewa yang bisa Anda lakukan, yakni jangan ikutan marah hingga minta maaf dengan tulus.
Phobia ketinggian disebabkan oleh pengalaman buruk hingga merasa trauma. Acrophobia bisa ditangai jalan terapi dan membiasakan diri di ketinggian.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved