Sick building syndrome adalah kondisi yang terjadi saat orang-orang di dalam satu gedung mengalami masalah kesehatan dengan gejala serupa. Penanganan harus diberikan sesuai gejala dan penyebabnya.
2023-03-23 06:24:31
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Sick building syndrome bisa disebabkan faktor kebersihan gedung
Table of Content
Pernahkan orang dalam satu gedung di tempat Anda bekerja mengalami masalah kesehatan dengan gejala yang sama secara serentak? Jika iya, fenomena tersebut dapat menjadi tanda sick building syndrome.
Advertisement
Menariknya, gejala sick building syndrome umumnya akan langsung membaik ketika Anda pergi meninggalkan gedung. Namun, pada saat Anda kembali ke gedung yang sama, gejala akan muncul lagi dan menyerang orang-orang di dalamnya.
Sick building syndrome adalah kondisi saat beberapa atau bahkan semua orang dalam satu gedung mengalami masalah kesehatan dengan gejala yang sama. Terkadang, orang-orang tidak sadar sedang mengalaminya karena gejala yang muncul mirip penyakit flu biasa, asma, maupun alergi.
Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius pada orang-orang di dalam gedung. Selain itu, penurunan produktivitas kerja dari orang-orang di dalamnya juga menjadi kondisi yang tidak bisa dihindari.
Gejala sick building syndrome hampir mirip dengan flu, asma, dan alergi. Kemiripan gejala tersebut lah yang kemudian membuat orang-orang tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalami SBS.
Sejumlah gejala sick building syndrome yang umum terjadi, di antaranya:
Gejala yang Anda rasakan biasanya akan mereda setelah meninggalkan gedung. Namun, saat Anda masuk lagi ke dalam gedung, gejala akan kembali muncul dan bertambah parah.
Hingga kini, para ahli belum mengetahui secara pasti apa yang menjadi penyebab sick building syndrome. Meski begitu, ada sejumlah faktor yang diduga berkontribusi dalam berkembangnya kondisi ini. Beberapa faktor tersebut, di antaranya:
Cara mengatasi sick building syndrome harus disesuaikan dengan gejala dan penyebabnya. Sebagai contoh, jika gejala yang dialami sama dengan reaksi alergi, konsumsi antihistamin dapat membantu meredakannya.
Sementara itu, apabila SBS dipicu tingginya tingkat debu dalam gedung, bersihkan secara menyeluruh hingga tiap sudut ruangan. Beberapa tindakan yang mungkin dapat membantu meringankan gejala, antara lain:
Apabila tidak segera ditangani, sick building syndrome bisa berdampak buruk pada kesehatan orang-orang dalam gedung. Selain itu, produktivitas kerja juga akan ikut menurun gejala-gejala yang dirasakan tentu akan sangat mengganggu aktivitas mereka.
Baca Juga
Sick building syndrome adalah kondisi yang terjadi ketika orang-orang di dalam satu gedung mengalami masalah kesehatan dengan gejala serupa. Penyebabnya belum diketahui secara pasti, namun faktor seperti kebersihan ruangan, sirkulasi udara, hingga paparan bahan kimia dinilai turut berkontribusi dalam berkembangnya kondisi ini.
Penanganan sick building syndrome harus diberikan sesuai gejala dan penyebabnya. Apabila tidak segera mendapat penanganan, kondisi ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan, serta produktivitas kerja orang-orang di dalamnya.
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan, Anda dapat bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Selain obat-obatan medis, ada banyak obat radang tenggorokan alami yang aman untuk dikonsumsi, seperti minum banyak air putih, berkumur dengan air garam, mengonsumsi madu, hingga beristirahat.
Cara mengusir lalat dari rumah bisa dilakukan dengan bahan-bahan alami, seperti cabai, cuak apel, hingga menjaga kebersihan rumah. Pengusir lalat ini penting, karena lalat bisa membawa penyakit.
Difteri adalah infeksi bakteri berbahaya yang dapat terjadi pada siapa saja, terutama anak-anak. Gejalanya yang mirip dengan flu bisa membuat sebagian orang terkecoh. Lantas, bagaimana ciri-ciri penyakit difteri yang mungkin terjadi?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved