Rentan covid cenderung dialami oleh beberapa golongan dan dapat berisiko lebih parah hingga menyebabkan kematian. Kenali siapa saja yang rentan dan lebih berisiko mengalaminya.
1 Apr 2020
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Orang lanjut usia atau lansia adalah salah satu kelompok yang rentan terinfeksi virus corona
Table of Content
Jumlah penderita dan kasus kematian akibat terinfeksi virus corona terus meningkat setiap harinya. Sejauh ini, coronavirus memang lebih sering menyebabkan gejala berat, bahkan kematian, pada kelompok orang tertentu yang rentan terinfeksi virus corona.
Advertisement
Sebagian penderita virus corona baru atau Covid-19 ada yang hanya mengalami gejala ringan. Bahkan, tak sedikit pula yang justru tidak mengalami gejala sama sekali walaupun sudah positif terinfeksi virus corona.
Akan tetapi, pada beberapa orang, Covid-19 cenderung dapat menimbulkan gejala dan komplikasi penyakit yang lebih berat. Menurut Kemenkes, kelompok tersebut diketahui lebih rentan terinfeksi virus corona. Lantas, siapa sajakah mereka?
Salah satu kelompok yang paling rentan terinfeksi virus corona adalah orang lanjut usia (lansia) berusia 60 tahun ke atas. Mengapa lansia lebih rentan terhadap paparan virus corona?
Seiring bertambahnya usia seseorang, tubuh akan mengalami berbagai penurunan akibat proses penuaan. Mulai dari menurunnya produksi hormon, kekenyalan kulit, massa otot, kepadatan tulang, hingga kekuatan dan fungsi organ-organ tubuh.
Kemudian, sistem imun sebagai pelindung tubuh pada lansia pun tidak dapat bekerja dengan maksimal layaknya saat masih muda. Akibatnya, sulit bagi orang lansia untuk melawan berbagai macam bakteri atau virus penyebab penyakit, termasuk terinfeksi virus corona COVID-19.
Gejala berat dan komplikasi serius akibat Covid-19 juga dialami oleh orang dengan riwayat penyakit tertentu, seperti orang-orang yang menderita penyakit tidak menular kronis. Risiko penyakit kronis dapat meningkat secara bertahap mulai dari usia 40 tahun.
Beberapa jenis penyakit tidak menular kronis yang mungkin diderita adalah diabetes, infeksi pernapasan akut, asma, penyakit jantung, hipertensi, kanker, serta kondisi medis lainnya yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
Penyakit tidak menular sebagian besar bersifat kronis, artinya terjadi secara perlahan dan dapat menetap dalam jangka waktu yang lama. Tidak hanya berlangsung lama, penyakit kronis juga menyebabkan kondisi kesehatan penderitanya menurun secara bertahap sehingga rentan terinfeksi penyakit, termasuk virus corona.
Orang yang rentan terinfeksi Covid-19 dan memiliki penyakit penyerta kronis berisiko lebih tinggi untuk mengalami gejala berat, misalnya pada lansia.
Hal ini karena penyakit kronis menyebabkan sistem kekebalan tubuh penderitanya melemah dan lebih sulit melawan infeksi. Akibatnya, tubuh penderita penyakit kronis akan lebih mudah terserang penyakit, termasuk virus corona Covid-19.
Selain itu, perokok, penderita HIV atau AIDS, orang yang melakukan transplantasi organ atau sumsum tulang, serta orang yang mengonsumsi obat kortikosteroid dosis tinggi atau obat penekan kekebalan lainnya juga rentan terinfeksi virus corona.
Kelompok orang yang rentan terinfeksi virus corona berikutnya adalah tenaga medis di rumah sakit, termasuk dokter dan perawat. Bagaimana tidak, mereka diharuskan untuk bersinggungan langsung dengan pasien yang terinfeksi virus corona.
Mengingat risikonya sangat tinggi, para tenaga medis perlu menerapkan prosedur, protokol, dan penggunaan alat pelindung diri tertentu guna mencegah penularan virus corona.
Orang lansia di atas usia 60 tahun dan orang-orang dengan riwayat penyakit penyerta memang tergolong rentan terinfeksi virus corona. Namun, di beberapa negara orang-orang berusia muda ada juga yang meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19.
Meski kondisi mereka mungkin tidak terlalu parah seperti pada pasien orang dewasa, tetapi risiko anak-anak, terutama bayi, terinfeksi virus corona tetap tidak boleh disepelekan. Terlebih jika anak-anak tersebut sebelumnya mengidap pneumonia yang berisiko memperburuk infeksi Covid-19.
Di Indonesia sendiri, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPA) mengungkapkan data anak-anak yang terkena Covid-19 di beberapa provinsi di Indonesia yang masuk dalam zona merah penyebaran virus corona.
Untuk data anak, sebanyak 6.744 Orang Dalam Pemantauan (ODP), 991 Pasien dalam Pengawasan (PDP), 26 orang positif terinfeksi Covid-19, 9 orang sembuh, dan 6 orang anak meninggal dunia.
Covid-19 seringkali dikaitkan sebagai penyakit dengan sistem imun rendah sehingga anak-anak lebih rentan terkena wabah ini. Anak-anak yang terinfeksi positif COVID-19 biasanya mengalami gejala yang lebih ringan dibanding orang dewasa.
Para ahli kesehatan sendiri belum bisa menemukan efek tidak terlalu parahnya dampak penularan virus corona pada anak-anak. Akan tetapi, kemungkinan ada dua teori yang melandasi hal ini, yaitu:
Hingga kini, yang jelas, para dokter belum dapat mengambil kesimpulan mengenai dampak virus corona terhadap anak-anak. Maka dari itu, para orangtua tetap disarankan untuk mengambil tindakan pencegahan agar anak-anak mereka terhindar dari infeksi virus ini.
Orang lanjut usia atau lansia dan orang dengan riwayat penyakit tertentu cenderung lebih rentan terinfeksi virus corona Covid-19 lantaran imunitas tubuh mereka yang tergolong rendah.
Kendati demikian, ada berbagai cara mencegah penularan virus pada kelompok orang yang rentan, yaitu:
Salah satu cara pencegahan virus corona adalah dengan sering mencuci tangan. Ini berlaku bagi orang yang rentan terinfeksi virus corona dan anggota keluarga lainnya yang tinggal satu rumah dengan mereka.
Pastikan mencuci tangan setelah dari toilet, setelah batuk dan bersin, serta sebelum dan sesudah makan. Anda bisa mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun.
Namun, jika Anda sulit menemukan akses air mengalir, Anda bisa mencuci tangan dengan cairan pembersih yang mengandung alkohol 60%.
Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau cairan pembersih yang mengandung alkohol dapat membantu menyingkirkan dan membunuh virus yang mungkin terdapat pada permukaan tangan Anda. Pastikan Anda mencuci tangan dengan cara yang tepat selama minimal 20 detik.
Minta pengasuh lansia atau anggota keluarga di rumah untuk rutin menyemprotkan cairan disinfektan pada permukaan benda yang paling sering disentuh oleh orang banyak. Misalnya, gagang pintu, meja, kursi, keran wastafel, lemari, dan lain-lain.
Cairan disinfektan dianggap lebih efektif dalam membunuh bakteri dan mikroorganisme pada permukaan benda mati apa pun, yang menjadi perantara paparan infeksi virus atau bakteri berbahaya bila dihirup atau disentuh manusia.
Cara mencegah penularan virus corona pada kelompok yang rentan berikutnya adalah menjaga sistem imunitas tubuh dengan melakukan pola hidup sehat.
Saat Anda merasa sudah menjaga kesehatan diri dengan cukup baik, maka risiko kekhawatiran atau ketakutan Anda akan tertular penyakit menjadi lebih kecil. Jadi, cobalah terapkan pola hidup sehat dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit, termasuk orang yang mengalami gejala batuk atau bersin. Jika memungkinkan, jaga jarak setidaknya 1 meter dari anggota keluarga yang tinggal satu rumah dan dalam kondisi sedang sakit. Atau gunakan kamar terpisah dari anggota keluarga lainnya.
Pasalnya, saat seseorang batuk atau bersin, mereka akan mengeluarkan percikan cairan yang mengandung virus dari hidung atau mulutnya.
Jika jarak Anda terlalu dekat dengannya, Anda bisa menghirup percikan cairan sehingga menyebabkan Anda tertular penyakit yang dialami oleh orang tersebut, termasuk virus corona Covid-19.
Cara mencegah penularan virus corona lainnya adalah dengan menghindari sentuh mata, hidung, dan mulut, sampai tangan sudah dalam kondisi bersih.
Pasalnya, sehari-hari Anda mungkin menyentuh benda apa pun yang berada di sekitar Anda. Disadari atau tidak, benda-benda tersebut dapat berisiko meningkatkan penyebaran virus di tangan Anda.
Saat tangan menyentuh mata, hidung, dan mulut maka virus dapat masuk ke dalam tubuh sehingga membuat Anda jatuh sakit.
Ketika Anda bersin dan batuk, pastikan Anda menutup hidung dan mulut dengan siku bagian dalam atau tisu. Setelah itu, langsung buang tisu di tempat sampah tertutup dan bersihkan tangan menggunakan air mengalir dan sabun, atau hand sanitizer.
Dengan ini, Anda dapat melindungi orang lain di sekitar Anda, terutama orang lansia dan orang dengan riwayat penyakit kronis tertentu dari berbagai macam virus, seperti flu, pilek, hingga COVID-19, yang mungkin keluar melalui percikan cairan dari mulut dan hidung.
Jika ada anggota keluarga yang masih bepergian ke luar rumah di tengah wabah corona, pastikan untuk mengikuti protokol kedatangan sampai di rumah setelah bepergian berikut ini agar terhindar dari penularan virus corona:
Apabila kelompok orang rentan terinfeksi virus corona yang tinggal serumah dengan Anda mengalami gejala penyakit tertentu, terutama gejala coronavirus, hubungi pihak rumah sakit terlebih dahulu guna mendapatkan pertolongan medis ke rumah sakit.
Sistem kekebalan tubuh yang sudah melemah ditambah adanya penyakit kronis yang diidap dapat meningkatkan risiko penularan virus corona COVID-19 pada lansia, orang dengan riwayat penyakit tertentu, hingga anak-anak.
Maka dari itu, penting untuk melakukan pencegahan penularan virus corona pada kelompok orang yang rentan terinfeksi virus corona.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Varian Covid terbaru, Omicron XE, telah ditemukan di Inggris. Virus ini merupakan kombinasi antara varian Omicron BA.1 dan BA.2. Seberapa menular varian Omicron XE? Apakah varian ini sudah masuk Indonesia?
Work from home atau WFH untuk millenials tentu tidaklah mudah. Agar tetap produktif dan semangat selama bekerja online dari rumah, ini tips work from home yang sehat dan menyenangkan.
Sundowning adalah sindrom atau kumpulan gejala yang dialami oleh lansia. Apa saja penyebab dan gejala sundowning? Bagaimana cara mengatasinya? Simak informasinya berikut ini.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved