Tidak diragukan lagi, penemuan penicillin adalah salah satu lompatan terbesar dalam pengobatan modern. Penicillin telah menyelamatkan banyak orang dari infeksi bakteri yang mematikan. Kenali siapa penemu penicillin, serta seluk-beluk lainnya mengenai antibiotik penyelamat nyawa ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
27 Apr 2023
Penicillin dapat mengatasi berbagai infeksi bakteri
Table of Content
Apa jadinya dunia tanpa penicillin? Obat ini telah menyelamatkan jutaan nyawa di seluruh dunia sejak ditemukan hampir seabad silam.
Advertisement
Dianggap sebagai obat ajaib, penicillin adalah obat yang berhasil menaklukkan berbagai infeksi akibat bakteri. Mulai dari sifilis hingga difteri. Mari kenali siapa penemu penicillin, sejarah berawalnya obat ini, serta fungsinya.
Alexander Fleming, seorang dokter asal Skotlandia, adalah penemu dari penicillin. Antibiotik ini membuat Fleming mendapatkan penghargaan Nobel Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1945, bersama dengan Howard Florey dan Ernest Chain.
Penicillin ditemukan oleh Fleming pada tahun 1928 secara tidak sengaja. Saat itu, Fleming yang baru kembali dari liburan melihat cawan agar-agarnya telah terkontaminasi oleh sejenis jamur. Ia juga memperhatikan bahwa bakteri ternyata tidak tumbuh pada daerah yang tercemar ini.
Karena penasaran, Fleming mengambil sampel dari jamur untuk diteliti. Ia pun menemukan bahwa jamur tersebut berasal dari genus Penicillium.
Fleming kemudian mengambil kesimpulan bahwa penicillin adalah zat yang memiliki efek antibakteri terhadap stafilokokus dan patogen gram positif lainnya.
Baca Juga
Pada tahun 1929, Fleming memutuskan untuk mempublikasikan temuan-temuannya. Namun sayang, penelitian harus terhambat karena ia mengalami kendala dalam memurnikan penicillin.
Satu dekade kemudian, tepatnya pada tahun 1939, pengembangan penicillin akhirnya dibantu oleh ilmuwan Howard Florey, Norman Heatley, dan Ernest Chain. Mereka berhasil memurnikan penicillin.
Para pakar tersebut lalu merancang percobaan di mana tikus-tikus sengaja diinfeksi dengan bakteri ganas Streptococcus. Setengah dari tikus menerima penicillin, dan separuh lainnya dibiarkan berjuang melawan infeksi tanpa penicillin.
Keesokan paginya, semua tikus yang tidak mendapatkan penicillin ditemukan tewas. Sementara tikus-tikus yang mendapat penicillin tetap bertahan hidup.
Setelah berhasil memurnikan penicillin dan menjajalnya pada tikus, ilmuwan-ilmuwan tersebut mulai menguji efektivitas klinisnya pada manusia pada bulan Februari 1941.
Orang pertama yang menerima penicillin adalah pasien yang mengalami infeksi serius dengan abses di seluruh tubuhnya. Pemberian antibotik ini terbukti mampu meningkatkan kondisi pasien setelah 24 jam.
Sayangnya, pasokan penicillin terlanjur habis sebelum infeksi pasien benar-benar dapat disembuhkan. Pasien ini pun meninggal beberapa minggu kemudian.
Pada bulan Maret 1942, Anne Miller menjadi warga sipil pertama yang sukses diobati dengan penicillin. Saat itu, Miller mengalami keguguran yang membuatnya mengalami infeksi bakteri.
Baca Juga
Setelah mengetahui siapa penemu penicillin dan kisah penemuannya, saatnya Anda memperkaya pengetahuan dengan informasi mengenai manfaat penicillin.
Penicillin adalah obat antibiotik, yang berarti bisa digunakan untuk menangani infeksi bakteri. Jenis-jenis bakteri yang bisa dilawan dengan obat ini meliputi:
Oleh sebab itu, tak heran bila penicillin digunakan secara luas dalam mengobati beragam penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Misalnya, infeksi saluran kemih (ISK), pneumonia akibat bakteri, hingga gonore.
Baca Juga
Sama seperti obat pada umumnya, penicillin juga bisa menimbulkan sejumlah efek samping yang berupa:
Pemberian penicillin pada ibu yang sedang menyusui juga bisa memberikan efek samping pada bayinya. Mulai dari reaksi alergi, diare, ruam kulit, hingga infeksi jamur. Olah sebab itu, dokter akan mempertimbangkannya secara matang.
Beberapa jenis penisilin juga dapat memperparah masalah perdarahan pada orang-orang dengan gangguan perdarahan. Contohnya, carbenicillin, piperacillin, dan ticarcillin.
Sedangkan pada pengguna pil KB, penicillin berpotensi mengganggu kinerja pil KB. Akibatnya, risiko kehamilan akan meningkatkan pada penggunanya.
Meski terbukti ampuh dalam memberantas bakteri, penggunaan obat antibiotik yang berlebihan atau tidak sesuai anjuran dokter juga bisa memicu bahaya, termasuk penicillin.
Salah satu komplikasinya adalah resistansi antibiotik, yaitu kondisi di mana antibiotik tidak lagi efektif untuk mengatasi bakteri tertentu. Akibatnya, Anda membutuhkan obat antibiotik yang lebih keras untuk memberantas bakteri tersebut.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga menyatakan bahwa resistansi antibiotik telah berada di tingkat yang sangat berbahaya secara global.
Untuk mencegah resistensi antibiotik makin tak terkendali, perhatikan penggunaan antibiotik Anda. Gunakanlah obat ini hanya untuk infeksi bakteri.
Jangan memakai antibiotik untuk kondisi yang disebabkan oleh virus. Misalnya, pilek, flu, batuk, atau sakit tenggorokan. Apabila Anda ingin lebih yakin, periksakan kondisi Anda ke dokter agar penyebab gangguan medis bisa diketahui.
Apabila dokter meresepkan antibiotik, minumlah sesuai anjuran dokter. Jangan mengurangi dosis, berhenti meminum, atau terus memakainya tanpa konsultasi medis lebih lanjut.
Baca Juga
Informasi Anda kini semakin lengkap dengan mengetahui siapa penemu penicillin, kegunaan, manfaat, serta efek sampingnya. Tak bisa dipungkiri bahwa penicillin telah menyelamatkan banyak nyawa sepanjang penggunaannya dalam pengobatan.
Namun di balik kedahsyatan penicillin, penggunaannya tidak boleh sembarangan. Pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter lebih dulu sebelum memakainya agar manfaat penicillin bisa tepat guna.
Advertisement
Ditulis oleh Rieke Saraswati
Referensi
Artikel Terkait
Limfadenitis adalah peradangan pada kelenjar getah bening yang umumnya ditandai dengan pembengkakan. Tak boleh dibiarkan, kondisi ini bisa mengganggu sistem kekebalan tubuh Anda.
1 Sep 2020
Antibodi atau immunoglobulin adalah protein yang diproduksi oleh sel dalam sistem kekebalan tubuh untuk melawan alergen, bakteri, serta virus penyebab penyakit. Tubuh memiliki beragam jenis antibodi seperti IgA, IgG, IgM, dan IgE.
7 Sep 2023
Buah kawista atau bael fruit dipercaya memiliki banyak khasiat bagi tubuh. Mulai dari manfaatnya sebagai antidiare, antibakteri, antikanker, antioksidan, hingga penyembuh luka. Tapi bagaimanakah pendapat dunia medis?
20 Nov 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved