Memiliki tujuan hidup itu penting agar selalu memiliki motivasi hidup. Cara menemukan tujuan hidup bisa dimulai dari menolong orang lain, meminta masukan orang lain, hingga merenungkannya sendiri.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
16 Feb 2021
Tujuan hidup bisa muncul tiba-tiba saat berdiskusi dengan orang lain
Table of Content
Tidak memiliki tujuan hidup sama halnya seperti layangan putus. Tidak ada dikejar, tidak ada motivasi, hingga tidak ada bayangan tentang masa depan. Jika mengalami kondisi semacam ini, cobalah mendekatkan diri pada orang-orang positif.
Advertisement
Tak hanya itu, terbukalah pada saran dari orang lain. Jangan sia-siakan waktu, coba menjadi relawan atau menolong orang lain bisa membantu menemukan apa tujuan hidup Anda.
Merasa hampa dan tidak bersemangat ketika terbangun di pagi hari bisa jadi tanda tidak memiliki tujuan hidup. Sebenarnya, ranah ini bersifat sangat personal. Hanya Anda satu-satunya yang tahu apakah sudah ada tujuan dalam menjalani hidup ini, atau belum.
Jika ditarik ke ranah psikologis, rupanya tujuan hidup bukan sekadar penyemangat untuk menjalani hari saja. Dalam studi yang dipublikasikan di Applied Psychology pada tahun 2010 lalu, individu yang memiliki tujuan hidup bisa hidup panjang umur.
Penelitian lain mendukung hipotesis ini. Adanya life purpose membuat kesehatan fisik lebih terjaga. Dari seluruh partisipan penelitian, sebanyak 30% lebih rendah risikonya meninggal dunia dalam 8,5 jam setelah studi ini rampung.
Menariknya, tujuan hidup ini juga melindungi seseorang dari risiko mengalami stroke dan serangan jantung. Kualitas tidur lebih baik, hingga risiko mengalami demensia pun berkurang.
Tak perlu membayar mahal untuk mendapatkannya, sebenarnya bisa saja tujuan hidup ada di sekitar Anda namun tak disadari. Beberapa cara menemukan tujuan hidup bisa dilakukan dengan:
Bukan hanya uang, donasi bisa dilakukan dengan menyumbangkan tenaga, talenta, hingga waktu. Inilah alasan mengapa menolong orang lain adalah resep ampuh mencapai kebahagiaan. Memberikan apa yang dimiliki bisa memberikan rasa utuh di hati dan merasa lebih terkoneksi dengan orang lain.
Cobalah mengadopsi sifat altruisme dengan menjadi relawan pada organisasi nirlaba, mendonasikan sebagian uang untuk isu yang Anda peduli, atau sesederhana menolong orang lain di sekitar.
Tak perlu terlibat dalam hal besar seperti menjadi relawan di daerah bencana. Mulailah dari hal-hal sederhana, bahkan memberikan jawaban saat ada yang bertanya saja sudah merupakan bentuk donasi.
Jika bingung apakah yang selama ini dilakukan sudah tepat, coba tanya kepada orang-orang terdekat. Minta saran kepada mereka tentang apa yang membuat Anda bersemangat melakukannya. Itu bisa jadi hal yang membantu mendekatkan pada tujuan hidup.
Pilih saran dari orang yang Anda percaya dan bisa memberikan jawaban jujur serta objektif. Melihat pola dari apa yang dikomentari oleh orang lain – secara konstruktif – juga bisa menjadi cara memahami diri sendiri dengan lebih baik.
Pilih orang-orang positif sebagai teman terdekat ketika menjalani hari di luar waktu bekerja. Apabila Anda terbiasa berada di tengah lingkaran yang suka berbuat positif, inspirasi bisa datang dari mereka.
Sebaliknya ketika Anda terkungkung dalam lingkungan orang-orang negatif, tujuan hidup akan menjadi kian kabur. Sulit memotivasi diri apabila contoh yang ada di sekitar adalah mereka yang enggan memberikan kontribusi positif. Choose yours wisely.
Ketimbang tenggelam scrolling Instagram saat sedang berada di tempat umum, cobalah memulai pembicaraan dengan orang lain. Tanyakan apa yang mereka lakukan untuk bersenang-senang atau apakah ada project yang tengah digeluti.
Mungkin awalnya memang terasa canggung. Namun, berbincang dengan orang di luar keseharian Anda bisa jadi pembuka peluang untuk hal-hal yang belum pernah Anda ketahui sebelumnya. Mungkin, dari situ bisa ada aktivitas atau tempat baru yang membantu Anda menemukan tujuan hidup.
Ada begitu banyak ketidakadilan di dunia ini. Pilih mana yang paling terasa mengusik dan membuat Anda tidak ingin berdiam diri. Berjuanglah di situ. Apabila hal itu terasa begitu mengganggu, Anda akan sekuat tenaga berjuang untuk mengubahnya.
Di sinilah tujuan hidup bisa muncul. Siapa tahu ketika Anda sudah menggelutinya, bisa menjadi inspirasi bagi orang lain.
Bukan menutup diri, tapi menyendiri dengan menghabiskan waktu dalam aktivitas seorang diri juga bisa membantu menemukan tujuan hidup. Contohnya saat berolahraga atau hiking sendirian. Akan muncul dialog demi dialog dalam pikiran yang membantu mengenali apa yang sebenarnya diinginkan. Semuanya bisa muncul tanpa diprediksi, bukan?
Selama ini, adakah topik yang paling Anda sukai untuk diperbincangkan atau sekadar disimak di media sosial? Lihat pula explore di akun Instagram Anda untuk tahu apakah ada hal yang benar-benar disukai. Siapa tahu, dari situlah tujuan hidup akan muncul. Berkumpul dengan orang-orang yang punya ketertarikan serupa juga bisa menjadi salah satu caranya.
Ingat, menemukan tujuan hidup bukan hal yang bisa dilakukan dalam hitungan hari dan langsung berhasil. Perlu proses di dalamnya, bahkan mungkin seumur hidup!
Baca Juga
Tetaplah bersabar dan bersikap positif. Kita semua tidak akan pernah tahu dari mana tujuan hidup itu tiba-tiba muncul. Hanya saja, selama setiap detik dari yang kita miliki di dunia ini dialokasikan untuk hal positif, tentu akan membuat Anda menjadi sosok yang bermanfaat.
Jika Anda ingin tahu lebih lanjut seputar korelasi antara tujuan hidup dan kesehatan fisik, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Psikosis adalah salah satu gejala gangguan mental. Seseorang yang mengalami gangguan psikotik memerlukan obat antipsikotik sebagai salah satu pilihan terapi psikosis. Antipsikotik saja tidak cukup harus disertai dengan terapi-terapi lainnya.
31 Mei 2019
Amarah meletup-letup dan tidak terkendali merupakan tanda Intermittent Explosive Disorder atau IED. Kondisi ini bisa terjadi akibat faktor genetik dan lingkungan seseorang.
1 Agt 2021
Anger management adalah mengelola kemarahan dan mengekspresikannya dengan cara yang sehat. Simak caranya di sini.
11 Mei 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved