Zinc untuk anak harus diberikan sesuai dosis yang dibutuhkannya. Mineral ini dapat membantu meningkatkan sistem imun, mengatasi diare, mengasah daya ingat, hingga mengobati luka.
2023-03-24 04:45:43
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Zinc untuk anak dipercaya memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan
Table of Content
Berbeda usia anak, berbeda pula kebutuhan zinc mereka. Namun, satu hal tetap sama: zinc adalah mineral yang sangat penting untuk pertumbuhan dan metabolisme tubuh anak. Maka dari tu, Anda perlu harus memenuhi kebutuhan zinc untuk anak.
Advertisement
Banyak penelitian menyebutkan bahwa jika kebutuhan zinc tercukupi, maka anak bisa mencapai berat dan tinggi badan ideal. Secara alami, mineral ini bisa ditemukan dari daging merah, roti dan sereal gandum, atau makanan laut.
Sejumlah kondisi tertentu bahkan membutuhkan tambahan suplemen zinc. Namun, pastikan dosis zinc anak diberikan sesuai dengan kebutuhan hariannya.
Zinc adalah salah satu nutrisi anak yang penting. Sebenarnya tidak hanya anak-anak saja, ibu hamil dan menyusui juga memerlukan tambahan zinc untuk menjamin kecukupan asupan nutrisi bagi janin dan bayinya.
Apa saja manfaat zinc untuk anak itu?
Tubuh manusia memerlukan zinc untuk mengaktifkan sel T limfosit. Jika nutrisi ini terpenuhi dengan baik, maka respons kekebalan tubuh bisa berjalan dengan optimal sekaligus menghalau sel yang bersifat kanker.
Hal ini didukung oleh sebuah penelitian yang menyatakan pentingnya menjaga kadar zinc dalam tubuh untuk melawan penyakit yang menyerang.
Selain itu, zinc juga disebut sebagai penjaga gerbang sistem kekebalan tubuh. Maka, apabila seorang anak mengalami defisiensi zinc, fungsi sistem kekebalan tubuhnya bisa saja terganggu.
WHO mencatat kematian anak berusia di bawah 5 tahun akibat diare mencapai 1,6 juta kasus setiap tahunnya.
Masalah kesehatan tersebut bisa menjadi tanda defisiensi zinc. Maka dari itu, pemberian zinc untuk diare anak bisa membantu meredakannya.
Terdapat banyak penelitian mengenai fungsi zinc untuk diare. Dalam penelitian di Bangladesh terhadap anak-anak yang menderita diare, kondisi mereka membaik setelah mengonsumsi vitamin zinc untuk anak (tablet) selama 10 hari.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pun menyebutkan bahwa untuk menangani anak diare salah satunya adalah dengan memberikan tablet zinc selama 10 hari berturut-turut.
Bukan hanya untuk mengobati, langkah ini juga dilakukan untuk mengantisipasi wabah diare ke depannya. Namun, pastikan pemberian zinc pada diare anak dilakukan sesuai dengan dosis yang tepat.
Penelitian tentang manfaat zinc untuk anak dari University of Toronto menyebut bahwa mineral yang satu ini juga penting untuk daya ingat.
Zinc dinilai membantu mengendalikan komunikasi antar sel saraf sehingga daya ingat menjadi lebih tajam dan membantu anak belajar dengan lebih optimal.
BACA JUGA: 9 Makanan yang Mengandung Zinc: Mulai dari Daging hingga Kepiting
Penyakit yang paling sering dialami anak-anak adalah demam atau gejala yang berkaitan dengan flu atau common cold.
Menurut penelitian yang diunggah di Open Respiratory Medicine Journal, vitamin zinc untuk anak bisa mempersingkat durasi demam hingga 40 persen.
Akan tetapi, perlu adanya penelitian lanjut mengenai hal ini.
Zinc juga membantu menjaga struktur kulit dan memperbaiki lapisan kulit, termasuk saat anak mengalami luka.
Selain itu, apabila kekurangan zinc yang parah dapat menyebabkan gangguan kulit seperti pellagra dan Necrolytic migratory erythema
Itulah sebabnya salep untuk mengatasi ruam atau luka biasanya mengandung nutrisi ini di dalamnya. Lebih jauh lagi, zinc juga membantu menurunkan risiko tumbuhnya bakteri.
Zinc adalah mineral yang memungkinkan pertumbuhan optimal pada tinggi dan berat badan anak. Terlebih, isu anak stunting merupakan salah satu masalah yang mengancam masa depan bangsa.
Di negara-negara berkembang, defisiensi zinc diketahui sebagai salah satu penyebab anak kekurangan nutrisi. Jika tidak bisa memenuhinya dengan makanan, Anda dapat memberi suplemen zinc sirup anak.
Manfaat zinc untuk anak selanjutnya adalah mengurangi peradangan di dalam tubuh. Mineral yang satu ini dinilai mampu meredakan stres oksidatif dan mengurangi berbagai protein radang di dalam tubuhnya.
Perlu dipahami, stres oksidatif dapat mengakibatkan peradangan kronis sehingga meningkatkan risiko kanker hingga penyakit jantung.
Baca Juga
Anak yang mengalami defisiensi zinc tak hanya dilihat dari pertumbuhan tinggi dan berat badan yang tidak sesuai usianya. Ada beberapa gejala kekurangan zinc lainnya, seperti:
Kekurangan zinc dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, anak menjadi lebih mudah terserang sakit, misalnya pilek atau flu. Hal ini juga dapat berpengaruh pada aktivitas anak.
Defisiensi zinc bisa menyebabkan anak hilang nafsu makan. Kurangnya asupan nutrisi tersebut dapat memicu berat badan anak menjadi turun.
Selain itu, anak juga bisa mengalami perubahan suasana hati, mudah marah, atau depresi.
Jika anak kekurangan zinc, ia juga bisa mengalami kerontokan rambut.
Masalah ini dikarenakan rendahnya kadar zinc dapat memicu hipotiroidisme, yang merupakan salah satu penyebab rambut rontok.
Zinc berperan dalam mendukung kesehatan kulit dan pembekuan darah. Defisiensi zinc bisa menyebabkan luka lama sembuh, bahkan hingga memakan waktu 2-3 minggu sehingga orangtua harus waspada.
Salah satu gejala kekurangan zinc yang umum adalah diare. Hal itu terjadi karena menurunnya sistem imun bisa menyebabkan anak lebih rentan terinfeksi bakteri E.coli yang jadi penyebab diare.
Menurunnya indra penciuman dan rasa juga bisa menjadi gejala kekurangan zinc pada anak.
Sebab, salah satu enzim yang dibutuhkan untuk mengenal rasa dan bau dengan benar bergantung pada zinc. Akibatnya, anak tidak mampu merasakan makanan dengan baik.
Zinc berperan dalam mengatur bagaimana neuron di otak berkomunikasi. Akibatnya, kekurangan zinc untuk anak bisa menyebabkan terjadinya kabut otak (brain fog). Kondisi ini membuat anak sulit berkonsentrasi dan tidak bisa fokus saat memikirkan sesuatu.
Jika ada beberapa gejala di atas terjadi pada anak, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Asupan dosis zinc anak setiap harinya bisa berbeda, bergantung pada usia mereka. Berikut adalah kebutuhan zinc per hari berdasarkan usia anak.
Rata-rata, anak laki-laki membutuhkan lebih banyak zinc ketimbang perempuan. Sementara itu, ibu hamil dan menyusui disarankan mendapat asupan 12-13 mg zinc setiap harinya.
Sumber-sumber alami zinc yang berasal dari makanan bisa diperoleh melalui:
Di sisi lain, kebutuhan zinc untuk bayi usia 0-6 bulan bisa diperoleh dari ASI. Ketika anak tidak bisa mendapatkan zinc yang cukup, tidak ada salahnya untuk memberikan suplemen zinc.
Sesuaikan dosis zinc anak dengan usia dan kebutuhan harian mereka. Namun, pastikan Anda telah berkonsultasi pada dokter dan mewaspadai efek samping yang mungkin terjadi.
Suplemen zinc tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, atau sirup dengan berbagai dosis. Dua jenis utama suplemen zinc adalah zinc sulfate dan zinc glukonat.
Zinc sulfate mengandung konsentrasi zinc yang lebih tinggi (23 persen per 100 mg) dibandingkan zinc glukonat (14,3 persen per 100 mg).
Jika digunakan sesuai petunjuk, suplemen zinc sirup ataupun tablet dapat membantu memenuhi kebutuhan zinc yang diperlukan dan meningkatkan beberapa aspek kesehatan anak.
Akan tetapi, terdapat beberapa efek samping yang harus dipertimbangkan, seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut pada sebagian anak.
Selain itu, kelebihan dosis suplemen zinc sekitar 40 mg per hari dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan flu, di antaranya demam, batuk, sakit kepala, dan kelelahan.
Zinc juga dapat menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap tembaga. Untuk mengurangi risiko efek samping, gunakan suplemen sesuai dosis zinc untuk anak.
Sementara itu, jika saat mengonsumsi suplemen zinc timbul efek samping pada anak. Sebaiknya hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter.
Jika Anda ingin bertanya mengenai vitamin zinc untuk anak, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Bayi boleh naik pesawat mulai usia 2 minggu setelah lahir. Namun, membawa bayi berpergian naik pesawat butuh persiapan ekstra agar ia tidak rewel selama terbang di udara.
Tulisan anak yang jelek bukan hal yang perlu dikhawatirkan karena biasanya akan membaik seiring bertambahnya usia. Namun, beberapa anak ada yang mengidap disgrafia, sebuah gangguna keterampilan motorik halus yang membuat anak kesulitan untuk menulis.
Air putih untuk bayi kerap dianggap hal yang lumrah bagi orang tua. Padahal, pemberian air putih sebelum usia 6 bulan meningkatkan risiko bayi mengalami gangguan kekurangan natrium hingga kekurangan gizi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved