Penyakit GERD tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja. Anak-anak juga rentan terkena penyakit ini. Waspadai gejala GERD pada anak, seperti sakit perut, demam, hingga muntah berwarna kehijauan
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
27 Apr 2023
Sakit perut karena asam lambung naik merupakan salah satu gejala GERD pada anak
Table of Content
Saat Si Kecil mengeluh sakit pada perutnya, maka hal pertama yang mungkin muncul di benak para orangtua adalah gejala masuk angin atau diare. Tak heran, untuk meredakannya, para orangtua akan membaluri minyak telon atau minyak kayu putih ke perut anak.
Advertisement
Padahal, keluhan sakit perut pada anak terkadang bukan hanya disebabkan oleh dua kondisi tersebut, melainkan bisa saja merupakan gejala dari penyakit asam lambung. Maka dari itu, kenali penyakit asam lambung pada anak serta langkah pencegahannya berikut ini.
Gastroesofageal refluks (GERD) atau yang akrab dikenal dengan istilah penyakit asam lambung adalah suatu kondisi ketika asam yang seharusnya berada di lambung, naik ke esofagus (kerongkongan).
Selanjutnya, cairan dari kerongkongan dapat naik ke bagian saluran pencernaan atau saluran pernapasan menuju area belakang mulut. Kondisi tersebut dikenal pula dengan regurgitasi atau gumoh.
Gumoh merupakan kondisi yang sering dialami oleh bayi sehat, dan dapat terjadi hingga lebih dari 30 kali per hari. Sebuah penelitian melaporkan terdapat 50% bayi sehat usia 0-3 bulan mengalami regurgitasi minimal 1 kali per hari.
Angka kejadian tersebut berkurang menjadi 21% pada bayi sehat usia 4-6 bulan, dan hanya 5% pada usia 10-12 bulan. Sementara, penelitian lain pada anak yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan prevalensi keluhan lebih besar yang berhubungan dengan GERD sebesar 1,8-8,2%, sedangkan pada remaja sebesar 3-5%.
Jika aliran cairan balik tersebut berlangsung lebih sering dengan durasi yang lebih lama, maka gangguan utama pada esofagus dan saluran pernapasan dapat terjadi. Inilah yang dikenal sebagai penyakit refluks gastroesofageal/gastroesophageal reflux disease (GERD).
Apabila GERD pada anak tidak mendapat penanganan yang tepat, maka dapat menimbulkan risiko komplikasi sebagai berikut:
Selain itu, penyakit GERD pada anak juga dapat memengaruhi kualitas hidupnya.
Gejala refluks yang dialami oleh beberapa anak dapat dikelompokkan berdasarkan usianya. Pada usia balita, gejala utama yang sering dialami adalah muntah, sulit untuk makan atau menyusu, dan berat badan yang sulit bertambah.
Sedangkan, pada anak yang lebih besar, gejala utama yang dirasakan, meliputi rasa asam atau sensasi rasa terbakar di sekitar mulut dan dada, rasa nyeri pada perut, dan kesulitan menelan.
Selain pada saluran cerna, penyakit GERD juga dapat menimbulkan gejala di saluran napas, seperti batuk berulang, asma, halitosis (bau napas tidak sedap), dan stridor (kondisi abnormal di mana suara pernapasan bernada tinggi yang disebabkan oleh sumbatan di tenggorokan atau laring).
Keseluruhan gejala tersebut tidak spesifik dan belum tentu dapat dijadikan sebagai cara untuk mendiagnosis GERD. Pasalnya, gejala kelainan obstruksi usus, kelainan saraf, dan infeksi juga menyerupai gejala GERD.
Kemungkinan diagnosis penyakit lainnya dapat terjadi apabila anak Anda mengalami gejala-gejala sebagai berikut:
Beberapa teknik pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk membantu mendiagnosis GERD, di antaranya:
Baca Juga
Pengobatan GERD pada anak dan remaja dengan keluhan GERD ringan dapat dilakukan dengan cara yang sederhana, seperti perubahan pola hidup yang meliputi:
Jika gejala GERD tidak kunjung membaik, maka obat-obatan penekan asam lambung mungkin diberikan selama 4-8 minggu. Namun, pada pasien yang tidak dapat ditangani dengan obat-obatan asam lambung selama 2 minggu dan disertai tanda-tanda serius, seperti:
Segera konsultasikan anak Anda ke dokter spesialis gastrohepatologi anak untuk menjalani endoskopi saluran cerna atas.
Sementara, pada kasus balita yang gumoh tetapi tidak mengalami GERD, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut guna membedakan gejala atau tanda bahaya diagnosis, seperti:
Rujukan ke dokter gastrohepatologi anak dapat dilakukan apabila gejala penyakit tidak dapat membaik dengan obat-obatan penekan asam lambung selama 2 minggu, atau bayi terasa semakin sensitif serta tidak mengalami kenaikan berat badan.
Jika balita atau anak Anda mengeluh sering sakit perut dan gejalanya sangat mengganggu, bahkan dapat membuat Si Kecil rewel, sebaiknya jangan disepelekan.
Apabila anak Anda sudah dapat berkomunikasi, tanyakan apa yang dirasakan dan segera periksakan ke dokter spesialis anak.
Melakukan antisipasi dan penanganan yang tepat dengan segera dapat mencegah balita dan anak terkena penyakit gangguan pencernaan yang dapat memengaruhi kualitas hidup buah hati Anda tercinta.
Narasumber:
dr. Erwin, Sp.A, KGEH
Dokter Spesialis Anak dan Konsultan Gastroenterologi Hepatologi
Eka Hospital Bekasi
Advertisement
Ditulis oleh Annisa Amalia Ikhsania
Referensi
Artikel Terkait
Penyebab perut begah antara lain kebiasaan makan yang buruk serta gangguan pencernaan seperti sembelit dan dispepsia. Antasida merupakan salah satu obat untuk perut begah yang efektif.
28 Des 2022
Polip hidung pada anak bisa menyebabkannya mengalami hidung berair atau tersumbat terus-menerus, indra penciuman menurun, nyeri pada area wajah, sakit kepala, hingga mengorok. Untuk mengatasinya, mungkin diperlukan obat-obatan atau operasi.
18 Jun 2021
Kanker darah pada anak dapat menyebabkan berbagai gejala, mulai dari anemia (kekurangan sel darah merah), rentan mengalami infeksi, nyeri sendi dan tulang, hingga pembengkakan di area tubuh tertentu.
25 Feb 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved