Vaksin COVID-19 sudah mulai didistribusikan pada tenaga kesehatan, lansia, dan sebagian masyarakat. Setelah vaksin covid, bolehkan bepergian dengan bebas seperti sebelum pandemi?
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
17 Jun 2021
Meski telah mendapatkan vaksin Covid, Anda tetap tidak dianjurkan bepergian selama masa pandemi
Table of Content
Pandemi COVID-19 membuat kita harus diam di rumah tak ke mana-mana, termasuk pergi liburan. Pariwisata adalah sektor yang paling berdampak karena adanya COVID-19. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, vaksin COVID-19 sudah mulai ditemukan dan sudah digunakan oleh sebagian masyarakat di dunia. Lantas, setelah vaksin COVID, bolehkah bepergian?
Advertisement
Traveling di masa pandemi selalu penuh risiko karena harus bertemu dengan banyak orang, di bandara, hotel, restoran, dan ruang publik. Banyak orang yang kita jumpai di tempat-tempat ini juga adalah turis yang membawa kuman dari seluruh penjuru dunia. Risiko terkena virus COVID-19 sangatlah tinggi ketika traveling. Vaksin COVID-19 diharapkan menjadi harapan kehidupan setelah pandemi.
Setelah vaksin memang membuat traveling menjadi sedikit lebih aman, tapi risikonya tidak hilang. Jika Anda diharuskan bepergian di dalam negeri mungkin risikonya lebih kecil ketimbang pergi ke luar negeri. Perjalanan ke luar negeri menempuh waktu yang lebih panjang, sementara Anda harus berada di pesawat dalam waktu lama bersama orang-orang lain yang tidak jelas statusnya apakah sudah vaksin atau belum.
Sebaiknya periksa situasi serta kondisi pada destinasi Anda sebelum bepergian untuk mengetahui tingkat infeksi dan pembatasan perjalanan. Beberapa negara bahkan menolak wisatawan dari negara tertentu, termasuk dari Indonesia.
Jangan lupa selalu gunakan masker, menjaga jarak dari orang-orang, dan hindari kerumunan. Ingatlah bahwa tidak ada vaksin yang 100% efektif menangkal infeksi virus Corona.
Meskipun data dari uji klinis menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 bekerja dengan sangat baik, tapi tetap tidak sempurna. Beberapa kasus ditemukan pasien dapat terinfeksi COVID-19 walaupun sudah divaksin. Vaksin bukan untuk membuat tubuh kebal dari serangan virus, namun membantu meringankan gejala bila terinfeksi virus COVID-19.
Ditambah lagi, varian baru COVID-19 muncul di sejumlah tempat di seluruh dunia. Jenis baru ini sedikit berbeda dari yang digunakan untuk membuat vaksin. Sejauh ini vaksin tampaknya dapat bekerja dengan baik melawan virus yang bermutasi ini. Namun, sampai kita dapat benar-benar menghentikan penyebaran COVID-19, strain virus baru juga akan terus muncul.
Vaksin Pfizer – BioNTech dan Moderna membutuhkan dua dosis, dosis primer dan dosis booster. Begitu pula dengan vaksin Sinovac, Sinopharm, dan AstraZeneca yang membutuhkan dua dosis.
Sampai Anda mendapatkan kedua dosis, Anda tidak sepenuhnya aman dan terlindungi oleh vaksin. Dalam uji klinis, mendapatkan vaksin tunggal dapat menurunkan peluang terkena COVID-19 sekitar 52%, tapi efektivitasnya mencapai 95% setelah dosis kedua.
Jadi sebaiknya Anda menunggu suntikan kedua bila ingin bepergian. Perlindungan dimulai pada 14 hari setelah vaksinasi, bahkan akan lebih kuat setelah 28 hari.
Sejauh ini, data menunjukkan bahwa vaksin dapat mengurangi penularan. Sampai saat ini tidak ada data pasti yang mengatakan orang yang sudah divaksin tidak menyebarkan virus COVID-19. Ada kemungkinan orang yang divaksinasi dapat mengambil, membawa, dan menyebarkan virus penyebab COVID-19 kepada orang lain.
Artinya, vaksin hanya mencegah gejala yang parah dan masih ada kemungkinan Anda menularkan virus ke orang lain saat bepergian. Lebih buruk lagi ketika Anda tak tahu bahwa Anda yang membawa virus tersebut.
Hal pertama yang harus Anda pertimbangkan adalah status vaksin. Pastikan Anda sudah menerima dua dosis vaksin. Hal berikutnya yang harus dipertimbangkan adalah kondisi kesehatan Anda. Jika Anda memiliki kondisi pernapasan kronis atau obesitas, sebaiknya berhati-hati karena lebih berisiko mengalami komplikasi.
Hal terakhir yang harus diperhatikan adalah apakah ada anggota rombongan perjalanan yang belum menerima vaksin. Karena akan lebih aman jika seluruh anggota traveling mendapat vaksin. Ingat, Anda akan pergi bersama mereka, berkerumun, berada dalam satu ruangan, dan bahkan ngobrol bareng mereka.
Jangan lupa melakukan tes Covid-19 sebelum dan setelah bepergian untuk mengetahui kondisi kesehatan Anda sekaligus sebagai syarat perjalanan.
Vaksin COVID-19 membutuhkan waktu untuk mencapai efektivitas sepenuhnya. Anda dianggap belum vaksin lengkap setidaknya 2 minggu setelah mendapat suntikan kedua. Agar aman, Anda bisa menunggu setidaknya beberapa minggu setelah divaksinasi sebelum Anda bepergian.
Iya. Meskipun risiko Anda terkena COVID-19 jauh lebih rendah setelah divaksinasi, Anda masih bisa sakit dan terinfeksi virus tersebut. Anda juga masih bisa menyebarkan virus tersebut ke orang lain.
Anda juga harus ingat bahwa bandara dan maskapai tertentu memiliki aturan sendiri untuk turis. Semua aturan ini masih berlaku bahkan jika Anda telah divaksinasi. Terus ikuti aturan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Ya, bila Anda kembali dari luar negeri, maka Anda perlu melakukan karantina meski sudah divaksin. Sesuai dengan surat edaran nomor 8 tahun 2021 tentang “Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional pada Masa Pandemi Covid-19”, Anda diwajibkan untuk tetap melakukan karantina selama 5x24 jam dan melakukan tes PCR ulang saat tiba di Indonesia dan setelah masa karantina selesai.
Baca Juga
Meski telah mendapatkan vaksin Covid, Anda tetap tidak dianjurkan bepergian selama masa pandemi. Vaksin Covid membutuhkan waktu untuk dapat mencapai efektivitas sepenuhnya. Vaksin juga tidak membuat Anda menjadi kebal terhadap infeksi virus Corona.
Vaksin hanya membantu meringankan gejala bila Anda terserang penyakit ini. Tetap patuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan.
Untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai efektivitas vaksin COVID-19, Anda dapat bertanya pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Annisa Nur Indah
Referensi
Artikel Terkait
Indonesia dan WHO berencana membangun global hub atau pusat produksi vaksin Covid-19 yang dibuat dengan metode nucleic acid, yaitu vaksin mRNA dan vaksin DNA. Metode mRNA sudah dipakai pada vaksin Covid-19 dari Pfizer dan Moderna.
31 Jul 2021
Cari fasilitas kesehatan penyedia rapid test Covid-19 gratis terdekat di Jakarta dan wilayah Indonesia lainnya dengan daftar di SehatQ. Berikut caranya.
12 Mei 2020
Physical distancing adalah bukti bahwa World Health Organization (WHO) tidak melupakan pentingnya kesehatan mental selama pandemi virus Covid-19 melanda.
25 Mar 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved