Setelah melahirkan belum haid, bolehkah KB? Mungkin banyak ibu yang ingin menunda kehamilan kedua setelah melahirkan, jadi tidak ada salahnya untuk mengetahui kapan sebaiknya penggunaan KB dilakukan!
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
15 Okt 2020
Setelah melahirkan belum haid, bolehkah KB? Sah-sah saja, tapi ada beberapa peraturan yang dipatuhi!
Table of Content
Setelah melahirkan belum haid, bolehkah KB? Mungkin pertanyaan ini ada di benak oleh para ibu yang ingin menunda kehamilan kedua atau tidak ingin punya anak lagi.
Advertisement
Sebelum mengetahui lebih jauh, Anda perlu tahu bahwa kehamilan bisa langsung terjadi lagi setelah melahirkan, bahkan sebelum masa haid tiba. Jadi, menggunakan KB dapat membantu Anda untuk menunda kehamilan kedua yang terlalu dini.
Baca Juga
Setelah melahirkan belum haid, bolehkan para ibu memasang KB? Jawabannya, Anda tetap boleh KB sebelum haid setelah melahirkan.
Bahkan, hampir semua jenis KB bahkan dianggap aman untuk digunakan oleh para ibu yang baru saja melahirkan. Misalnya, alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) alias intrauterine device (dikenal juga dengan sebutan KB spiral).
AKBR atau KB spiral adalah KB yang paling aman pascamelahirkan. Dikutip dari Planned Parent, jenis KB yang satu ini 71-99% efektif dan bahkan bisa dipasang sesaat setelah proses persalinan (normal atau caesar) selesai dilakukan.
Selain IUD, KB yang paling aman pascamelahirkan lainnya untuk mencegah kehamilan adalah memakai kondom. Alat pelindung ini terbukti efektif 98% mencegah kehamilan dan aman.
Baca juga: Cara Mencegah Kehamilan Tanpa KB yang Bisa Dilakukan
Meskipun setelah melahirkan belum mendapat haid, jika Anda berhubungan intim, maka kehamilan bisa saja terjadi.
Bukan hanya belum haid, wanita dalam masa nifas yang menyusui secara eksklusif punmasih mungkin hamil kembali ketika tetap aktif berhubungan seksual.
Kondisi ini berhubungan dengan siklus ovulasi. Proses pelepasan sel telur biasanya terjadi 2 minggu sebelum menstruasi. Sehingga, walaupun belum haid, Anda tetap bisa sudah memasuki masa subur dan siap untuk kembali hamil.
Belum haid setelah melahirkan boleh KB, asalkan alat kontrasepsi yang digunakan sesuai. Jika ingin KB pascamelahirkan, terdapat beberapa jenis alat kontrasepsi yang memerlukan perhatian lebih sebelum digunakan oleh para ibu yang baru saja melahirkan, yaitu:
Pil KB, cincin KB, dan koyo KB merupakan alat kontrasepsi yang sangat umum digunakan wanita untuk menunda kehamilan. Namun ingat, bagi ibu yang baru saja melahirkan, terdapat beberapa aturan yang harus dipatuhi sebelum menggunakan ketiga jenis KB di atas.
Ketiga jenis KB tersebut mengandung estrogen. Hormon ini dapat berdampak pada produksi ASI. Jika Anda berencana untuk memberikan ASI pada bayi Anda yang baru lahir, sebaiknya tunggulah sekitar 4-6 minggu sebelum menggunakan ketiga jenis KB itu.
Sebelum menggunakan alat KB jenis cervical cap, diafragma, dan spons kontrasepsi, ada baiknya para ibu yang baru melahirkan menunggu hingga 6 minggu. Hal ini dilakukan guna memberikan waktu pada serviks untuk kembali ke ukuran normalnya.
Sebelum memilih alat KB yang akan digunakan setelah melahirkan, ketahui dulu cara kerjanya. Jika memang alat KB yang dipilih dapat mengganggu produksi ASI (pil KB, cincin KB, dan koyo KB), sebaiknya tunggulah hingga 4-6 minggu sebelum menggunakannya.
Begitu pula, jika ingin menggunakan KB suntik, pil KB mini, diafragma atau kap serviks, Anda bisa memakainya sekitar 6 minggu pascamelahirkan, atau saat serviks sudah kembali ke ukuran normalnya.
Sebagian besar alat KB dianggap tetap efektif dalam mencegah kehamilan setelah melahirkan. Namun, ada beberapa hal yang perlu diingat:
Lebih baik Anda berkonsultasi pada dokter kandungan sebelum menggunakan alat KB. Mereka bisa memberikan rekomendasi alat KB yang efektivitasnya sangat tinggi atau hampir pasti menunda kehamilan.
Kabar baiknya, semua jenis alat kontrasepsi aman digunakan saat ibu sedang menyusui bayi. Namun ingat, jika Anda ingin menggunakan KB, seperti pil KB, koyo KB, dan cincin KB, tunggulah sampai 4-6 minggu sebelum menggunakannya.
Ketiga jenis KB tersebut mengandung hormon estrogen yang bisa menurunkan produksi ASI. Hal ini ditakutkan dapat mengganggu pasokan ASI pada bayi.
Jika setelah 4-6 minggu ASI ibu telah lancar, barulah Anda boleh menggunakan ketiga jenis KB di atas. Jangan lupa juga untuk berkonsultasi pada dokter sebelum menggunakannya.
Sebagian ibu yang baru melahirkan mungkin ragu atau takut untuk menggunakan alat KB. Namun tenang, ada banyak pilihan KB alami yang bisa digunakan. Salah satunya adalah menyusui.
Ya, menyusui bayi dengan ASI adalah KB alami yang bisa Anda coba. Menyusui akan mencegah proses ovulasi atau terlepasnya sel telur. Saat proses ovulasi tidak terjadi, maka Anda tidak bisa hamil.
Jika dilakukan dengan benar, jenis KB alami ini bisa mencegah kehamilan sampai 98 persen. Caranya, susui anak dengan ASI setiap 4 jam sekali. Untuk malam hari, cobalah susui anak setiap 6 jam sekali.
Perlu diingat, KB alami ini hanya efektif selama 6 bulan saja. Jika masa haid kembali datang sebelum 6 bulan, maka metode KB alami ini tidak efektif lagi. Pada titik ini, Anda disarankan untuk memilih alat KB medis, seperti pil KB, cincin KB, atau alat kontrasepsi dalam rahim (spiral).
Selain itu, jika memang Anda yakin untuk menunda kehamilan, menyusui bukanlah metode KB yang disarankan. Sebab, dalam beberapa kasus, proses ovulasi tetap bisa terjadi bahkan saat Anda sedang menyusui.
Baca juga: Metode Amenore Laktasi (MAL), Cara KB Alami agar Tidak Kebobolan Hamil Setelah Melahirkan
Belum haid setelah melahirkan boleh KB. Namun ingat, berkonsultasilah dulu pada dokter kandungan agar mengetahui peraturan yang harus dipatuhi saat memasang atau menggunakan alat KB.
Jika Anda masih ragu perihal setelah melahirkan belum haid bolehkah kb, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Sudden Infant Death Syndrome atau kematian mendadak pada bayi dapat terjadi akibat saluran pernapasan yang terhalang ketika tidur. Agar tidur bayi tetap aman, orang tua dapat meletakkan bayi di lingkungan tidur yang aman.
3 Mei 2019
Kenaikan berat badan ibu hamil menyesuaikan dengan berat badan wanita sebelum ia hamil. Umumnya, penambahan berat badan ideal ibu hamil adalah sebanyak 11,3 kg sampai 24,9 kg.
27 Apr 2021
Tes kehamilan dengan cuka dipercaya bisa memberikan hasil positif atau negatif yang akurat. Cara melakukannya juga mudah dan bahan-bahannya bisa didapatkan di dapur rumah.
24 Sep 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved